Jumat, 20 September 2024

Di Kurikulum Baru Tak Ada Jurusan IPA, IPS dan Bahasa

JAKARTA (RIAUPOS.CO) –  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menerapkan kurikulum baru pada 2022. Namun, penerapan tersebut masih bersifat opsional.

“Kurikulum prototipe pada tahun 2022 sifatnya opsional,” jelas Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek Anindito Aditomo kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).

“Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran,” sambung dia.

Dijelaskan bahwa kurikulum prototipe ini dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Untuk jenjang SMA, hal ini berarti memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.

- Advertisement -

Jadi, dibandingkan megkotak-kotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, lebih baik siswa kelas 11 dan 12 dapat meracik sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Baca Juga:  UU KPK Otomatis Berlaku Tanpa Harus Tanda Tangan Jokowi

Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil biologi.

- Advertisement -

“Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karirnya,” tutupnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor : Erwan Sani

JAKARTA (RIAUPOS.CO) –  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menerapkan kurikulum baru pada 2022. Namun, penerapan tersebut masih bersifat opsional.

“Kurikulum prototipe pada tahun 2022 sifatnya opsional,” jelas Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek Anindito Aditomo kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).

“Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran,” sambung dia.

Dijelaskan bahwa kurikulum prototipe ini dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Untuk jenjang SMA, hal ini berarti memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.

Jadi, dibandingkan megkotak-kotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, lebih baik siswa kelas 11 dan 12 dapat meracik sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Baca Juga:  Prioritaskan 7 Ribu Sertifikat Lahan Eks Transmigrasi

Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil biologi.

“Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karirnya,” tutupnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor : Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari