Jumat, 20 September 2024

UEA Akan Bantu 10 Juta Dosis Vaksin Corona ke Indonesia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab (UAE) berkomitmen untuk melakukan penyediaan awal vaksin sebanyak 10 juta dosis bagi Indonesia untuk tahun 2020, dalam rangka kerja sama pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) dengan perusahaan Kimia Farma asal Indonesia.

Dalam konfrensi pers virtual yang disampaikan dari Abu Dhabi pada Sabtu malam waktu Jakarta, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, mengatakan, salah satu hasil dari pertemuan yang dilakukan bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan G-42, telah dinyatakan komitmen untuk penyediaan awal tersebut.

“Akan ada pembicaraan lanjutan antara Kimia Farma dengan G-42 mengenai hal-hal yang lebih rinci terkait dengan komitmen tersebut,” kata Retno seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (22/8/2020).

Menlu menjelaskan, G-42 merupakan perusahaan teknologi kesehatan asal UAE yang berbasis artificial intelligence, dan telah secara aktif terlibat dalam penelitian, pengembangan dan distribusi aplikasi pengujian dan perawatan Covid-19.

- Advertisement -

Adapun terkait kerja sama vaksin, Indonesia juga mengirimkan satu tim peninjau (reviewer) untuk melakukan pemantauan dari dekat pelaksanaan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin kerja sama G-42 dengan Sinopharm dan ke depannya, kerja sama antara Indonesia, G-42, Sinopharm juga secara prinsip disepakati.

Baca Juga:  Malam Takbiran, BEM SI Gelar Aksi

“Kerja sama dalam konteks pemantauan uji klinis tahap ke-3 terhadap kandidat vaksin hasil kerja sama Sinopharm dan G-42 ini sangat penting artinya bagi pengembangan kerja sama vaksin ke depan,” jelas Menlu.

- Advertisement -

Selain hasil tersebut, Menlu dan Menteri BUMN juga telah menyaksikan pertukaran dua dokumen kerja sama yang telah ditandatangani perusahaan asal Indonesia dan UAE terkait kerja sama pengembangan vaksin serta teknologi deteksi penularan virus Covid-19.

“Pertama, Nota Kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G-42 Health Care AI Holding Rsc Ltd tentang Kerja Sama Pengembangan Produk-produk Vaksin, dengan cakupan kerja sama di bidang produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan pengembangan serta uji klinis, produksi vaksin serta pemasaran dan distribusinya,” papar Menlu.

Adapun Nota Kesepahaman kedua merupakan antara PT Indo Farma dengan G-42 Health Care AI Holding Rsc Ltd tentang Kerja sama Kesehatan dengan cakupan kerja sama di bidang penelitian, pengembangan, produksi dan distribusi teknologi berbasis laser dan artificial intelligence untuk deteksi Covid-19.

Baca Juga:  Masa New Normal, Pasien Positif di Riau Bertambah Satu Orang

Penerapan teknologi dalam kerja sama yang telah terjalin itu dinilai akan dapat membantu mempercepat upaya pelacakan penderita virus korona serta membantu mendukung kegiatan ekonomi yang lebih aman.

Selain kerja sama yang telah disepakati, Retno mengatakan dirinya, bersama dengan Menteri BUMN, tidak hanya membahas kerja sama yang sedang berjalan, namun juga potensi kerja sama yang lebih strategis untuk jangka panjang.

“Misalnya penelitian bersama dengan menggunakan artificial intelligence tidak saja untuk mendeteksi Covid-19, namun juga penyakit lainnya. Kemudian kerja sama untuk distribusi produk farmasi Indonesia di pasar-pasar Timur Tengah, Afrika dan wilayah lainnya,” ujar dia.

Menanggapi usulan-usulan tersebut, pihak G-42 dikatakan akan melanjutkan komunikasi dan bahkan akan berkunjung ke Indonesia sesegera mungkin.

Sumber: Antara/Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab (UAE) berkomitmen untuk melakukan penyediaan awal vaksin sebanyak 10 juta dosis bagi Indonesia untuk tahun 2020, dalam rangka kerja sama pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) dengan perusahaan Kimia Farma asal Indonesia.

Dalam konfrensi pers virtual yang disampaikan dari Abu Dhabi pada Sabtu malam waktu Jakarta, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, mengatakan, salah satu hasil dari pertemuan yang dilakukan bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan G-42, telah dinyatakan komitmen untuk penyediaan awal tersebut.

“Akan ada pembicaraan lanjutan antara Kimia Farma dengan G-42 mengenai hal-hal yang lebih rinci terkait dengan komitmen tersebut,” kata Retno seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (22/8/2020).

Menlu menjelaskan, G-42 merupakan perusahaan teknologi kesehatan asal UAE yang berbasis artificial intelligence, dan telah secara aktif terlibat dalam penelitian, pengembangan dan distribusi aplikasi pengujian dan perawatan Covid-19.

Adapun terkait kerja sama vaksin, Indonesia juga mengirimkan satu tim peninjau (reviewer) untuk melakukan pemantauan dari dekat pelaksanaan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin kerja sama G-42 dengan Sinopharm dan ke depannya, kerja sama antara Indonesia, G-42, Sinopharm juga secara prinsip disepakati.

Baca Juga:  Berantas Hama Sawit dengan Musuh Alami

“Kerja sama dalam konteks pemantauan uji klinis tahap ke-3 terhadap kandidat vaksin hasil kerja sama Sinopharm dan G-42 ini sangat penting artinya bagi pengembangan kerja sama vaksin ke depan,” jelas Menlu.

Selain hasil tersebut, Menlu dan Menteri BUMN juga telah menyaksikan pertukaran dua dokumen kerja sama yang telah ditandatangani perusahaan asal Indonesia dan UAE terkait kerja sama pengembangan vaksin serta teknologi deteksi penularan virus Covid-19.

“Pertama, Nota Kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G-42 Health Care AI Holding Rsc Ltd tentang Kerja Sama Pengembangan Produk-produk Vaksin, dengan cakupan kerja sama di bidang produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan pengembangan serta uji klinis, produksi vaksin serta pemasaran dan distribusinya,” papar Menlu.

Adapun Nota Kesepahaman kedua merupakan antara PT Indo Farma dengan G-42 Health Care AI Holding Rsc Ltd tentang Kerja sama Kesehatan dengan cakupan kerja sama di bidang penelitian, pengembangan, produksi dan distribusi teknologi berbasis laser dan artificial intelligence untuk deteksi Covid-19.

Baca Juga:  Kiat Mencegah Kanker Otak Seperti yang Dialami Agung Hercules

Penerapan teknologi dalam kerja sama yang telah terjalin itu dinilai akan dapat membantu mempercepat upaya pelacakan penderita virus korona serta membantu mendukung kegiatan ekonomi yang lebih aman.

Selain kerja sama yang telah disepakati, Retno mengatakan dirinya, bersama dengan Menteri BUMN, tidak hanya membahas kerja sama yang sedang berjalan, namun juga potensi kerja sama yang lebih strategis untuk jangka panjang.

“Misalnya penelitian bersama dengan menggunakan artificial intelligence tidak saja untuk mendeteksi Covid-19, namun juga penyakit lainnya. Kemudian kerja sama untuk distribusi produk farmasi Indonesia di pasar-pasar Timur Tengah, Afrika dan wilayah lainnya,” ujar dia.

Menanggapi usulan-usulan tersebut, pihak G-42 dikatakan akan melanjutkan komunikasi dan bahkan akan berkunjung ke Indonesia sesegera mungkin.

Sumber: Antara/Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari