Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pengamat Kritik Pemerintah yang Prioritaskan Usia Dalam PPDB 2020

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengamat Pendidikan Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Andreas Tambah menyampaikan kritikannya terkait sistem PPDB 2020 yang memprioritaskan usia yang lebih tua untuk masuk ke satuan pendidikan.

Di mana untuk tingkat SD, sekolah dapat menerima calon peserta didik baru (CPDB) dari usia 6 sampai 12 tahun, untuk SMP batas usianya hingga 15 tahun dan SMA/SMK batasnya umurnya sampai 21 tahun.

Kata dia, jika hal tersebut terjadi, akan ada jarak umur yang berbeda di dalam satu kelas. Di mana nantinya, para murid yang lebih tua akan merasakan kurang percaya diri, atau juga bisa lebih berkuasa.

Dirinya pun memberikan contoh, ketika anak kelas satu yang ideal umurnya 6 sampai 7 tahun harus belajar bersama dengan anak yang usianya 12 tahun, di mana mereka seharusnya berada pada kelas 5 dan 6 SD, hal itu dapat membuat permasalahan.

Baca Juga:  Kadiskes: Warga Harus Teliti Beli Menu Buka Puasa

Pasalnya, dikhawatirkan murid yang lebih tua akan merasa kurang percaya diri, atau mungkin sebaliknya, yang dapat mempengaruhi psikologis mereka akibat perbedaan umur tersebut.

“Hal itu nggak bener, saya nggak setuju. Itu kalo misalnya terjadi seperti itu, nanti akan ada sebuah gap (jarak), bisa saja secara psikologis minder, bisa saja secara psikologis menjadi superior, dikhawatirkan ini terjadi pembulian, ini bisa menimbulkan masalah baru,” jelas dia ketika dihubungi JawaPos.com, Senin (22/6).

Kata dia, sistem ini perlu dikaji lebih lanjut agar meminimalisir hal-hal seperti itu terjadi. Sebab, yang niatnya untuk meningkatkan pendidikan, bisa saja menjadi penurunan kualitas.

“Ini bisa menimbulkan masalah baru, jadi misalnya rentangnya 6 sampai 12 tahun untuk SD (dalam satu kelas) itu perlu dipikirkan, demikian juga untuk SMP dan SMA atau SMK, secara psikologis itu nanti perlakuannya berbeda,” jelasnya.

Baca Juga:  Alif Saviola, Anak Duri Antarkan Tim Pelajar Indonesia Berjaya di Cina

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengamat Pendidikan Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Andreas Tambah menyampaikan kritikannya terkait sistem PPDB 2020 yang memprioritaskan usia yang lebih tua untuk masuk ke satuan pendidikan.

Di mana untuk tingkat SD, sekolah dapat menerima calon peserta didik baru (CPDB) dari usia 6 sampai 12 tahun, untuk SMP batas usianya hingga 15 tahun dan SMA/SMK batasnya umurnya sampai 21 tahun.

- Advertisement -

Kata dia, jika hal tersebut terjadi, akan ada jarak umur yang berbeda di dalam satu kelas. Di mana nantinya, para murid yang lebih tua akan merasakan kurang percaya diri, atau juga bisa lebih berkuasa.

Dirinya pun memberikan contoh, ketika anak kelas satu yang ideal umurnya 6 sampai 7 tahun harus belajar bersama dengan anak yang usianya 12 tahun, di mana mereka seharusnya berada pada kelas 5 dan 6 SD, hal itu dapat membuat permasalahan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Menteri Agama dan JK Ajak Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 

Pasalnya, dikhawatirkan murid yang lebih tua akan merasa kurang percaya diri, atau mungkin sebaliknya, yang dapat mempengaruhi psikologis mereka akibat perbedaan umur tersebut.

“Hal itu nggak bener, saya nggak setuju. Itu kalo misalnya terjadi seperti itu, nanti akan ada sebuah gap (jarak), bisa saja secara psikologis minder, bisa saja secara psikologis menjadi superior, dikhawatirkan ini terjadi pembulian, ini bisa menimbulkan masalah baru,” jelas dia ketika dihubungi JawaPos.com, Senin (22/6).

Kata dia, sistem ini perlu dikaji lebih lanjut agar meminimalisir hal-hal seperti itu terjadi. Sebab, yang niatnya untuk meningkatkan pendidikan, bisa saja menjadi penurunan kualitas.

“Ini bisa menimbulkan masalah baru, jadi misalnya rentangnya 6 sampai 12 tahun untuk SD (dalam satu kelas) itu perlu dipikirkan, demikian juga untuk SMP dan SMA atau SMK, secara psikologis itu nanti perlakuannya berbeda,” jelasnya.

Baca Juga:  Alif Saviola, Anak Duri Antarkan Tim Pelajar Indonesia Berjaya di Cina

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari