Minggu, 10 November 2024

Presiden Tokyo 2020 Tolak Pakai Masker

- Advertisement -

TOKYO (RIAUPOS.CO) — Di luar Cina, dampak mewabahnya virus corona juga dirasakan di Jepang dan Korea Selatan. Di Negeri Matahari Terbit, situasinya menjadi sangat mengkhawatirkan karena Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.

Demi meyakinkan dunia bahwa Jepang masih kondusif, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori menyatakan menolak mengenakan masker.

- Advertisement -

"Saya berdoa kepada Tuhan setiap hari agar virus corona segera lenyap," kata mantan perdana menteri Jepang itu kepada Sponichi Annex sebagaimana dikutip National Post.

Wabah Covid-19, nama resmi virus korona, telah menewaskan lebih dari 2 ribu orang di seluruh dunia. Mayoritas terjadi di Tiongkok. Sekitar 76 ribu kasus tercatat menyebar di seluruh dunia.

Sebagaimana diketahui, masker memang menjadi penangkal awal virus korona. Di Jepang, penggunaan masker juga direkomendasikan agar terhindar dari virus yang mematikan tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Benjolan dan Lesi pada Permukaan Tubuh

Upaya Mori itu cukup jelas. Yakni, demi kelangsungan penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo Juli mendatang. Terlebih, banyak pihak yang meragukan kesiapan Jepang, apalagi dengan masalah virus yang mewabah di Asia dalam dua bulan terakhir tersebut.

Merujuk data Worldometer, tercatat 107 kasus Covid-19 di Jepang. Seorang korban di antaranya meninggal dan 22 lainnya sembuh. Meskipun demikian, pemerintah Tokyo bersikeras siap menjadi tuan rumah pesta akbar olahraga sedunia tersebut. Upaya pemindahan ataupun pembatalan multievent empat tahunan itu bukanlah opsi terbaik menurut Mori.

Sementara itu, Shaun Bailey, salah seorang kandidat wali kota London, meminta IOC (Komite Olimpiade Internasional) untuk mempertimbangkan ibu kota Inggris tersebut menggantikan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade.

Baca Juga:  Rapi, Bersih, Tertata dengan Bunga Depan Rumah

"Kami memiliki infrastruktur dan pengalaman. Dan jika aku terpilih, aku akan memastikan London siap menjadi tuan rumah perayaan olahraga terbesar," bebernya sebagaimana dikutip The Telegraph.

Wacana yang Bailey lontarkan itu disayangkan oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike. Dia menyebut pernyataan itu tidak pantas, apalagi digunakan sebagai bahan kampanye dalam pemilihan wali kota.

Koike mengatakan bahwa Tokyo dan Jepang sudah mempersiapkan segalanya, bahkan sejak tujuh tahun lalu. "Itu adalah pernyataan yang tidak pantas. Apalagi datang dari seorang calon wali kota (London, Red)," tegas Koike seperti dilansir Japan Times.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

TOKYO (RIAUPOS.CO) — Di luar Cina, dampak mewabahnya virus corona juga dirasakan di Jepang dan Korea Selatan. Di Negeri Matahari Terbit, situasinya menjadi sangat mengkhawatirkan karena Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.

Demi meyakinkan dunia bahwa Jepang masih kondusif, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori menyatakan menolak mengenakan masker.

- Advertisement -

"Saya berdoa kepada Tuhan setiap hari agar virus corona segera lenyap," kata mantan perdana menteri Jepang itu kepada Sponichi Annex sebagaimana dikutip National Post.

Wabah Covid-19, nama resmi virus korona, telah menewaskan lebih dari 2 ribu orang di seluruh dunia. Mayoritas terjadi di Tiongkok. Sekitar 76 ribu kasus tercatat menyebar di seluruh dunia.

- Advertisement -

Sebagaimana diketahui, masker memang menjadi penangkal awal virus korona. Di Jepang, penggunaan masker juga direkomendasikan agar terhindar dari virus yang mematikan tersebut.

Baca Juga:  Penegakan Prokes Jadi Perhatian Ekstra

Upaya Mori itu cukup jelas. Yakni, demi kelangsungan penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo Juli mendatang. Terlebih, banyak pihak yang meragukan kesiapan Jepang, apalagi dengan masalah virus yang mewabah di Asia dalam dua bulan terakhir tersebut.

Merujuk data Worldometer, tercatat 107 kasus Covid-19 di Jepang. Seorang korban di antaranya meninggal dan 22 lainnya sembuh. Meskipun demikian, pemerintah Tokyo bersikeras siap menjadi tuan rumah pesta akbar olahraga sedunia tersebut. Upaya pemindahan ataupun pembatalan multievent empat tahunan itu bukanlah opsi terbaik menurut Mori.

Sementara itu, Shaun Bailey, salah seorang kandidat wali kota London, meminta IOC (Komite Olimpiade Internasional) untuk mempertimbangkan ibu kota Inggris tersebut menggantikan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade.

Baca Juga:  42 Eks Pegawai KPK Kirim Surat Banding ke Presiden Jokowi

"Kami memiliki infrastruktur dan pengalaman. Dan jika aku terpilih, aku akan memastikan London siap menjadi tuan rumah perayaan olahraga terbesar," bebernya sebagaimana dikutip The Telegraph.

Wacana yang Bailey lontarkan itu disayangkan oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike. Dia menyebut pernyataan itu tidak pantas, apalagi digunakan sebagai bahan kampanye dalam pemilihan wali kota.

Koike mengatakan bahwa Tokyo dan Jepang sudah mempersiapkan segalanya, bahkan sejak tujuh tahun lalu. "Itu adalah pernyataan yang tidak pantas. Apalagi datang dari seorang calon wali kota (London, Red)," tegas Koike seperti dilansir Japan Times.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari