(RIAUPOS.CO) – Istana Asserayah Alhasyimiyah satu dari sekalian banyak objek wisata yang ada di Kabupaten Siak. Dengan dibukanya Istana Matahari Timur untuk umum mulai Senin (22/6) pagi, geliat ekonomi pun semakin terlihat.
Tingkat kunjungan belum terlalu ramai, karena baru hari pertama. Namun, sejumlah pedagang di ujung lapangan depan istana, sudah mulai ramai, seperti saat sebelum Covid-19 melanda. Demikian juga gerai penjualan aksesori dan baju, semakin memperbanyak jenis dan jumlah dagangannya.
Untuk tingkat kunjungan memang belum banyak. Satu hari ini, menurut Defi yang menjaga loket tiket, belum habis satu blok. “Satu blok isinya 100 lembar tiket, namun hingga loket hampir tutup, belum semua terjual,” sebut Defi.
Sementara Bambang, petugas jaga istana yang berpakaian Melayu mengatakan tingkat kunjungan belum terlalu banyak. “Mungkin karena baru hari pertama. Saya yakin, jika warga sudah banyak tahu, tingkat kunjungan akan kembali normal,” sebutnya.
Menurutnya, untuk keamanan pengunjung dan petugas, mereka menggunakan sistem antrean dan protokol Covid. “Antrean yang saya maksud di sini adalah, pengunjung yang telah membeli tiket di depan istana, dipersilahkan duduk di tenda yang telah disiapkan,” jelas Bambang.
Selanjutnya nanti ada aba-aba dari istana bahwa yang berada di bawah tenda di luar istana, dipersilakan masuk menuju tenda di halaman istana. Ketika pengunjung yang berada di dalam istana keluar, barulah yang berada di tenda halaman istana dipersilakan masuk ke dalam istana. Demikian seterusnya.
“Pengunjung yang masuk ke dalam istana dibatasi maksimal 25 orang, wajib menggunakan masker, mencuci tangan dan tetap menjaga jarak. Tidak boleh memegang benda benda yang ada di dalam istana kecuali berada dalam pengawasan petugas,” jelas Bambang.
Istana akan buka sampai pukul 16.45 WIB, setiap harinya. Jika pengunjung membeludak, petugas akan menutup penjualan tiket untuk sementara menunggu antrean stabil baru dibuka kembali, sehingga membuat pengunjung benar benar nyaman berada di Istana Matahati Timur maupun berada di Kota Siak.
“Sebagai petugas kami merasa senang istana dibuka kembali, pengunjung paling banyak datang dari Pekanbaru, ada dari Jambi, Perawang, bahkan dari Siak sendiri,” sebutnya.(adv)