Sabtu, 10 Mei 2025
spot_img

Kasus SMPN 1 Turi Sleman, Pembina Pramuka Diperiksa Polisi

SLEMAN (RIAUPOS.CO) โ€“ Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya turun tangan  dalam kasusnya terkait kegiatan susur Sungai Sempor yang mengakibatkan ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman DIY hanyut, Jumat (21/2). Ada enam orang yang diperiksa dalam kasus ini.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan, meskipun di lapangan juga masih melakukan operasi pencarian yang belum ketemu," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di SMPN 1 Turi, Sleman, Sabtu (22/2).

Menurut Yuliyanto, sudah ada enam orang yang diperiksa terkait insiden itu. Mereka terdiri atas unsur kwartir daerah berkaitan dengan standar operasional prosedur (SOP) kegiatan pramuka dengan risiko tinggi, serta para pembina pramuka yang ikut serta dalam kegiatan susur sungai.

Baca Juga:  Dua Penumpangnya Sakit, Kapal Viking Sun Ditolak Bersandar

"Sementara yang diperiksa ada enam orang. Hasil pemeriksaan belum bisa saya sampaikan," kata dia.

Yuliyanto mengatakan bahwa proses pemeriksaan akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Pihaknya juga belum bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu.

"Tidak buru-buru karena mereka yang diperiksa jelas statusnya, yakni guru di sekolah itu dan keberadaannya. Semuanya memungkinkan jadi tersangka. Ini masih pemeriksaan, jadi bukan hanya dari pembina, muridnya juga akan diperiksa, tetapi sementara murid masih trauma," ujarnya.

Data Pusdalops BPBD DIY hingga Sabtu (22/2) pukul 11.45 WIB mencatat total murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka.

Baca Juga:  Dua OPD Tidak Hadir, Wali Dumai Kota Marah

Sementara itu, perkembangan terkini murid yang menjadi korban meninggal berjumlah delapan murid dan dua lainnya belum terkonfirmasi.

Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan terluka.

Laporan: Antara/JPNN
Editor: Hary B Korin

 

SLEMAN (RIAUPOS.CO) โ€“ Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya turun tangan  dalam kasusnya terkait kegiatan susur Sungai Sempor yang mengakibatkan ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman DIY hanyut, Jumat (21/2). Ada enam orang yang diperiksa dalam kasus ini.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan, meskipun di lapangan juga masih melakukan operasi pencarian yang belum ketemu," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di SMPN 1 Turi, Sleman, Sabtu (22/2).

Menurut Yuliyanto, sudah ada enam orang yang diperiksa terkait insiden itu. Mereka terdiri atas unsur kwartir daerah berkaitan dengan standar operasional prosedur (SOP) kegiatan pramuka dengan risiko tinggi, serta para pembina pramuka yang ikut serta dalam kegiatan susur sungai.

Baca Juga:  SD Babussalam Raih Adiwiyata Provinsi Riau

"Sementara yang diperiksa ada enam orang. Hasil pemeriksaan belum bisa saya sampaikan," kata dia.

Yuliyanto mengatakan bahwa proses pemeriksaan akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Pihaknya juga belum bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu.

"Tidak buru-buru karena mereka yang diperiksa jelas statusnya, yakni guru di sekolah itu dan keberadaannya. Semuanya memungkinkan jadi tersangka. Ini masih pemeriksaan, jadi bukan hanya dari pembina, muridnya juga akan diperiksa, tetapi sementara murid masih trauma," ujarnya.

Data Pusdalops BPBD DIY hingga Sabtu (22/2) pukul 11.45 WIB mencatat total murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka.

Baca Juga:  Kenaikan Iuran BPJS Belum Tentu Berdampak Pada Pelayanan

Sementara itu, perkembangan terkini murid yang menjadi korban meninggal berjumlah delapan murid dan dua lainnya belum terkonfirmasi.

Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan terluka.

Laporan: Antara/JPNN
Editor: Hary B Korin

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SLEMAN (RIAUPOS.CO) โ€“ Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya turun tangan  dalam kasusnya terkait kegiatan susur Sungai Sempor yang mengakibatkan ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman DIY hanyut, Jumat (21/2). Ada enam orang yang diperiksa dalam kasus ini.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan, meskipun di lapangan juga masih melakukan operasi pencarian yang belum ketemu," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di SMPN 1 Turi, Sleman, Sabtu (22/2).

Menurut Yuliyanto, sudah ada enam orang yang diperiksa terkait insiden itu. Mereka terdiri atas unsur kwartir daerah berkaitan dengan standar operasional prosedur (SOP) kegiatan pramuka dengan risiko tinggi, serta para pembina pramuka yang ikut serta dalam kegiatan susur sungai.

Baca Juga:  Kemenhub Rencanakan Diskusi Publik soal Ojol

"Sementara yang diperiksa ada enam orang. Hasil pemeriksaan belum bisa saya sampaikan," kata dia.

Yuliyanto mengatakan bahwa proses pemeriksaan akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Pihaknya juga belum bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu.

"Tidak buru-buru karena mereka yang diperiksa jelas statusnya, yakni guru di sekolah itu dan keberadaannya. Semuanya memungkinkan jadi tersangka. Ini masih pemeriksaan, jadi bukan hanya dari pembina, muridnya juga akan diperiksa, tetapi sementara murid masih trauma," ujarnya.

Data Pusdalops BPBD DIY hingga Sabtu (22/2) pukul 11.45 WIB mencatat total murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka.

Baca Juga:  Pemda Jangan Tergesa Buka Sekolah, Tunggu Vaksin Covid-19 Dulu

Sementara itu, perkembangan terkini murid yang menjadi korban meninggal berjumlah delapan murid dan dua lainnya belum terkonfirmasi.

Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan terluka.

Laporan: Antara/JPNN
Editor: Hary B Korin

 

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari