Minggu, 13 April 2025

Kembali, Dua Menteri Beda Pendapat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua menteri melontarkan pendapat berbeda mengenai lokasi baru untuk ibu kota negara (IKN). Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil kemarin memastikan bahwa IKN akan dipindah dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Namun, beberapa jam kemudian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro membantahnya.

Pernyataan bahwa IKN akan dipindah ke Kaltim disampaikan Sofyan Djalil setelah rapat koordinasi RUU Pertanahan sekitar pukul 12.00 kemarin. “Iya, Kalimantan Timur, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana, ya belum,” katanya. Bahkan, Sofyan sempat mengatakan, jika nanti lokasi IKN baru sudah diputuskan, tanah di lokasi tersebut akan dibekukan pemerintah. Tujuannya, pemindahan IKN bebas dari aksi para spekulan tanah.

Namun, dalam wawancara pukul 15.35, Bambang Brodjonegoro membantahnya. Dia menegaskan, hingga kemarin belum ada keputusan soal provinsi mana yang akan menjadi ibu kota baru. “Kita tunggu aja pengumuman dari presiden,” ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, kemarin. Bambang kembali menegaskan bahwa lokasi IKN belum diputuskan.

Baca Juga:  Agar Riasan Mata Bawah Tampak Natural, Ini Tipsnya

Dia hanya memberikan penjelasan bahwa lokasinya nanti tidak akan jauh dari kota yang sudah ada. Dengan begitu, pembangunan lebih efisien. Sebab, bandara, pelabuhan, dan fasilitas mendasar lainnya sudah tersedia.

Lantas, apakah yang dimaksud di antara Kota Samarinda dan Balikpapan? Dia enggan membocorkan. Disinggung soal adanya desain kota yang sudah tersebar, Bambang menyebut itu baru sementara. Sebab, lokasi definitif belum ditentukan. Padahal, desain kota sangat dipengaruhi lokasi yang ditetapkan. “Kan kontur tanahnya bisa beda, antarlokasi dengan lokasi lain,” ujarnya.

Dia menjelaskan, tahap persiapan akan digelar tahun depan. Namun, groundbreaking dimulai pada 2021. Dari 40 ribu hektare lahan yang disiapkan, pusat pemerintahan akan memakan 6.000 hektare. Namun, hanya 3.000 hektare yang digunakan untuk bangunan. Sedangkan untuk transportasi, direncanakan dibangun transportasi berbasis rel. Desainnya elevated seperti LRT dan MRT. Dan terkoneksi dengan kota terdekat.

Baca Juga:  Beberapa Jalan Rusak,  Bupati Kuansing Minta PUPR Memperbaiki

Sekitar pukul 17.30 kemarin Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa lokasi ibu kota baru belum diputuskan. Dia menuturkan, kajian belum sepenuhnya tuntas. Namun, Jokowi tidak mendetailkan kajian apa yang dimaksud.

“Nunggu kajian, tinggal satu dua kajian belum disampaikan kepada saya,” ujar dia di Istana Bogor kemarin (22/8). Jokowi menegaskan, kepastian lokasi akan diumumkan pada saat yang tepat.

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: Edwir

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua menteri melontarkan pendapat berbeda mengenai lokasi baru untuk ibu kota negara (IKN). Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil kemarin memastikan bahwa IKN akan dipindah dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Namun, beberapa jam kemudian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro membantahnya.

Pernyataan bahwa IKN akan dipindah ke Kaltim disampaikan Sofyan Djalil setelah rapat koordinasi RUU Pertanahan sekitar pukul 12.00 kemarin. “Iya, Kalimantan Timur, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana, ya belum,” katanya. Bahkan, Sofyan sempat mengatakan, jika nanti lokasi IKN baru sudah diputuskan, tanah di lokasi tersebut akan dibekukan pemerintah. Tujuannya, pemindahan IKN bebas dari aksi para spekulan tanah.

Namun, dalam wawancara pukul 15.35, Bambang Brodjonegoro membantahnya. Dia menegaskan, hingga kemarin belum ada keputusan soal provinsi mana yang akan menjadi ibu kota baru. “Kita tunggu aja pengumuman dari presiden,” ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, kemarin. Bambang kembali menegaskan bahwa lokasi IKN belum diputuskan.

Baca Juga:  Ternyata Ini Penjelasan Ilmiahnya, Mengapa Matahari Terbenam Lebih Lama

Dia hanya memberikan penjelasan bahwa lokasinya nanti tidak akan jauh dari kota yang sudah ada. Dengan begitu, pembangunan lebih efisien. Sebab, bandara, pelabuhan, dan fasilitas mendasar lainnya sudah tersedia.

Lantas, apakah yang dimaksud di antara Kota Samarinda dan Balikpapan? Dia enggan membocorkan. Disinggung soal adanya desain kota yang sudah tersebar, Bambang menyebut itu baru sementara. Sebab, lokasi definitif belum ditentukan. Padahal, desain kota sangat dipengaruhi lokasi yang ditetapkan. “Kan kontur tanahnya bisa beda, antarlokasi dengan lokasi lain,” ujarnya.

Dia menjelaskan, tahap persiapan akan digelar tahun depan. Namun, groundbreaking dimulai pada 2021. Dari 40 ribu hektare lahan yang disiapkan, pusat pemerintahan akan memakan 6.000 hektare. Namun, hanya 3.000 hektare yang digunakan untuk bangunan. Sedangkan untuk transportasi, direncanakan dibangun transportasi berbasis rel. Desainnya elevated seperti LRT dan MRT. Dan terkoneksi dengan kota terdekat.

Baca Juga:  Beberapa Jalan Rusak,  Bupati Kuansing Minta PUPR Memperbaiki

Sekitar pukul 17.30 kemarin Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa lokasi ibu kota baru belum diputuskan. Dia menuturkan, kajian belum sepenuhnya tuntas. Namun, Jokowi tidak mendetailkan kajian apa yang dimaksud.

“Nunggu kajian, tinggal satu dua kajian belum disampaikan kepada saya,” ujar dia di Istana Bogor kemarin (22/8). Jokowi menegaskan, kepastian lokasi akan diumumkan pada saat yang tepat.

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: Edwir

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kembali, Dua Menteri Beda Pendapat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua menteri melontarkan pendapat berbeda mengenai lokasi baru untuk ibu kota negara (IKN). Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil kemarin memastikan bahwa IKN akan dipindah dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Namun, beberapa jam kemudian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro membantahnya.

Pernyataan bahwa IKN akan dipindah ke Kaltim disampaikan Sofyan Djalil setelah rapat koordinasi RUU Pertanahan sekitar pukul 12.00 kemarin. “Iya, Kalimantan Timur, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana, ya belum,” katanya. Bahkan, Sofyan sempat mengatakan, jika nanti lokasi IKN baru sudah diputuskan, tanah di lokasi tersebut akan dibekukan pemerintah. Tujuannya, pemindahan IKN bebas dari aksi para spekulan tanah.

Namun, dalam wawancara pukul 15.35, Bambang Brodjonegoro membantahnya. Dia menegaskan, hingga kemarin belum ada keputusan soal provinsi mana yang akan menjadi ibu kota baru. “Kita tunggu aja pengumuman dari presiden,” ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, kemarin. Bambang kembali menegaskan bahwa lokasi IKN belum diputuskan.

Baca Juga:  Bos Facebook Mental dari Daftar 10 Orang Terkaya Dunia

Dia hanya memberikan penjelasan bahwa lokasinya nanti tidak akan jauh dari kota yang sudah ada. Dengan begitu, pembangunan lebih efisien. Sebab, bandara, pelabuhan, dan fasilitas mendasar lainnya sudah tersedia.

Lantas, apakah yang dimaksud di antara Kota Samarinda dan Balikpapan? Dia enggan membocorkan. Disinggung soal adanya desain kota yang sudah tersebar, Bambang menyebut itu baru sementara. Sebab, lokasi definitif belum ditentukan. Padahal, desain kota sangat dipengaruhi lokasi yang ditetapkan. “Kan kontur tanahnya bisa beda, antarlokasi dengan lokasi lain,” ujarnya.

Dia menjelaskan, tahap persiapan akan digelar tahun depan. Namun, groundbreaking dimulai pada 2021. Dari 40 ribu hektare lahan yang disiapkan, pusat pemerintahan akan memakan 6.000 hektare. Namun, hanya 3.000 hektare yang digunakan untuk bangunan. Sedangkan untuk transportasi, direncanakan dibangun transportasi berbasis rel. Desainnya elevated seperti LRT dan MRT. Dan terkoneksi dengan kota terdekat.

Baca Juga:  Ikan Lele

Sekitar pukul 17.30 kemarin Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa lokasi ibu kota baru belum diputuskan. Dia menuturkan, kajian belum sepenuhnya tuntas. Namun, Jokowi tidak mendetailkan kajian apa yang dimaksud.

“Nunggu kajian, tinggal satu dua kajian belum disampaikan kepada saya,” ujar dia di Istana Bogor kemarin (22/8). Jokowi menegaskan, kepastian lokasi akan diumumkan pada saat yang tepat.

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: Edwir

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua menteri melontarkan pendapat berbeda mengenai lokasi baru untuk ibu kota negara (IKN). Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil kemarin memastikan bahwa IKN akan dipindah dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Namun, beberapa jam kemudian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro membantahnya.

Pernyataan bahwa IKN akan dipindah ke Kaltim disampaikan Sofyan Djalil setelah rapat koordinasi RUU Pertanahan sekitar pukul 12.00 kemarin. “Iya, Kalimantan Timur, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana, ya belum,” katanya. Bahkan, Sofyan sempat mengatakan, jika nanti lokasi IKN baru sudah diputuskan, tanah di lokasi tersebut akan dibekukan pemerintah. Tujuannya, pemindahan IKN bebas dari aksi para spekulan tanah.

Namun, dalam wawancara pukul 15.35, Bambang Brodjonegoro membantahnya. Dia menegaskan, hingga kemarin belum ada keputusan soal provinsi mana yang akan menjadi ibu kota baru. “Kita tunggu aja pengumuman dari presiden,” ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, kemarin. Bambang kembali menegaskan bahwa lokasi IKN belum diputuskan.

Baca Juga:  BCL ke Ashraf: Kamu Nggak Usah Khawatir, Aku di Sini Jaga Noah

Dia hanya memberikan penjelasan bahwa lokasinya nanti tidak akan jauh dari kota yang sudah ada. Dengan begitu, pembangunan lebih efisien. Sebab, bandara, pelabuhan, dan fasilitas mendasar lainnya sudah tersedia.

Lantas, apakah yang dimaksud di antara Kota Samarinda dan Balikpapan? Dia enggan membocorkan. Disinggung soal adanya desain kota yang sudah tersebar, Bambang menyebut itu baru sementara. Sebab, lokasi definitif belum ditentukan. Padahal, desain kota sangat dipengaruhi lokasi yang ditetapkan. “Kan kontur tanahnya bisa beda, antarlokasi dengan lokasi lain,” ujarnya.

Dia menjelaskan, tahap persiapan akan digelar tahun depan. Namun, groundbreaking dimulai pada 2021. Dari 40 ribu hektare lahan yang disiapkan, pusat pemerintahan akan memakan 6.000 hektare. Namun, hanya 3.000 hektare yang digunakan untuk bangunan. Sedangkan untuk transportasi, direncanakan dibangun transportasi berbasis rel. Desainnya elevated seperti LRT dan MRT. Dan terkoneksi dengan kota terdekat.

Baca Juga:  Beberapa Jalan Rusak,  Bupati Kuansing Minta PUPR Memperbaiki

Sekitar pukul 17.30 kemarin Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa lokasi ibu kota baru belum diputuskan. Dia menuturkan, kajian belum sepenuhnya tuntas. Namun, Jokowi tidak mendetailkan kajian apa yang dimaksud.

“Nunggu kajian, tinggal satu dua kajian belum disampaikan kepada saya,” ujar dia di Istana Bogor kemarin (22/8). Jokowi menegaskan, kepastian lokasi akan diumumkan pada saat yang tepat.

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: Edwir

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari