JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Parodi video klip Noah ‘Yang Terdalam’ menghadirkan tren baru yang viral, yakni berjalan sambil minum es teh satu plastik besar. Fenomena ini tentu perlu edukasi yang bijaksana, terutama terkait diabetes dan ginjal.
Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam mengatakan pada prinsipnya jika memiliki diabetes atau gula darah tak terkontrol, wajib menghindari asupan mengandung gula, sederhananya gula pasir. Sebaiknya memilih karbohidrat yang kompleks.
“Setiap yang dikonsumsi, kita musti hitung nilai kalorinya. Ada batasan kalori buat pasien diabetes,” jelasnya.
Jika gula pasir tak boleh, bagaimana jika menggantinya dengan madu atau gula pengganti? Menurutnya, penderita diabetes boleh menggantinya dengan pemanis buatan atau madu, asalkan gula darahnya terkontrol.
“Madu juga boleh tapi ingat harus madu asli ya. Karena madu asli gulanya lebih kompleks,” paparnya.
Dalam video parodi yang viral itu, beberapa orang meminum teh dalam kantong plastik berukuran besar. Lalu bagaimana jika tanpa gula, atau tawar?
Kepada JawaPos.com, menurut Prof Ari, bagi seseorang yang ginjal dan jantungnya baik, tak masalah minum teh sebanyak itu. “Kalau teh tawar tidak ada masalah kalau ginjal dan jantungnya baik, minum banyak akan dikeluarkan di urin,” tegasnya.
Meski begitu kondisi tubuh setiap orang berbeda. Maka disarankan bertanya pada dokter terkait batasan gula yang tepat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Parodi video klip Noah ‘Yang Terdalam’ menghadirkan tren baru yang viral, yakni berjalan sambil minum es teh satu plastik besar. Fenomena ini tentu perlu edukasi yang bijaksana, terutama terkait diabetes dan ginjal.
Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam mengatakan pada prinsipnya jika memiliki diabetes atau gula darah tak terkontrol, wajib menghindari asupan mengandung gula, sederhananya gula pasir. Sebaiknya memilih karbohidrat yang kompleks.
- Advertisement -
“Setiap yang dikonsumsi, kita musti hitung nilai kalorinya. Ada batasan kalori buat pasien diabetes,” jelasnya.
Jika gula pasir tak boleh, bagaimana jika menggantinya dengan madu atau gula pengganti? Menurutnya, penderita diabetes boleh menggantinya dengan pemanis buatan atau madu, asalkan gula darahnya terkontrol.
- Advertisement -
“Madu juga boleh tapi ingat harus madu asli ya. Karena madu asli gulanya lebih kompleks,” paparnya.
Dalam video parodi yang viral itu, beberapa orang meminum teh dalam kantong plastik berukuran besar. Lalu bagaimana jika tanpa gula, atau tawar?
Kepada JawaPos.com, menurut Prof Ari, bagi seseorang yang ginjal dan jantungnya baik, tak masalah minum teh sebanyak itu. “Kalau teh tawar tidak ada masalah kalau ginjal dan jantungnya baik, minum banyak akan dikeluarkan di urin,” tegasnya.
Meski begitu kondisi tubuh setiap orang berbeda. Maka disarankan bertanya pada dokter terkait batasan gula yang tepat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman