JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk 12 Staf Khusus (Stafsus) Presiden dari kalangan milenial. Penunjukan ini mendapat kritik dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menilai tugas dan fungsi Staf Khusus Presiden ini akan tumpang tindih dengan Kantor Staf Presiden (KSP). Sehingga Mardani menanyakan urgensi adanya staf khusus tersebut.
“Tanpa pembagian tugas yang jelas posisi staf khusus ini akan tumpang tindih dengan struktur yang sudah ada,†ujar Mardani saat dihubungi wartawan, Jumat (22/11).
Memang di lain sisi Mardani mengapresiasi keberadaan milenial untuk membantu kerja pemerintah. Namun, dia khawatir tugas dan fungsinya bertabrakan dengan KSP.
“Penunjukan anak muda, perempuan dan difabelnya diapresiasi. Tapi, tanpa kejelasan tupoksi, bisa jadi aksesoris semata,†ungkapnya.
Oleh sebab itu Mardani benar-benar ingin mengetahui tugas dan fungsi Staf Khusus Presiden dari ‎kalangan milenial itu. Sebab jangan sampai antara lembaga yang sudah ada malah saling bertabrakan atau tumpang tindih fungsinya.
“Saya menunggu penjelasan lanjutan tentang tupoksinya,†ungkapnya.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi memperkenalkan staf khusus baru yang akan diperbantukan di Istana Negara. Jokowi mengatakan ,Staf Khusus Presiden itu rata-rata berumur 30 tahun.
Sementara Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman‎ mengatakan semua Staf Khusus Presiden itu merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Jokowi untuk mewujudkan lima program prioritas menuju Indonesia Maju.
Berikut ini adalah nama-nama Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial.
1. Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise
2. Aminuddin Ma’ruf, Mantan Ketua Umum PMII Periode 2014-2017.
3. Adamas Belva Syah Devara, Pendiri Ruang Guru.
4. Ayu Kartika Dewi, Perumus Pergerakan Sabang Merauke.
5. Putri Indahsari Tanjung, CEO dan Founder Creativepreneur.
6. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar, Pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford
8‎. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi
9. Sukardi Rinakit, intelektual
10. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute
11. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.
12. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard.
Editor :Deslina