Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Desain Bertema Sakral Juarai Kompetisi Desain APR

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Para model silih berganti menampilkan busana berbahan viscose rayon, Sabtu (22/2). Mereka mengenakan busana rancangan desainer muda yang tengah mengikuti Modest Young Designer Competition (MYDC). Pagelaran yang dihelat di Muslim Fashion Festival (Muffest) Jakarta Convention Centre ini disponsori oleh Asia Pacific Rayon (APR).

Total ada 15 desainer muda yang berkesempatan menampilkan karyanya. Masing-masing memperagakan tiga desainnya dalam kompetisi tersebut. Tema yang diangkat  dari kompetisi tersebut adalah Young Sustainable. Dari 15 desainer, hasil karya dari perancang muda, Eugene Kharisma keluar sebagai juara pertama. Busana yang ditampilkan pria beruasia 27 tahun ini menampilkan tema Cakravala. Dengan motif garis dan warna biru. Di balik look-nya yang edgy, karyanya tersebut nyatanya memiliki makna yang mendalam dan sakral.

Baca Juga:  Kapolres Siak Serahkan 200 Ekor Bebek Bertelur untuk Warga Koto Gasib

Dikatakan Eugene, ia terinspirasi dari horizon, langit luas yang biasa kita lihat. "Inspirasi saya adalah horizon. Garis- garis siliet yang saya timbulkan menggambarkan hubungan yang luas antara Tuhan dan manusia. Sedangkan warna biru, saya ambil dari warna-warna langit," ujarnya yang berprofesi sebagai model ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa karyanya memiliki makna yang agak sedikit sensitif. Karena berbau tentang keagamaan. Ini diwujudkan dengan penggunaan tikar pandan dan bunga sedap malam pada karyanya yang identik dengan kepergian.

"Ya, tikar pandan, bunga sedap malam dan aksesoris lainnya  melambangkan kita sebagai manusia. Kalau kita mati kita akan menuju ke sana," sambungnya.

Untuk bahan baku sendiri, Eugene menggunakan 50 persen kandungan bahan viscose rayon dari APR. Diakuinya, ia sangat menyukai bahan viscose karena bahannya ringan, adem dan mendukung sustainable fashion.

Sebagai juara, Eugene mendapatkan uang tunai Rp30 juta, plakat, piala dan berkesempatan mengikuti ajang Muffest 2021 mendatang. Eugene juga mendapat coaching langsung dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang juga menjadi bagian dari kompetisi tersebut.

Baca Juga:  Pilih-Pilih Antara Kia Seltos, HR-V atau Wuling Almaz

"Terharu sekali. Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung. Kepada Muffest, para dewan juri, keluarga dan lainnya. Khususnya untuk APR," ujarnya.

MYDC sendiri dinilai oleh lima dewan juri yang terdiri dari pemerhati fashion, IFC dan Head of Marketing Communications APR, Sheila Rachmat. Ada 4 pemenang yang terpilih dalam MYDC ini, yakni Juara 1, 2 dan 3. Ada pula juara favorit yang dipilih berdasarkan e-voting yang sudah dilakukan sebelumnya.

Laporan: Siti Azura (Jakarta)
Editor: Eko Faizin

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Para model silih berganti menampilkan busana berbahan viscose rayon, Sabtu (22/2). Mereka mengenakan busana rancangan desainer muda yang tengah mengikuti Modest Young Designer Competition (MYDC). Pagelaran yang dihelat di Muslim Fashion Festival (Muffest) Jakarta Convention Centre ini disponsori oleh Asia Pacific Rayon (APR).

Total ada 15 desainer muda yang berkesempatan menampilkan karyanya. Masing-masing memperagakan tiga desainnya dalam kompetisi tersebut. Tema yang diangkat  dari kompetisi tersebut adalah Young Sustainable. Dari 15 desainer, hasil karya dari perancang muda, Eugene Kharisma keluar sebagai juara pertama. Busana yang ditampilkan pria beruasia 27 tahun ini menampilkan tema Cakravala. Dengan motif garis dan warna biru. Di balik look-nya yang edgy, karyanya tersebut nyatanya memiliki makna yang mendalam dan sakral.

- Advertisement -
Baca Juga:  Program Padat Karya Mangrove untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Dikatakan Eugene, ia terinspirasi dari horizon, langit luas yang biasa kita lihat. "Inspirasi saya adalah horizon. Garis- garis siliet yang saya timbulkan menggambarkan hubungan yang luas antara Tuhan dan manusia. Sedangkan warna biru, saya ambil dari warna-warna langit," ujarnya yang berprofesi sebagai model ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa karyanya memiliki makna yang agak sedikit sensitif. Karena berbau tentang keagamaan. Ini diwujudkan dengan penggunaan tikar pandan dan bunga sedap malam pada karyanya yang identik dengan kepergian.

- Advertisement -

"Ya, tikar pandan, bunga sedap malam dan aksesoris lainnya  melambangkan kita sebagai manusia. Kalau kita mati kita akan menuju ke sana," sambungnya.

Untuk bahan baku sendiri, Eugene menggunakan 50 persen kandungan bahan viscose rayon dari APR. Diakuinya, ia sangat menyukai bahan viscose karena bahannya ringan, adem dan mendukung sustainable fashion.

Sebagai juara, Eugene mendapatkan uang tunai Rp30 juta, plakat, piala dan berkesempatan mengikuti ajang Muffest 2021 mendatang. Eugene juga mendapat coaching langsung dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang juga menjadi bagian dari kompetisi tersebut.

Baca Juga:  Perbuatan Biadab Reynhard Sinaga, Kampus UI Kutuk Keras

"Terharu sekali. Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung. Kepada Muffest, para dewan juri, keluarga dan lainnya. Khususnya untuk APR," ujarnya.

MYDC sendiri dinilai oleh lima dewan juri yang terdiri dari pemerhati fashion, IFC dan Head of Marketing Communications APR, Sheila Rachmat. Ada 4 pemenang yang terpilih dalam MYDC ini, yakni Juara 1, 2 dan 3. Ada pula juara favorit yang dipilih berdasarkan e-voting yang sudah dilakukan sebelumnya.

Laporan: Siti Azura (Jakarta)
Editor: Eko Faizin

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari