(RIAUPOS.CO) — Suatu hari di bulan Ramadan. Wawan (bukan nama sebenarnya), pegawai salah satu perusahaan swasta baru saja menyelesaikan tugas luarnya. Karena sudah memasuki waktu Salat Ashar, ia memutuskan untuk salat di sebuah masjid.
Usai menunaikan salat, Wawan melihat di dalam masjid banyak orang yang tidur. Maka, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak. ‘’10-20 menit cukup lah sebelum kembali ke kantor,’’ pikir Wawan.
Ia pun merebahkan tubuhnya di atas karpet masjid nan empuk.
Beberapa waktu kemudian…
“Bang.. Bang…! Bangun, Bang! Sudah mau buka puasa,” ujar seorang pengurus masjid.
Wawan yang sedang di alam mimpi terkejut bukan kepalang. Dia yang awalnya berniat hanya istirahat sejenak melepas penat, malah tertidur pulas hingga akhirnya kebablasan.
“Astagfirullah, jam berapa ini, Pak?” tanyanya.
“Sudah jam enam lewat, Bang. Buka di sini saja,” ujar pengurus itu. Wawan pun menepuk jidatnya. Tidak hanya absen ke kantor, ia pun melewatkan berbuka bersama anak dan istri di rumah.
Yang lebih malunya lagi, ternyata di dalam masjid sudah banyak jamaah yang datang untuk berbuka puasa. Mereka hanya tersenyum melihat Wawan yang panik karena ketiduran hingga mendekati waktu berbuka. Alamaak…!(*1)
(RIAUPOS.CO) — Suatu hari di bulan Ramadan. Wawan (bukan nama sebenarnya), pegawai salah satu perusahaan swasta baru saja menyelesaikan tugas luarnya. Karena sudah memasuki waktu Salat Ashar, ia memutuskan untuk salat di sebuah masjid.
Usai menunaikan salat, Wawan melihat di dalam masjid banyak orang yang tidur. Maka, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak. ‘’10-20 menit cukup lah sebelum kembali ke kantor,’’ pikir Wawan.
- Advertisement -
Ia pun merebahkan tubuhnya di atas karpet masjid nan empuk.
Beberapa waktu kemudian…
- Advertisement -
“Bang.. Bang…! Bangun, Bang! Sudah mau buka puasa,” ujar seorang pengurus masjid.
Wawan yang sedang di alam mimpi terkejut bukan kepalang. Dia yang awalnya berniat hanya istirahat sejenak melepas penat, malah tertidur pulas hingga akhirnya kebablasan.
“Astagfirullah, jam berapa ini, Pak?” tanyanya.
“Sudah jam enam lewat, Bang. Buka di sini saja,” ujar pengurus itu. Wawan pun menepuk jidatnya. Tidak hanya absen ke kantor, ia pun melewatkan berbuka bersama anak dan istri di rumah.
Yang lebih malunya lagi, ternyata di dalam masjid sudah banyak jamaah yang datang untuk berbuka puasa. Mereka hanya tersenyum melihat Wawan yang panik karena ketiduran hingga mendekati waktu berbuka. Alamaak…!(*1)