JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Peneliti Balai Bahasa Riau (BBR), Dessy Wahyuni SS MPd, menjadi juara kedua dalam Lomba Penulisan Artikel Jurnal (LPAJ) 2019 yang diselenggarakan Jurnal Paradigma (Jurnal Kajian Budaya) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universtitas Indonesia (UI).
Dalam pengumuman yang diterbitkan pada 19 November 2019 lalu, panitia menyebutnya "terpilih" bukan "juara", dengan alasan artikel-artikel pemenang yang akan dimuat dalam jurnal tersebut masih harus diperbaiki lagi sebelum dimuat.
"Kami memutuskan tidak menggunakan istilah 'pemenang', tetapi 'terpilih', mengingat naskah artikel tersebut masih memerlukan perbaikan," kata Editor in Chief Jurnal Paradigma, Prof Dr Rahayu Surtiati.
Apa pun penyebutan untuk kategori pemenang, menurut Dessy, tidak menjadi masalah. Dia senang karena hasil kerja kerasnya berhasil meraih penghargaan prestisius bagi kalangan peneliti satera dan budaya di Indonesia tersebut.
"Saya bangga dan senang dengan keberhasilan ini. Ini akan melecut saya untuk terus belajar melakukan penelitian dan kajian sastera dan budaya," jelas perempuan yang kini sedang tugas belajar tingkat doktoral di Program Studi Ilmu-Ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM), tersebut.
Dalam lomba tersebut, Dessy menulis artikel berjudul "Bencana Kabut Asap sebagai Dampak Budaya Konsumsi dalam Cerpen 'Yang Datang dari Negeri Asap'". Cerpen tersebut ditulis oleh pengarang Riau, Hary B Koriun, dan dimuat di Media Indonesia pada 20 April 2014.
Cerpen ini berkisah tentang sebuah spesies baru yang hidup di sebuah negeri yang sumber nutrisi utamanya bukan lagi makanan seperti yang dimakan oleh manusia dan hewan. Mereka menghirup asap yang berasal dari kebakaran sebagai nutrisi dan sekaligus pengganti udara. Untuk mendapatkan asap yang akan melanggengkan kehidupan, mereka melakukan operasi inteljen ke bumi agar terus terjadi kebakaran hutan, lahan, dan apa saja agar asapnya bisa mereka ambil.
Juara pertama dalam lomba ini adalah artikel yang ditulis duet Lavinia DW Araminta dan Sisilia S Halimi dengan judul "Needs Analysis in Developing 'English for Tour Guides' Materials for High School Students in Kepulauan Seribu, Indonesia".
Tak ada pemenang/terpilih ketiga dalam lomba ini. Dewan juri hanya memilih tiga pemenang/terpilih harapan. Harapan I adalah artikel berjudul "Revisiting Ethnicity in Southeast Asia" yang ditulis Dewi Hermawati Resminingayu; harapan II karya Fajar Erikha yang berjudul "Konsep Toponimi Kritis (Critical Toponymies) pada Perubahan Nama Jalan di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya"; dan harapan III adalah artikel berjudul "Melacak Akar Kreativitas di Kota Bandung Masa Kolonial" karya R Achmad Sunjayadi.
Editor: Firman Agus