Minggu, 10 November 2024

RUU Ketahanan Keluarga Jadi Polemik

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga ditentang banyak pihak karena dinilai terlalu mengatur ranah pribadi. Namun hal ini tidak berlaku bagi Partai Keadilan Sejahtera.

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta semua pihak jangan sinis dulu, terkait RUU Ketahanan Keluarga. Menurutnya, esensi aturan tersebut justru sangat baik untuk melahirkan generasi yang lebih baik ke depannya.

- Advertisement -

"Dalam pembahasan kita berargumentasi, jadi jangan belum melihat RUU sudah sinis duluan," kata Jazuli di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (22/2) malam.

Dia mengatakan, yang diinginkan FPKS dari RUU tersebut adalah memberikan pemahaman bahwa keluarga merupakan institusi terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Baca Juga:  Catat, Sebelum Umrah, Jamaah Harus Karantina di Asrama Haji

Sehinga menurutnya, ketika institusi tersebut sukses, maka Indonesia akan berhasil melahirkan generasi yang lebih baik di masa mendatang.

- Advertisement -

"Ketika institusi keluarga "broken" maka banyak generasi yang akan hancur. Karena itu PKS menilai keluarga adalah institusi yang penting dalam memperoleh generasi yang baik bagi bangsa dan negara, disamping institusi-institusi sekolah formal tentunya," ujarnya.

Terkait beberapa pasal yang dinilai kontroversial oleh masyarakat, menrutnya tidak serta merta dicabut, Ini karena dalam pembahasannya akan terjadi perdebatan dan penyampaian argumentasi, mana yang lebih logis serta diterima.

Jazuli mengakui bahwa ada dua kader PKS yang menjadi pengusul RUU tersebut. Mereka yaitu Ledia Hanifa dan Netty Prasetiyani.

Baca Juga:  Presiden Argentina Ditawari Pesawat hingga Gerbong Kereta oleh Jokowi

Senada dengan Jazuli, Presiden PKS Sohibul Iman menilai polemik dalam proses pembahasan RUU adalah "gizi" sebagai masukan agar menghasilkan produk legislasi yang baik.

Karena itu, dia menilai polemik tersebut tidak boleh dimatikan, termasuk pandangan sinis beberapa pihak namun harus memiliki argumentasi, dialektika, dan gagasan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga ditentang banyak pihak karena dinilai terlalu mengatur ranah pribadi. Namun hal ini tidak berlaku bagi Partai Keadilan Sejahtera.

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta semua pihak jangan sinis dulu, terkait RUU Ketahanan Keluarga. Menurutnya, esensi aturan tersebut justru sangat baik untuk melahirkan generasi yang lebih baik ke depannya.

- Advertisement -

"Dalam pembahasan kita berargumentasi, jadi jangan belum melihat RUU sudah sinis duluan," kata Jazuli di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (22/2) malam.

Dia mengatakan, yang diinginkan FPKS dari RUU tersebut adalah memberikan pemahaman bahwa keluarga merupakan institusi terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

- Advertisement -
Baca Juga:  3 Penjabat Kepenghuluan Dilantik

Sehinga menurutnya, ketika institusi tersebut sukses, maka Indonesia akan berhasil melahirkan generasi yang lebih baik di masa mendatang.

"Ketika institusi keluarga "broken" maka banyak generasi yang akan hancur. Karena itu PKS menilai keluarga adalah institusi yang penting dalam memperoleh generasi yang baik bagi bangsa dan negara, disamping institusi-institusi sekolah formal tentunya," ujarnya.

Terkait beberapa pasal yang dinilai kontroversial oleh masyarakat, menrutnya tidak serta merta dicabut, Ini karena dalam pembahasannya akan terjadi perdebatan dan penyampaian argumentasi, mana yang lebih logis serta diterima.

Jazuli mengakui bahwa ada dua kader PKS yang menjadi pengusul RUU tersebut. Mereka yaitu Ledia Hanifa dan Netty Prasetiyani.

Baca Juga:  Pengadaan Vaksin Sinovac Mundur

Senada dengan Jazuli, Presiden PKS Sohibul Iman menilai polemik dalam proses pembahasan RUU adalah "gizi" sebagai masukan agar menghasilkan produk legislasi yang baik.

Karena itu, dia menilai polemik tersebut tidak boleh dimatikan, termasuk pandangan sinis beberapa pihak namun harus memiliki argumentasi, dialektika, dan gagasan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari