BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Pemerintah daerah Rokan Hilir (Rohil) telah menerapkan pengelolaan sampah secara integral atau terpadu, dimana sampah yang ada sudah bisa didaur ulang agar bisa kembali dimanfaatkan, diantaranya diolah menjadi pupuk.
Hal ini terungkap pada saat peninjauan yang dilakukan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suwandi SSos ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Batu Enam, Kamis (23/1) di Bagansiapiapi.
“Hari ini meninjau TPA untuk melihat proses daur ulang sampah yang ada. Memang hampir satu tahun belakangan ini kita sudah menerapkan sistem mendaur ulang dalam pengelolaan sampah,” kata Suwandi SSos.
Menurutnya, sampah yang bisa dicacah seperti botol plastik, kemasan minuman dan sejenisnya. Sementara sejak Januari lalu sudah mampu dijalankan daur ulang sampah organik dari sayur, buah-buhan, rumput menjadi pupuk kompos. Proses itu ada yang masih berlangsung. Diharapkan dalam waktu dua pekan mendatang sudah ada kompos yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
Penjelasan senada diungkapkan petugas tenaga pengolahan sampah, Mahmud yang sehari-hari bekerja di TPAS tersebut. “Untuk bahan baku sampah organik dapat dihasilkan pupuk organik, sedangkan sampah plastik bisa dicacah untuk dimanfaatkan ulang,” katanya.
Ia menerangkan pengolahan plastik dan organik agar dapat dimanfaatkan kembali. Kegiatan terangnya berjalan dengan lancar, dimana hasil produksi untuk tahapan awal perhari dalam setiap pekerjaan sekitar empat jam untuk jenis plastik 70 kilogram dan hasil bersih menjadi 45 kilogram. Sedangkan sampah organik yang dua kubik setelah diolah menjadi pupuk organik. Permentasi tiga pekan menghasilkan berkilo pupuk organik.
Laporan Zulfadhli
Editor: Deslina
BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Pemerintah daerah Rokan Hilir (Rohil) telah menerapkan pengelolaan sampah secara integral atau terpadu, dimana sampah yang ada sudah bisa didaur ulang agar bisa kembali dimanfaatkan, diantaranya diolah menjadi pupuk.
Hal ini terungkap pada saat peninjauan yang dilakukan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suwandi SSos ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Batu Enam, Kamis (23/1) di Bagansiapiapi.
“Hari ini meninjau TPA untuk melihat proses daur ulang sampah yang ada. Memang hampir satu tahun belakangan ini kita sudah menerapkan sistem mendaur ulang dalam pengelolaan sampah,” kata Suwandi SSos.
Menurutnya, sampah yang bisa dicacah seperti botol plastik, kemasan minuman dan sejenisnya. Sementara sejak Januari lalu sudah mampu dijalankan daur ulang sampah organik dari sayur, buah-buhan, rumput menjadi pupuk kompos. Proses itu ada yang masih berlangsung. Diharapkan dalam waktu dua pekan mendatang sudah ada kompos yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
Penjelasan senada diungkapkan petugas tenaga pengolahan sampah, Mahmud yang sehari-hari bekerja di TPAS tersebut. “Untuk bahan baku sampah organik dapat dihasilkan pupuk organik, sedangkan sampah plastik bisa dicacah untuk dimanfaatkan ulang,” katanya.
Ia menerangkan pengolahan plastik dan organik agar dapat dimanfaatkan kembali. Kegiatan terangnya berjalan dengan lancar, dimana hasil produksi untuk tahapan awal perhari dalam setiap pekerjaan sekitar empat jam untuk jenis plastik 70 kilogram dan hasil bersih menjadi 45 kilogram. Sedangkan sampah organik yang dua kubik setelah diolah menjadi pupuk organik. Permentasi tiga pekan menghasilkan berkilo pupuk organik.
Laporan Zulfadhli
Editor: Deslina