Tidur mendengkur sering dianggap sebagai tidur yang pulas atau tidur nyenyak. Ada lagi yang mengatakan karena kelelahan akibat aktifitas siang hari yang begitu banyak. Bahkan ada yang menyatakan tidur mendengkur menunjukan sebuah kemakmuran.
Orang yang tidur mendengkur tidak tahu kalau dirinya mempunyai kebiassan ini, walaupun sebenarnya dia mempunyai telinga darah sehingga tekanannya menjadi tinggi. Olekarena itu henti nafas pada tidur mendengkur akan menimbulkan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Sebuah publikasi ilmiah internasional berani mengatkan bahawa tidur mendengkur jauh lebih berbahaya dari kolesterol tinggi dan kebiasan merokok untuk terjadi bahaya penyakit jantung
Tidak itu saja tidur yang terputus-putus pada sleep apneamenyebabkan kualitas tidur menjadi buruk. Kurangnya dan pendengaran. Seringnya tidur mendengkur ini diketahui dari teman tidurnya. Namun apapun itu, dibalik tidur mendengkur ada bahaya besar untuk kesehatan,bukan sekedar menganggu untuk orang disebelahnya.
Tidur mendengkur berpotensi untuk terjadinya henti nafas saat tidur akibat tertutupnya saluran nafas atas akibat sumbatan parsial atau pun komplit. Henti nafas saat tidur ini dikenal dengan istilah ‘sleep apnea”. Pada kondisi ini udara yang masuk ke tubuh sedikit dan tekanan di rongga dada menjadi besar sehingga membuat jantung bekerja lebih keras. Begitupun dengan pembuluh oksigen dalam darah pada proses kronik mengakibatkan terjadinya gangguan metabolik. Hal inilah yang menjadi sumber terjadinya intoleransi glukosa, resistensi insulin dan diabetes. Diperkirakan 40% orang dengan sleep apneamengalami diabetes dan 23% penderita diabetes mengalami sleep apnea.
Mengingat begitu bahaya tidur mendengkur terhadap kesehatan, sudah tentu kita tidak bisa meremehkan kebiasaan yang satu ini. Lalu apakah penyebab tidur mendengkur tersebut Obesitas merupakan penyebab terbanyak orang tidur mendengkur dengan sleep apnea dengan angka sekitar 80%. Peningkatan berat badan sebesar 10% dapat peningkatkan resiko terjadinya sleep apnea sebesar 6 kali lipat. Pada obesitas terjadi penumpukan lemak yang banyak di sekitar tenggorok sehingga menyempitkan jalan nafas.
Selanjutnya bentuk leher. Kebanyak bentuk leher orang Asia pendek. Sehingga ini yang menjadi faktor pemicu tidur mendengkur terutama positional sleep apnea yaitu tidr mendengkur yang terjadi karena posisi saat berbaring. Ukuran lingkar leher sangat berpengaruh untuk terjadinya sleep apnea. Penelitian menyebutkan lingkar leher orang-orang dengan sleep apnea adalah 43,7 cm atau lebih. Sedangkan tidur normal berada pada anagka 39,6 cm atau kurang
Faktor umur juga berpangaruh terhadap kejadian tidur mendengkur. Bertambahnya umur,menyebabkan tonus otot juga berkurang, sehingga otot yang mengendur ini menyempiktan jalan nafas saat tidur. Kondisi ini mulai terjadi pada usis diatas 50 tahun.
Dalam kehidupan sehari-hari tidur mendengkur ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan.Kenapa bisa demikian? Jawabnya karena laki-laki mempunyai struktur box suara yang tinggi sehingga jalan nafas nya lebih sempit dibanding perempuan Selain itu efek hormon testoseron juag mempengaruhi mekanisme di saluran nafas.
Penyebab lain tidur mendengkur adalah karena kelaian struktur jalan nafas.Salah satunya adalah amandel yang besar. Amandel yang besar tidak hanya menyebabkan sleep apne pada anak-anak, juga orang dewasa. Pada anak-anak sleep apneadiperparah dengan terjadinya pembesarn adenoid ( amandel belakang hidung-red).
Kelainan di hidung juga dapat menyebabkan sleep apnea. Kita semua tahu bahwa hidung merupakan salah satu jalan nafas. Hidung bengkok atau yang dikenal dengan septum deviasi sering sebagai sebab sleep apnea. Septum merupakan rangka yang memisah lubang hidung kiri dan kanan. Penyebab bengkok bisa karena trauma atau sudah ada sejak lahir. Kondisi hidung lain yang memyebabkan sleep apnea adalah hipertofi konka yang sering terjadi pada penderita rinitis alergi seperti sering bersin-bersin,sering pilek dan hidung meler. Kondisi langit-langit mulut yang rendah juga dapat meyebabkan tidur mendengkur. Ada beberap derajat kondisi ini mulai dari ringan hingga berat.
Apa gejala yang dirasakan orang tidur mendengkur dengan sleep apnea? Pada saat bangun tidur tidak segar. Pada siang hari mengalami rasa kantuk yang berlebihan.Kondisi ini disebut hipersomnia. Rasa kantuk yang tak bisa dikendalikan terjadi saat bekerja, saat duduk atau bahkan saat menyetir. Inilah menjadi salah satu faktor tingginya kejadian kecelakaan lalu lintas. Pada beberap negara maju penderita yang datang ke sleep clinic wajib mendapatkan surat keterangn dari dokter, kemudian surat ini diberikan ke instansi terkait dan SIM nya diitahan sementara, tidak beoleh engndaria kendaraan sampai sleep apnea nya sudah teratasi. Karena memang menyetir dalam kondis hipersomnia sama bahayanya dengan menyetir dalam keadaan mabuk.Gejala lain yang dirasakan penderita sleep apnea adalah rasa cemas, gangguan perilaku, penuruan libido bahkan impotensi.
Bagaimana menilai tidur mendengkur dengan sleep apnea? Akan dilakukan pemeriksaan polisomnografi di sleep clinic padarumah sakit yang menyediakan layanan ini. Dilakukan penilaianatas 3 hal kondisi tidur, keadaan jantung dan gerakan mata. Keadaan tidur yang dinilai adalah jumlah tidur mendengkur, lama henti nafas,kadar oksigen dsb.
Pengobata untuk tidur mendengkur ini berdasarkan faktor penyebab.Bila penyebabnya obesitas dengan menurunkan berat badan. Kalau penyebabnya kelianan struktur seperti amandel besar maka mengatasinya dengan operasi. Untuk masalah umur dan keadaan leher barangkali perubahan posisi tidur bisa membantu. Pemakaian CPAP( continus positve airway pressure) bisa membantu untuk berbagai penyebab. Suatu alat yang dipasang saat tidur sehingga memberikan tekanan positif pada saluran nafas sehingga sumbatan teratasi.
Dan yang paling penting lagi stop kebiasaan merokok. Merokok menyebabkan iritasi pada saluran nafas sehingga membuat saluran nafas menjadi sempit, dan memicu tidur ngorok dengan sleep apnea. Tidur mendengkur mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan terutama penyakit jantung pembuluh darah. Periksakan diri sedini mungkin untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan.***