Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Polda Jatim Mediasi Insiden Satpol PP dan Pelanggar PSBB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Polda Jatim memediasi insiden ketegangan di titik pemeriksaan pintu keluar tol Satelit Surabaya beberapa hari lalu. Peristiwa itu melibatkan personel Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya dan warga Bangil, Umar Abdullah Assegaf.

"Ini dilakukan agar tidak dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab," ujar Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko seperti dilansir dari Antara di Surabaya pada Jumat (22/5).

Dia mengaku telah meminta dua orang yang terlibat itu untuk saling memaafkan satu sama lain. "Sebetulnya kedua belah pihak sudah menjalin komunikasi, masing-masing menahan diri dengan adanya kesalahpahaman ini," ucap Trunoyudo Wisnu Andiko.

Dia berharap pada momen Ramadan bisa saling memaafkan agar dapat dicontoh masyarakat luas. "Semua yang terjadi ini tujuannya untuk menyelamatkan masyarakat dan juga keluarganya, serta masyarakat lainnya," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca Juga:  Indonesia Kehilangan Musisi Muda Bertalenta

Menurut Truno, apa yang terjadi di lapangan saat itu adalah kesalahpahaman antara petugas PSBB dengan Umar Assegaf dan dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Di video juga terekam anggota Satlantas Polrestabes Surabaya sudah menengahi sehingga kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi selanjutnya.

"Kita bisa melihat dan prihatin. Sebab, petugas maupun masyarakat harus sama-sama memiliki satu tujuan yaitu melawan dan mencegah Covid-19 agar tidak meluas," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.

Truno menjelaskan, mediasi dilakukan karena ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba memperkeruh keadaan melalui video viral beberapa waktu lalu. "Ada satu hal yang menjadi catatan setelah viral. Ada beberapa pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini untuk memperkeruh, mendompleng, dan memboncengi kejadian-kejadian ini," ungkap Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca Juga:  Ubah Limbah Jadi Cuan

Saat ini, Polda Jatim telah mengerahkan tim siber yang akan melakukan patroli siber mendalami video dengan bumbu narasi hoaks, SARA, dan ujaran kebencian di media sosial itu. "Kami akan melihat konten-konten yang bersifat ujaran kebencian, SARA kemudian berita bohong yang sudah mulai banyak. Tentu ini menjadi bagian penyelidikan kami," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Polda Jatim memediasi insiden ketegangan di titik pemeriksaan pintu keluar tol Satelit Surabaya beberapa hari lalu. Peristiwa itu melibatkan personel Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya dan warga Bangil, Umar Abdullah Assegaf.

"Ini dilakukan agar tidak dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab," ujar Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko seperti dilansir dari Antara di Surabaya pada Jumat (22/5).

Dia mengaku telah meminta dua orang yang terlibat itu untuk saling memaafkan satu sama lain. "Sebetulnya kedua belah pihak sudah menjalin komunikasi, masing-masing menahan diri dengan adanya kesalahpahaman ini," ucap Trunoyudo Wisnu Andiko.

Dia berharap pada momen Ramadan bisa saling memaafkan agar dapat dicontoh masyarakat luas. "Semua yang terjadi ini tujuannya untuk menyelamatkan masyarakat dan juga keluarganya, serta masyarakat lainnya," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca Juga:  Terseret Kasus Korupsi, Dua ASN Dishub Meranti Ditahan Jaksa

Menurut Truno, apa yang terjadi di lapangan saat itu adalah kesalahpahaman antara petugas PSBB dengan Umar Assegaf dan dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Di video juga terekam anggota Satlantas Polrestabes Surabaya sudah menengahi sehingga kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi selanjutnya.

- Advertisement -

"Kita bisa melihat dan prihatin. Sebab, petugas maupun masyarakat harus sama-sama memiliki satu tujuan yaitu melawan dan mencegah Covid-19 agar tidak meluas," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.

Truno menjelaskan, mediasi dilakukan karena ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba memperkeruh keadaan melalui video viral beberapa waktu lalu. "Ada satu hal yang menjadi catatan setelah viral. Ada beberapa pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini untuk memperkeruh, mendompleng, dan memboncengi kejadian-kejadian ini," ungkap Trunoyudo Wisnu Andiko.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ubah Limbah Jadi Cuan

Saat ini, Polda Jatim telah mengerahkan tim siber yang akan melakukan patroli siber mendalami video dengan bumbu narasi hoaks, SARA, dan ujaran kebencian di media sosial itu. "Kami akan melihat konten-konten yang bersifat ujaran kebencian, SARA kemudian berita bohong yang sudah mulai banyak. Tentu ini menjadi bagian penyelidikan kami," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Polda Jatim memediasi insiden ketegangan di titik pemeriksaan pintu keluar tol Satelit Surabaya beberapa hari lalu. Peristiwa itu melibatkan personel Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya dan warga Bangil, Umar Abdullah Assegaf.

"Ini dilakukan agar tidak dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab," ujar Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko seperti dilansir dari Antara di Surabaya pada Jumat (22/5).

Dia mengaku telah meminta dua orang yang terlibat itu untuk saling memaafkan satu sama lain. "Sebetulnya kedua belah pihak sudah menjalin komunikasi, masing-masing menahan diri dengan adanya kesalahpahaman ini," ucap Trunoyudo Wisnu Andiko.

Dia berharap pada momen Ramadan bisa saling memaafkan agar dapat dicontoh masyarakat luas. "Semua yang terjadi ini tujuannya untuk menyelamatkan masyarakat dan juga keluarganya, serta masyarakat lainnya," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca Juga:  Perlu Panduan Memilih Masker

Menurut Truno, apa yang terjadi di lapangan saat itu adalah kesalahpahaman antara petugas PSBB dengan Umar Assegaf dan dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Di video juga terekam anggota Satlantas Polrestabes Surabaya sudah menengahi sehingga kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi selanjutnya.

"Kita bisa melihat dan prihatin. Sebab, petugas maupun masyarakat harus sama-sama memiliki satu tujuan yaitu melawan dan mencegah Covid-19 agar tidak meluas," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.

Truno menjelaskan, mediasi dilakukan karena ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba memperkeruh keadaan melalui video viral beberapa waktu lalu. "Ada satu hal yang menjadi catatan setelah viral. Ada beberapa pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini untuk memperkeruh, mendompleng, dan memboncengi kejadian-kejadian ini," ungkap Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca Juga:  Indonesia Kehilangan Musisi Muda Bertalenta

Saat ini, Polda Jatim telah mengerahkan tim siber yang akan melakukan patroli siber mendalami video dengan bumbu narasi hoaks, SARA, dan ujaran kebencian di media sosial itu. "Kami akan melihat konten-konten yang bersifat ujaran kebencian, SARA kemudian berita bohong yang sudah mulai banyak. Tentu ini menjadi bagian penyelidikan kami," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari