- Advertisement -
KOTO GASIB (RIAUPOS.CO) — Setelah lama terhenti, MDTA Islamiyah Buatan II Kecamatan Koto Gasib, Siak akan kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sesuai arahan dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, pembelajaran tatap muka harus menerapkan protokol kesehatan.
"In sya Allah kegiatan PTM ini akan dilaksanakan mulai Senin (25/1). MDTA Islamiyah juga sudah mendapatkan izin pelaksanaan PTM. Santri mengikuti PTM dua hari dalam sepekan nantinya," jelas Kepala MDTA Islamiyah Mhd Helmi SPdi, Jumat (22/1).
- Advertisement -
Helmi menambahkan, dalam proses belajar mengajar, santri dan ustaz/ustazah wajib menggunakan masker. Selain itu sebelum masuk ke kelas, santri wajib mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan pihak sekolah.
"Sesuai arahan dari Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan, PTM bisa dilaksanakan harus memenuhi persayaratan untuk pembelajaran tatap muka. Salah satu persyaratannya adanya pernyataan dari orang tua santri untuk mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka. Orang tua santri untuk mengisi formulir pernyataan agar proses PTM semester genap tahun pelajaran 2020/2021 bisa dilaksanakan," ulasnya.
Kebijakan PTM ini disambut positif orangtua santri. "Kami merasa senang dan tenang dengan adanya PTM yang akan segera dilaksanakan. Karena PTM ini lebih baik dan lebih efektif dalam proses belajar anak-anak kami," kata salah seorang wali santri, Igus.
- Advertisement -
Warga Kampung Buatan II ini tidak mengaku tidak kuatir anaknya mengikuti PTM asal tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia berharap selama di sekolah, ustaz dan ustazah bisa mengawasi dan mengingatkan santri untuk menerapkan protokol kesehatan.(mar)
KOTO GASIB (RIAUPOS.CO) — Setelah lama terhenti, MDTA Islamiyah Buatan II Kecamatan Koto Gasib, Siak akan kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sesuai arahan dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, pembelajaran tatap muka harus menerapkan protokol kesehatan.
"In sya Allah kegiatan PTM ini akan dilaksanakan mulai Senin (25/1). MDTA Islamiyah juga sudah mendapatkan izin pelaksanaan PTM. Santri mengikuti PTM dua hari dalam sepekan nantinya," jelas Kepala MDTA Islamiyah Mhd Helmi SPdi, Jumat (22/1).
- Advertisement -
Helmi menambahkan, dalam proses belajar mengajar, santri dan ustaz/ustazah wajib menggunakan masker. Selain itu sebelum masuk ke kelas, santri wajib mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan pihak sekolah.
"Sesuai arahan dari Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan, PTM bisa dilaksanakan harus memenuhi persayaratan untuk pembelajaran tatap muka. Salah satu persyaratannya adanya pernyataan dari orang tua santri untuk mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka. Orang tua santri untuk mengisi formulir pernyataan agar proses PTM semester genap tahun pelajaran 2020/2021 bisa dilaksanakan," ulasnya.
- Advertisement -
Kebijakan PTM ini disambut positif orangtua santri. "Kami merasa senang dan tenang dengan adanya PTM yang akan segera dilaksanakan. Karena PTM ini lebih baik dan lebih efektif dalam proses belajar anak-anak kami," kata salah seorang wali santri, Igus.
Warga Kampung Buatan II ini tidak mengaku tidak kuatir anaknya mengikuti PTM asal tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia berharap selama di sekolah, ustaz dan ustazah bisa mengawasi dan mengingatkan santri untuk menerapkan protokol kesehatan.(mar)