JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat suara usai terjadinya penangkapan kepada pegiat demokrasi Ravio Patra. Dia menyambut positif dipulangkannya Ravio usai menjalani pemeriksaan intensif.
“Saya mengucapkan turut bergembira lah yah, bahwa saudara Ravio Patra sudah dibebaskan, sudah melalui proses-proses yang agak mengkhawatirkan untuk sebagian orang,” kata Mahfud kepada wartawan, Sabtu (25/4).
Kendati demikian, Mahfud mengingatkan kepada masyarakat sipil khususnya agar lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan di publik. Karena tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak berita di media sosial yang bernada provokatif memancing keributan di tengah masyarakat.
“Mari kita sama-sama belajar untuk masyarakat sipil, untuk masyarakat supaya juga berhati-hati membuat pernyataan-pernyataan yang provokatif,” jelasnya.
Selain itu, Mahfud juga mengingatkan kepada Ravio agar lebih memproteksi telepon genggam maupun akun media sosialnya. Dengan begitu, aksi peretasan tidak terjadi. “Untuk mas Ravio Patra dan kawan-kawan dan kita semua ya hati-hati menjaga HP (handphone, Red) kita agar tidak bisa diretas orang. Akun kita tuh supaya dijaga dengan sebaik-baiknya agar tidak mudah diretas,” ucapnya.
“Karena biasanya orang yang brutal itu kalau ingin menyembunyikan diri salah satunya dengan cara meretas punya orang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ravio Patra dikabarkan ditangkap oleh jajaran Polda Metro Jaya. Kasus ini diduga karena akun Whatsapp Ravio mengirim pesan berantai bernada provokasi. Direktur Eksekutif Safenet, Damar Juniarto mengatakan pesan berantai ini terkirim karena diduga akun Whatsapp Ravio diretas.
Saat itu, Ravio bercerita padanya pada Rabu (22/4) ketika membuka aplikasi Whatsapp muncul notifikasi jika nomor Whatsapp Ravio telah masuk di perangkat lain. Ravio kemudian melakukan pengecekan kepada kotak masuk pesan singkat. Di sana ditemukan ada permintaan pengiriman kode OTP (one time password).
“Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke WhatsApp, dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan,” kata Damar saat dikonfirmasi, Kamis (23/4).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Deslina