JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Warga Australia dihebohkan pria yang mengklaim dirinya sebagai mata-mata Cina. Wang "William" Liqiang melapor kepada otoritas Australia terkait kegiatan intelijen Cina di sejumlah negara asing. Sebagai gantinya, dia meminta suaka di Negeri Kanguru.
Liqiang mengaku terlibat dalam beberapa operasi rahasia di Taiwan dan Hongkong. Salah satunya, operasi untuk menggiring opini publik dalam pemilu Taiwan tahun depan.
"Kami menyusupi media, kuil, dan organisasi lokal," ujarnya, sebagaimana dilansir Agence France-Presse.
Liqiang bersedia membocorkan informasi soal mata-mata. Termasuk agen-agen yang sudah "ditanam". Menurut dia, ada salah seorang komandan kepolisian yang sudah masuk stasiun TV di Hongkong. Dia melanjutkan, ada mata-mata yang menyamar sebagai pebisnis bidang energi di Australia.
"Jika saya kembali (ke Tiongkok, red), saya pasti mati," ucapnya.
Sementara itu, pemerintah Cina menyangkal klaim Liqiang. Kepolisian Shanghai mengatakan bahwa pria 26 tahun itu takut kembali karena punya catatan kriminal. Liqiang didakwa dalam kasus penipuan impor mobil di pengadilan Provinsi Fujian pada 2016.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Warga Australia dihebohkan pria yang mengklaim dirinya sebagai mata-mata Cina. Wang "William" Liqiang melapor kepada otoritas Australia terkait kegiatan intelijen Cina di sejumlah negara asing. Sebagai gantinya, dia meminta suaka di Negeri Kanguru.
Liqiang mengaku terlibat dalam beberapa operasi rahasia di Taiwan dan Hongkong. Salah satunya, operasi untuk menggiring opini publik dalam pemilu Taiwan tahun depan.
- Advertisement -
"Kami menyusupi media, kuil, dan organisasi lokal," ujarnya, sebagaimana dilansir Agence France-Presse.
Liqiang bersedia membocorkan informasi soal mata-mata. Termasuk agen-agen yang sudah "ditanam". Menurut dia, ada salah seorang komandan kepolisian yang sudah masuk stasiun TV di Hongkong. Dia melanjutkan, ada mata-mata yang menyamar sebagai pebisnis bidang energi di Australia.
- Advertisement -
"Jika saya kembali (ke Tiongkok, red), saya pasti mati," ucapnya.
Sementara itu, pemerintah Cina menyangkal klaim Liqiang. Kepolisian Shanghai mengatakan bahwa pria 26 tahun itu takut kembali karena punya catatan kriminal. Liqiang didakwa dalam kasus penipuan impor mobil di pengadilan Provinsi Fujian pada 2016.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi