SIAK (RIAUPOS.CO) — Seniman dan budayawan satu ini memang sudah terkenal di Indonsia hingga mancanegara. Kunni Masrohanti, begitu dia disapa, lahir di Bandar Sungai, Siak Sri Indrapura, Riau, 11 April 1974. Tatkala kampungnya memperoleh anugerah sebagai lokasi untuk melihat GMC yang ideal, bukan main senang hatinya. "Ini saatnya bagi saye untuk bisa mengekpresikan diri dalam memaknai peristiwa alam yang hanya akan kembali berulang di Siak 300 tahun lagi," katanya dengan logat Melayu yang kental.
Kunni, merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan alm H Tarmuji dan Hj Partini, sering mengikuti berbagai pertemuan sastra di Indonesia dan luar negara. Dalam helat besar GMC ini, Kunni sudah menentukan bait-bait pusi yang akan dia bacakan Rabu 25 Desember 2019 mendatang. Menjadi salah satu agenda dalam panggung rakyat yang digelar Dinas Pariwisata Siak malam itu.
"Lama, saya cube menentukan apa hal ihwal yang akan ditampilkan malam tersebut. Insya Allah, dengan rasa bangga saya akan bacakan puisi dengan judul Assalamualaikum Bunsur. Mudah-mudahan bisa memberikan sedikit makna terhadap peristiwa ini," lanjut Kunni yang juga redaktur Budaya di Riau Pos.
Panitia Pelaksana memang sudah mengagendakan penampilan Kunni sejak awal penentuan susunan acara. Ini juga memberikan nuansa khusus bagi rangkaian acara yang disusun oleh Pemkab Siak. Bahkan, permintaan secara khusus juga pernah disampaikan Gubernur Riau H Syamsuar MSi kepada dirinya beberapa waktu lalu. Kunni memang rutin, melaksanakan Kenduri Puisi dua bulan sekali. Pelaksanaan program ini tidak hanya di kota, tapi juga sampai ke daerah-daerah, melewati lembah dan sungai, daerah tak bersinyal HP dan daerah pedalaman lainnya di 12 kabupaten di Riau, melaksanakan literasi Puisi Konservasi kerjasama dengan WWF Indonesia sejak 2018 lalu.***
SIAK (RIAUPOS.CO) — Seniman dan budayawan satu ini memang sudah terkenal di Indonsia hingga mancanegara. Kunni Masrohanti, begitu dia disapa, lahir di Bandar Sungai, Siak Sri Indrapura, Riau, 11 April 1974. Tatkala kampungnya memperoleh anugerah sebagai lokasi untuk melihat GMC yang ideal, bukan main senang hatinya. "Ini saatnya bagi saye untuk bisa mengekpresikan diri dalam memaknai peristiwa alam yang hanya akan kembali berulang di Siak 300 tahun lagi," katanya dengan logat Melayu yang kental.
Kunni, merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan alm H Tarmuji dan Hj Partini, sering mengikuti berbagai pertemuan sastra di Indonesia dan luar negara. Dalam helat besar GMC ini, Kunni sudah menentukan bait-bait pusi yang akan dia bacakan Rabu 25 Desember 2019 mendatang. Menjadi salah satu agenda dalam panggung rakyat yang digelar Dinas Pariwisata Siak malam itu.
- Advertisement -
"Lama, saya cube menentukan apa hal ihwal yang akan ditampilkan malam tersebut. Insya Allah, dengan rasa bangga saya akan bacakan puisi dengan judul Assalamualaikum Bunsur. Mudah-mudahan bisa memberikan sedikit makna terhadap peristiwa ini," lanjut Kunni yang juga redaktur Budaya di Riau Pos.
Panitia Pelaksana memang sudah mengagendakan penampilan Kunni sejak awal penentuan susunan acara. Ini juga memberikan nuansa khusus bagi rangkaian acara yang disusun oleh Pemkab Siak. Bahkan, permintaan secara khusus juga pernah disampaikan Gubernur Riau H Syamsuar MSi kepada dirinya beberapa waktu lalu. Kunni memang rutin, melaksanakan Kenduri Puisi dua bulan sekali. Pelaksanaan program ini tidak hanya di kota, tapi juga sampai ke daerah-daerah, melewati lembah dan sungai, daerah tak bersinyal HP dan daerah pedalaman lainnya di 12 kabupaten di Riau, melaksanakan literasi Puisi Konservasi kerjasama dengan WWF Indonesia sejak 2018 lalu.***