JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ryamizard Ryacudu telah resmi melepas jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Hal ini menyusul Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai penggantinya.
Ryamizard mengucapkan selamat kepada Prabowo. Sebagai rekan seangkatan di Akademi Militer (Akmil) 1974, dia merasa senang pekerjaannya diteruskan oleh orang memiliki kemampuan mumpuni.
Dia merasa tak perlu mengajari Prabowo menjadi Menhan. Hanya saja, dia meminta kepada rekan satu kompinya itu supaya bisa segera beradaptasi dengan kementerian yang pernah dipimpinnya. Supaya kinerjanya bisa dijalankan secara cepat.
“Dia (Prabowo) lebih tahu lah, kita di tempat menyesuaikan, saya di mana-mana menyesuaikan, di sini menyesuaikan dengan Kemhan, bukan Kemhan harus sesuaikan kita,” kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (23/10).
Jenderal Purnawirawan TNI itu meminta agar Prabowo bekerja mengutamakan kepentingan rakyat. Tidak hanya terpaku pada besar atau kecilnya anggaran di Kementerian Pertahanan. Berapa pun anggarannya, semuanya berasal dan harus kembali kepada rakyat.
“Jangan sampai (anggaran) besar terus kita ngiler, kecil nggak ada nggak apa-apa, tentara rakyat kok, rakyat dulu didahulukan baru tentara. Kalau tentara didahulukan dia bukan tentara rakyat,” tegasnya.
Lebih lanjut, mantan KSAD itu mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dan bertemu dengan Prabowo. Namun, dia percaya rekannya itu bisa bekerja dengan amanah, serta mengabdi kepada masyarakat dengan baik.
“Saya selalu bilang orang wakafkan tanah untuk masjid banyak, kalau saya siap wakafkan nyawa untuk bangsa negara, janji saya, nggak ada yang lain, begitu cintanya saya sama bangsa negara,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman