Operasi pemisahan Adam-Aris yang menempel di perut, dada, hati, dan dinding jantung berjalan sembilan jam. Tapi, Anaya-Inaya masih menunggu kedatangan tim dokter dari Surabaya.
(RIAUPOS.CO) – ENTAH berapa kali Nur Rahmawati naik turun tangga. Waktu terasa begitu lambat berjalan. Dan, doa-doa terus dia baca.
’’Saya gelisah benar,’’ kata perempuan 26 tahun tersebut menceritakan kembali yang dialami pada sepanjang pagi sampai Rabu (20/1).
Upaya sang suami, Supono, menenangkannya juga tak sepenuhnya berhasil. Nur tetap tak tenang, mondar-mandir untuk melampiaskannya.
’’Saya juga terus sambil berdoa agar diberi kemudahan dan keselamatan dalam proses operasi Adam dan Aris,’’ kata ibu rumah tangga itu kepada Sumut Pos (JPG). Adam dan Aris adalah bayi kembar siam buah hati Nur-Supono. Sejak pukul 08.00 pada Rabu lalu itu, keduanya menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM), Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Menurut Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K), Adam dan Aris yang berusia 1 tahun 1 bulan mengalami pendempetan di sebagian besar daerah perut dan sebagian kecil bagian dada. Lalu, bagian dalam tubuh yang menempel terutama adalah hati dan dinding jantung.
’’Kami sudah siapkan 16 kantong darah golongan B. Alhamdulillah, itu dari teman-teman juga. Ada juga dokter di sini yang menyumbang darahnya,’’ kata Rizky sebelum operasi.
Kasus Adam dan Aris, lanjut Rizky, mirip dengan kasus bayi kembar siam Sahira-Fahira dan Mariana-Mariani. Namun, masih lebih ringan ketimbang Adam dan Aris yang sebelumnya menjalani operasi pemisahan.
Sebelumnya, tim dokter RSUP HAM berhasil memisahkan tiga bayi kembar siam dalam rentang waktu berbeda. Pertama, Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada 2005. Kedua, Sahira-Fahira dari Asahan, Sumut, pada 2017. Terakhir, Adam-Aris dari Tapanuli Utara, Sumut, pada 2019.
Nur mengetahui bayi yang dikandungnya kembar siam saat memeriksakan kehamilan yang kala itu berusia 5 bulan. ’’Setelah tahu, saya kemudian drop. Tapi, alhamdulillah berkat dukungan tim medis, akhirnya melahirkan juga di (RSUP H) Adam Malik,’’ ujar perempuan yang bersama suami tinggal di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, itu.
Operasi Adam-Aris berjalan lama, hampir sembilan jam. Dari pukul 08.00 sampai pukul 17.40. Tapi, semuanya berjalan lancar. Selanjutnya, dilakukan tindakan setelah operasi dan kedua bayi baru bisa dipindahkan ke ruang ICU pada pukul 21.00 WIB.
Adam dan Aris kini masih dirawat di ruang ICU anak. Setelah operasi pemisahan, perlu dilakukan pemantauan secara intens selama 3 x 24 jam.
’’Saat ini belum bisa disampaikan secara teknis bagaimana kondisi Adam dan Aris. Namun, kondisinya sejauh ini relatif stabil,’’ kata Rizky, kali ini dalam jumpa pers sehari setelah operasi, Kamis (21/1).
Rizky menambahkan, operasi Adam dan Aris membutuhkan waktu cukup lama karena bagian yang dioperasi cukup luas. Mulai bagian perut hingga sedikit ke bagian dada. ’’Sebab, ada bagian yang dempet dari dinding jantung. Akan tetapi, belum ada kendala yang berarti sejauh ini,’’ ujar Rizky yang didampingi Dr dr Erjan Fikri MSurg SpBA (K), dr Utama Abdi Tarigan SpBP-RE (K), dr Yutu Solihat SpAn KAKV, dan tim medis yang melakukan operasi pemisahan dua bayi tersebut.