JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau siapa saja yang terlibat dalam kerumunan di Petamburan, Tebet, dan Megamendung agarmelakukan pemeriksaan Covid-19. Pemerintah pun telah menurunkan 5.000 petugas tracing. Di sisi lain KRI Semarang 594 membawa bantuan terkait Covid-19 dari Singapura.
Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien akibat dari kegiatan di tiga tempat tersebut, saat ini Kemenkes tengah melakukan pemantauan serta contact tracing. Pemantauan difokuskan ke tiga wilayah yang berada di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Menurut Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit M Budi Hidayat berdasarkan data yang dihimpun dari hasil pemeriksaan PCR di Labkesda per21 November ditemukan total 50 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tebet. Sementara di Petamburan ada 30 kasus positif dan 15 orang dari Megamendung menunggu hasil pemeriksaan.
Untuk mempercepat tracing, saat ini Kemenkes dan satgas telah menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di sepuluh provinsi prioritas.
"Kemenkes bersama fasyankes terus melakukan pelacakan di tingkat kecamatan untuk percepatan pemeriksaan spesimen dan merujuk kasus konfirmasi tanpa gejala ke wisma atau hotel tempat isolasi," katanya.
Budi menjelaskan mengingat massa yang terlibat sangatlah besar, Kemenkes bersama pihak terkait, terus melakukan upaya penanganan dengan memperkuat tracing dengan rasio 1: 30. Artinya satu pasien berbanding 30 kontak erat yang dilacak.
Dirjen Yankes Kemenkes Prof Abdul Kadir menyatakan bahwa Kemenkes juga telah melakukan antisipasi. Jika ada kenaikan pasien Covid-19 sebesar 25 persen hingga 50 persen maka rumah sakit bisa menampung.
"Jika kenaikan lebih dari 50 persen maka Kemenkes memerintahkan seluruh rumah sakit untuk melakukan penataan tempat tidur untuk menambah ruang perawatan pasien Covid-19," ungkapnya.
Kadir juga memastikan stok obat untuk penanganan Covid-19 cukup. Begitu juga dengan peralatan kesehatan. KRI Semarang-594 yang beroperasi di bawah koordinasi Komando Armada (Koarmada) I membawa bantuan alat kesehatan (alkes) dari Singapura. Bantuan tersebut diberikan oleh Temasek Foundation. Seluruh bantuan diangkut melalui Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Total tidak kurang 122 ton bantuan yang diberikan perusahaan tersebut untuk penanggulangan Covid-19 di Tanah Air.
Komandan KRI Semarang-594 Letkol Laut (P) Afrilian menyampaikan bahwa sebelum sandar di Tanjung Priok, kapal yang dia komandoi berlabuh di Batam.
"Menurunkan bantuan untuk Pemprov Riau 2 pallet, Pemprov Kepri 19 pallet, Pemkot Batam 17 pallet, Pemkot Jambi 4 pallet, Pemprov Aceh 22 palet, Pemprov Sumatera Utara 3 pallet, dan Pemprov Sumatera Selatan 2 pallet," terang dia kemarin.
Dia memastikan bahwa semua bantuan sudah diperiksa secara ketat oleh Bea Cukai. Sementara penyaluran bantuan dilakukan sesuai ketentuan protokol kesehatan.
Di Tanjung Priok, lanjut Afrilian, KRI Semarang-594 menurunkan bantuan untuk beberapa daerah lainnya. Mulai Pemprov DKI dengan total bantuan 25 pallet, Pemprov NTB 15 pallet, Pemprov Bali 29 pallet, dan Pemkot Banyuwangi 4 pallet. Selain itu, bantuan tersebut juga diberikan kepada Nahdlatul Ulama 72 pallet, Muhammadiyah 88 pallet, Mabes TNI 20 pallet, Kementerian Kesehatan 81 pallet, dan Kementerian Dalam Negeri 23 pallet.
Perwira menengah dengan dua kembang di pundak itu pun menjelaskan bahwa Temasek Foundation memberikan bantuan beberapa jenis alkes lainnya. "Ada 850 oksigen concentrator, 340 PCR Test, 127 ventilator, 6 mesin x tray, 107 surgical gloves, 287.500 KN95 Mask, 53.500 face shield, 56.000 goggles atau pelindung mata, dan lain sebagainya," beber Afrilian.(syn/lyn/jpg)