Selasa, 8 April 2025
spot_img

Skema Vaksin Mandiri Masih Dikaji

(RIAUPOS.CO) – Setelah dinyatakan vaksin Covid-19 gratis untuk semua, kini muncul isu skema vaksin mandiri. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap skenario vaksin mandiri tidak mengganggu vaksin gratis yang dicanangkan di awal.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini rencana vaksin mandiri masih dikaji. ’’Kami masih mendengarkan masukan dari berbagai pihak,’’ ujarnya dalam temu media perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Sabtu (23/1).

Dari masukan tersebut, sudah ada beberapa alternatif yang masih dimatangkan. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum IDI Daeng M Faqih memberikan sejumlah catatan untuk pemerintah jika ingin merealisasikan rencana vaksin mandiri.

Pertama, implementasi vaksin mandiri atau berbayar tidak boleh mengganggu program vaksin gratis yang ditetapkan pemerintah sebelumnya. ’’Sehingga vaksin yang sudah disediakan untuk yang gratis ini tidak sampai masuk ke yang mandiri. Ini harus dijaga kuotanya,’’ katanya.

Baca Juga:  Kabar Duka, Rama Aiphama Meninggal Dunia

Kemudian, demi menjamin program vaksin gratis tetap berjalan dengan baik, dia mengusulkan merek vaksin dibedakan antara gratis dan mandiri. Dengan catatan, kedua vaksin memiliki kualitas yang sama sehingga tak terjadi ketimpangan.

Bio Farma Akan Produksi 4,7 Juta Dosis
Sementara itu, Bio Farma dipastikan akan memproduksi sekitar 4,7 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan digunakan pada Februari. Saat ini status produk-produk tersebut, sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan.

”Sampai Jumat (21/1) sudah ada empat juta dosis yang selesai diproduksi. Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Sabtu (23/1).

Baca Juga:  Geisha Akui Banyak yang Salah Sangka dengan "Kerajingan Disko"

Diperkirakan pada Februari, akan siap sebanyak empat juta dosis vaksin. Seusai menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari, kata Honesti Basyir, Bio Farma siap untuk meneruskan proses produksi dari bahan baku tersebut, di fasilitas fill and finish di Bio Farma untuk menjadi final product.
 

(RIAUPOS.CO) – Setelah dinyatakan vaksin Covid-19 gratis untuk semua, kini muncul isu skema vaksin mandiri. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap skenario vaksin mandiri tidak mengganggu vaksin gratis yang dicanangkan di awal.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini rencana vaksin mandiri masih dikaji. ’’Kami masih mendengarkan masukan dari berbagai pihak,’’ ujarnya dalam temu media perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Sabtu (23/1).

Dari masukan tersebut, sudah ada beberapa alternatif yang masih dimatangkan. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum IDI Daeng M Faqih memberikan sejumlah catatan untuk pemerintah jika ingin merealisasikan rencana vaksin mandiri.

Pertama, implementasi vaksin mandiri atau berbayar tidak boleh mengganggu program vaksin gratis yang ditetapkan pemerintah sebelumnya. ’’Sehingga vaksin yang sudah disediakan untuk yang gratis ini tidak sampai masuk ke yang mandiri. Ini harus dijaga kuotanya,’’ katanya.

Baca Juga:  Geisha Akui Banyak yang Salah Sangka dengan "Kerajingan Disko"

Kemudian, demi menjamin program vaksin gratis tetap berjalan dengan baik, dia mengusulkan merek vaksin dibedakan antara gratis dan mandiri. Dengan catatan, kedua vaksin memiliki kualitas yang sama sehingga tak terjadi ketimpangan.

Bio Farma Akan Produksi 4,7 Juta Dosis
Sementara itu, Bio Farma dipastikan akan memproduksi sekitar 4,7 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan digunakan pada Februari. Saat ini status produk-produk tersebut, sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan.

”Sampai Jumat (21/1) sudah ada empat juta dosis yang selesai diproduksi. Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Sabtu (23/1).

Baca Juga:  Terungkap, Ini Ukuran Baterai Dan RAM IPhone SE 2020

Diperkirakan pada Februari, akan siap sebanyak empat juta dosis vaksin. Seusai menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari, kata Honesti Basyir, Bio Farma siap untuk meneruskan proses produksi dari bahan baku tersebut, di fasilitas fill and finish di Bio Farma untuk menjadi final product.
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Skema Vaksin Mandiri Masih Dikaji

(RIAUPOS.CO) – Setelah dinyatakan vaksin Covid-19 gratis untuk semua, kini muncul isu skema vaksin mandiri. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap skenario vaksin mandiri tidak mengganggu vaksin gratis yang dicanangkan di awal.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini rencana vaksin mandiri masih dikaji. ’’Kami masih mendengarkan masukan dari berbagai pihak,’’ ujarnya dalam temu media perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Sabtu (23/1).

Dari masukan tersebut, sudah ada beberapa alternatif yang masih dimatangkan. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum IDI Daeng M Faqih memberikan sejumlah catatan untuk pemerintah jika ingin merealisasikan rencana vaksin mandiri.

Pertama, implementasi vaksin mandiri atau berbayar tidak boleh mengganggu program vaksin gratis yang ditetapkan pemerintah sebelumnya. ’’Sehingga vaksin yang sudah disediakan untuk yang gratis ini tidak sampai masuk ke yang mandiri. Ini harus dijaga kuotanya,’’ katanya.

Baca Juga:  Jansen Demokrat: Inilah Potret di Luar Jawa

Kemudian, demi menjamin program vaksin gratis tetap berjalan dengan baik, dia mengusulkan merek vaksin dibedakan antara gratis dan mandiri. Dengan catatan, kedua vaksin memiliki kualitas yang sama sehingga tak terjadi ketimpangan.

Bio Farma Akan Produksi 4,7 Juta Dosis
Sementara itu, Bio Farma dipastikan akan memproduksi sekitar 4,7 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan digunakan pada Februari. Saat ini status produk-produk tersebut, sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan.

”Sampai Jumat (21/1) sudah ada empat juta dosis yang selesai diproduksi. Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Sabtu (23/1).

Baca Juga:  Jumat Berkah, JKC Bagikan 300 Bungkus Makanan

Diperkirakan pada Februari, akan siap sebanyak empat juta dosis vaksin. Seusai menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari, kata Honesti Basyir, Bio Farma siap untuk meneruskan proses produksi dari bahan baku tersebut, di fasilitas fill and finish di Bio Farma untuk menjadi final product.
 

(RIAUPOS.CO) – Setelah dinyatakan vaksin Covid-19 gratis untuk semua, kini muncul isu skema vaksin mandiri. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap skenario vaksin mandiri tidak mengganggu vaksin gratis yang dicanangkan di awal.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini rencana vaksin mandiri masih dikaji. ’’Kami masih mendengarkan masukan dari berbagai pihak,’’ ujarnya dalam temu media perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Sabtu (23/1).

Dari masukan tersebut, sudah ada beberapa alternatif yang masih dimatangkan. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum IDI Daeng M Faqih memberikan sejumlah catatan untuk pemerintah jika ingin merealisasikan rencana vaksin mandiri.

Pertama, implementasi vaksin mandiri atau berbayar tidak boleh mengganggu program vaksin gratis yang ditetapkan pemerintah sebelumnya. ’’Sehingga vaksin yang sudah disediakan untuk yang gratis ini tidak sampai masuk ke yang mandiri. Ini harus dijaga kuotanya,’’ katanya.

Baca Juga:  PLN UIP3BS Terus Tingkatkan Keandalan Kelistrikan

Kemudian, demi menjamin program vaksin gratis tetap berjalan dengan baik, dia mengusulkan merek vaksin dibedakan antara gratis dan mandiri. Dengan catatan, kedua vaksin memiliki kualitas yang sama sehingga tak terjadi ketimpangan.

Bio Farma Akan Produksi 4,7 Juta Dosis
Sementara itu, Bio Farma dipastikan akan memproduksi sekitar 4,7 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan digunakan pada Februari. Saat ini status produk-produk tersebut, sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan.

”Sampai Jumat (21/1) sudah ada empat juta dosis yang selesai diproduksi. Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Sabtu (23/1).

Baca Juga:  AMSI Siap Perkuat Ekosistem Jurnalisme Digital Berkualitas

Diperkirakan pada Februari, akan siap sebanyak empat juta dosis vaksin. Seusai menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari, kata Honesti Basyir, Bio Farma siap untuk meneruskan proses produksi dari bahan baku tersebut, di fasilitas fill and finish di Bio Farma untuk menjadi final product.
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari