Di mana saja di tubuh manusia, baik bagian dalam dan bagian luar bisa saja timbul benjolan. Orang awam, bisa saja khawatir, bila ada benjolan ini. Lalu mencari bantuan informasi dan pengobatan untuk itu, yang di khawatirkan adalah bila benjolan itu adalah tumor atau kanker. Sebenarnya, tidak setiap benjolan adalah tumor. Malah umumnya bukan tumor. Peluangnya, 9 dari 10 benjolan bukan tumor, atau tumor ganas yang di sebut kanker. Hanya, pilihan yang salah dalam mendapat penanganannya, bisa berbahaya.
Misalnya mencari pengobatan alternatif, herbal, nasehat orang yang tidak berkompeten, malah merugikan dari segi waktu, biaya dan resiko keganasan yang menyebar bila salah memilih pengobatan. Biasanya orang akan menghindar yang namanya operasi , karena takut di suntik, masuk kamar operasi ,takut dibius dan lainnya. Rasa takut ini normal, namun bukan untuk dihindari. Langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter. Pada kasus tumor ganas yang di sebut kanker itu, penyebarannya sangat cepat. Dikatakan pada sel kanker berukuran 1 cm , jumlah sel bisa mencapai 1 miliar dan dengan cepat menjadi dua kali lipat. Lalu dua kali lipat sehingga di katakan sel kanker membesar dengan cepat. Diantara beberapa hal yang sering terjadi bila di temukan benjolan di tubuh yang tampak dari luar, apakah itu tumor kulit atau tumor dari dalam yang muncul keluar.
1. Abses atau bisul
Abses dalam bahasa medis atau orang menyebutnya bisul, adalah kelaianan berupa benjolan yang terjadi akibat penumpukan nanah dalam sebuah kantong. Bisa tampak seperti benjolan, biasanya kemerahan dan nyeri. Berkembang relatif cepat dalam waktu beberapa hari atau minggu. Kecuali dalam beberapa kasus infeksi akibat nanah dari kuman tuberkulosis. Bisa berbulan atau menahun baru muncul gejala kepermukaan, demam biasanya tidak jelas.
Bisul bisa terjadi akibat berbagai sebab. Seringnya dari kista aterom, yaitu kelenjar keringat tersumbat terbentuk kantong, lama lama menjadi bisul. Bisa pada kasus air susu ibu tidak lancar keluar. Lama-lama tertahan lalu menjadi bisul dan penyebab lain seperti infeksi kelenjar dan infeksi kulit. Prinsip bedah adalah, setiap nanah wajib di keluarkan. Namun dengan cara yang steril oleh tenaga medis atau tenaga kesehatan. Perawatan nya pun harus steril dan tidak boleh dicampur adukkan dengan pemberian daun-daunan, bubuk tertentu atau cara cara yang tidak steril.
Apalagi pada kasus pasien dengan kencing manis. Kasus benjolan akibat bisul ini cukup banyak, dan ada kalanya diawal gejala kemerahan, nyeri dan demam belum muncul. Namun tidak semua benjolan kemerahan di tubuh adalah bisul. Dalam beberapa kasus ini bisa berupa tumor atau tumor ganas yang seperti gambaran bisul, atau tumor ganas yang sudah pecah ke kulit, terjadi pembusukan infeksi dan nanah.
2. Benjolan karena trauma
Akibat trauma, atau benturan bisa terbentuk benjolan. Bisa dimana saja. Di kepala, di lutut dan bagian tubuh lainnya. Kadang disadari, ada kalanya pasien lupa adanya benturan atau trauma. Di kepala biasanya benjolan muncul cepat, karena perdarahan sampai batas tertentu tidak membesar lagi. Biasanya benjolan itu cukup di observasi, karena yang penting bukan benjolannya. Namun akibat trauma pada kepala, cidera bagian dalam otak yang bisa mematikan, gejala pingsan, lupa ingatan, sakit kepala dan gejala lainnya selalu ditanyakan dokter. Untuk benjolannnya yang merupakan hematom, yaitu penumpukan darah. Bila sangat besar perlu dikeluarkan dan bila kecil ada peluang di serap oleh tubuh, akan hilang sendiri. Risiko hematom adalah timbul infeksi atau lama bisa hilang sendiri, bisa bulanan. Namun, bisa juga trauma terjadi pada bagian tubuh yang sudah ada benjolan. Sehingga timbul perdarahan.
3. Kelaianan bawaan (kongenital)
Dalam beberapa kasus , benjolan tubuh bisa di sebabkan bawaan sejak lahir. Seperti haemangoma, bercak merah kecil di kulit seperti strawberry atau lebih besar seperti pulau-pulau pembuluh darah. Ini biasanya kelaianan dari lahir, jinak walaupun harus dipastikan ganas atau tidak. Benjolan di leher bayi, berupa lymphagioma tumor jinak kelenjar lymphe yang seperti sarang-sarang, sudah ada sejak lahir. Bisa juga benjolan di pusar dan lipat paha berupa hernia. Variasi normal dari tubuh manusia bisa juga. Kadang ditemukan pertumbuhan kelenjar susu pada laki laki, payudara kiri dan kanan tidak sama besar, timbul kelenjar susu di ketiak, dan kelainan lain yang tidak bisa di jelaskan penyebabnya namun sudah di bawa dari lahir. Bisa muncul waktu bayi atau setelah dewasa.
Benjolan juga bisa didapat akibat pekerjaan atau perilaku atau faktor usia. Walapun tidak ada bakat kongenital. Pada orang yang otot perutnya lemah bisa terjadi hernia, atau setelah operasi. Pasien yang sering konstipasi, sering mengedan bisa mendorong munculnya benjolan di anus dan berdarah, orang menyebutnya ambeien.
4. Tumor dan tumor ganas.
Tumor itu adalah neoplasma pertumbuhan sel baru diluar kontrol normal tubuh. Tumbuh sendiri melawan kontrol tubuh. Penyebabnya banyak faktor. Pertumbuhan sel yang di luar kontrol yang masih berbatas tegas, tidak keluar dari kapsulnya, tidak menyebar jauh, membesar pelan disebut tumor jinak. Tumor ini bisa tumbuh bertahun-tahun dan itu petunjuk tumor tidak berbahaya. Namun ada kalanya tumor kecil bertahun-tahun, tiba-tiba membesar cepat. Hal ini perlu menjadi perhatian dokter dan pasien. Adakalanya tumor jinak bisa mematikan, apabila berada pada organ penting seperti di otak dan organ lainnya.
Ahli mengatakan tumor jinak tidak berakar, tidak menyebar jauh, jadi tindakan operasi bisa membersihkan tumor. Asal dilakukan oleh ahli sesuai standar prosedur, kemungkinan kambuh lagi akan sangat kecil peluangnya. Kecuali muncul tumor baru di sekitarnya oleh penyebab yang belum dapat di jelaskan. Paling sering di temukan tumor jinak berupa “ lipoma” bisa tunggal atau banyak. Jumlahnya bisa sampai puluhan. Tumor jinak bisa berbentuk daging padat atau cairan, atau gabungan. Kadang nyeri, kadang tidak nyeri, karena nyeri bukan patokan tumor jinak atau ganas.
Biasanya dokter dengan pengetahuannnya bisa memperkirakan tumor itu jinak atau ganas. Apalagi yang sudah ahli, namun pemeriksaan pastinya di lakukan oleh dokter ahli patologi anatomi. Setelah memeriksa jaringan yang diangkat, atau memeriksa dengan jarum halus, hasil lebih akurat bila tumor utuh yang diperiksa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa tumor jangan di operasi. Nanti menjadi semakin ganas? Pendapat ini tentu keliru dan awam sekali. Tumor jinak atau ganas memerlukan tindakan medis. Seperti operasi pengangkatan, namun harus di berlakukan secara hati-hati oleh ahli dengan prosedur tertentu.
Apabila itu ternyata tumor ganas, di utak-atik oleh bukan ahli, maka disini bisa terjadi kekacauan. Tumor ganas akan menyebar cepat, orang mengatakan seperti membangunkan singa tidur. Untuk itulah diperlukan dokter sebagai ahlinya. Tumor ganas disebut dengan kanker. Mungkin kalau kita lihat di penamaan perbintangan, ada leo, virgo dan cancer, yang di lambangkan dengan kepiting, ada badan ada kakinya. Seperti itu yang dimaksud dengan kanker, tumor ganas. Kanker, punya kaki-kaki, berurat. Jadi kalau salah tindakan, tumor nya saja yang di ambil. Kakinya tidak terangkat karena tidak tampak. Maka tumor akan menyebar cepat. Sifat kanker juga menyebar jauh, masuk pembuluh darah dan bisa hinggap di hati, paru, tulang, otak dan lainnya.
Bila sudah menyebar, menjadi stadium 4 dan harapan penyembuhan menjadi menurun tajam. Oleh karena itu pentingnya tidak membuang-buang waktu. Segera ke dokter, pengobatan alternatif dulu, malah membuang-buang waktu yang berharga. Apalagi diperburuk oleh penanganan yang salah. Sel kanker tumbuh cepat, sangat rakus memakan zat gizi tubuh dan mendesak sel normal tumbuh cepat. Bisa menjadi ukuran dua kali lipat dalam waktu kurang dari 2 dan 3 bulan, lalu berlipat lagi, lagi dan lagi. Sehingga cepat sekali membesarnya, tubuh pasien akan kurus dan berat badan menurun.
Diantara berbagai jenis kanker, juga berbeda beda perangainya. Ada yang membesar sangat cepat, ada yang membesar lebih cepat dari tumor jinak, namun tetap berupa kanker. Sel kanker, mudah lepas dari induknya. Jadi apabila tumor di acak-acak oleh bukan ahlinya, mudah sekali menyebar kemana-mana. Penanganan tumor jinak berupa operasi, namun untuk kanker, modalitas nya bisa bermacam, operasi, kemoterapi, radiasi atau gabungan di antara itu. Disini diperlukan kerjasama tim dokter dalam penanganannya.
Pemeriksaan USG sering kali dilakukan pada kasus memeriksa benjolan. Namun USG tidak spesfik digunakan untuk menentukan tumor jinak atau ganas. Begitu juga rontgen, karena sering sekali pasien minta pemeriksaan dulu sebelum operasi. Padahal tidak bisa ditentukan jinak ganasnya oleh alat itu, paling hanya dugaan ke arah ganas atau ke arah jinak. Kepastiannya nanti setelah diperiksa oleh dokter ahli patologi anatomi.
Memilih untuk konsultasi dengan dokter, untuk mengenal lebih jauh secara medis atas benjolan dan lesi pada tubuh adalah langkah yang bijaksana. Testimoni, pendapat dan saran dari bukan ahli, bisa membahayakan dan bila itu ternyata tumor ganas, bisa membuat keterlambatan penanganan. Salam sehat untuk kita semua, tetap bijak dalam upaya penanganan kesehatan.****
DR Zul Asdi, SP.B, M.KES, MH , Spesialis Bedah RS Awal Bros