JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk menindak tegas perempuan yang memaki ibunya di bandara beberapa waktu lalu. Pasalnya, sang perempuan mengaku sebagai keluarga dari TNI.
“Saya mengharapkan Pak KSAD bisa menindak. Kalau itu saya pikir ini tidak ada sensitivitasnya baik kepada publik maupun kepada orang tua,” ujar Arteria saat dikonfirmasi, Selasa (23/11).
Arteria mengaku tindakan sanksi dari KSAD Dudung terhadap perempuan yang mengaku sebagai keluarga TNI itu perlu dilakukan demi menjaga nama baik militer. “Harusnya bisa memperlihatkan watak karakter TNI AD di muka publik, bukan menjual (nama, Red) siapa pun. Tadi menjual jenderal bintang tiga,” katanya.
Arteria mengaku sengaja tidak ingin keributan ini merambah ke mana-mana, apalagi sampai diketahui oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. “Pak Panglima masih baru, saya tidak mau membebani beliau dengan urusan seperti ini,” ungkapnya.
Namun demikian, Arteria mengaku akan terus memroses kasus ini ke jalur hukum. Dia tidak ingin kasus ini jadi preseden buruk di kemudian hari.
“Jadi melihat hal itu geram sekali saya. Kekuasaan negara disalahgunakan oleh orang. Saya mewakafkan diri saya untuk fight,” tegasnya
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita membentak seorang ibu telah viral di media sosial. Seorang ibu yang dibentak merupakan ibu dari Politikus PDIP, Arteria Dahlan.
Video tersebut diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni melalui akun instagram pribadinya @ahmadsahroni88, Minggu (21/11).
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk menindak tegas perempuan yang memaki ibunya di bandara beberapa waktu lalu. Pasalnya, sang perempuan mengaku sebagai keluarga dari TNI.
“Saya mengharapkan Pak KSAD bisa menindak. Kalau itu saya pikir ini tidak ada sensitivitasnya baik kepada publik maupun kepada orang tua,” ujar Arteria saat dikonfirmasi, Selasa (23/11).
- Advertisement -
Arteria mengaku tindakan sanksi dari KSAD Dudung terhadap perempuan yang mengaku sebagai keluarga TNI itu perlu dilakukan demi menjaga nama baik militer. “Harusnya bisa memperlihatkan watak karakter TNI AD di muka publik, bukan menjual (nama, Red) siapa pun. Tadi menjual jenderal bintang tiga,” katanya.
Arteria mengaku sengaja tidak ingin keributan ini merambah ke mana-mana, apalagi sampai diketahui oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. “Pak Panglima masih baru, saya tidak mau membebani beliau dengan urusan seperti ini,” ungkapnya.
- Advertisement -
Namun demikian, Arteria mengaku akan terus memroses kasus ini ke jalur hukum. Dia tidak ingin kasus ini jadi preseden buruk di kemudian hari.
“Jadi melihat hal itu geram sekali saya. Kekuasaan negara disalahgunakan oleh orang. Saya mewakafkan diri saya untuk fight,” tegasnya
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita membentak seorang ibu telah viral di media sosial. Seorang ibu yang dibentak merupakan ibu dari Politikus PDIP, Arteria Dahlan.
Video tersebut diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni melalui akun instagram pribadinya @ahmadsahroni88, Minggu (21/11).
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman