Puncak Safari Salawat yang digelar selama dua bulan, diakhiri dengan Salawat Beghayut Bele Kampung mengelilingi pulau Bengkalis, yang berlangsung Sabtu malam (18/12/2021). Kendati diguyur hujan deras sejak siang sampai malam, namun tidak menyurutkan semangat para jamaah yang ikut dengan menggunakan kapal pompong mengelilingi pulau Bengkalis
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
MALAM itu, hujan deras diiringin angin kencang membayang-bayangi rombongan jamaah Salawat Beghanyut keliling pulau Bengkalis yang dilepas Bupati Bengkalis di Pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis. Karena kondisi cuaca yang tak menentu membuat siapaun yang melihatnya akan takut untuk ikut dalam rombongan kapal pompon yang akan mengelilingi pulau bengkalis selama dua hari itu.
Namun lain halnya dengan puluhan jamaah Salawat yang sebelum dilepas oleh Bupati Bengkalis mereka mengawali dengan zikir dan salawat bersama yang dipimpin Habib Idrus bin Yahya dari Jakarta. Juga dihadiri Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Danposal Bengkalis Letda Laut (KH) Justin, Habib Haris Al Mukhodor, Habib Ilyas, Kabag Kesra H Hambali, Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri Sofyan Said, Ketua MUI Bengkalis Buya Amrizal dan Pimpinan Ponpes Madani Ustaz Suyendri dan Abah Fadli.
Malam itu, sebanyak 16 armada kapal pompong dengan dipandu para imam dan juga nakhoda kapal dilepas dengan membaca doa, oleh Kiayi Abah Fadli. Karena perjalanan samudra yang ditempuh cukup berat, khususnya menghadapi angin selat dan melintasi selat Bengkalis, Tanjung Jati dan selat Malaka dan kemudian akan kembali lagi melalui Pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis.
Bupati Bengkalis Kasmarnidiwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono yang melepas peserta Salawat Beghanyut Bele Kampung kelling pulau Bengkalis menyampaikan apresiasi yang besar dari terima kasih atas terlaksananya kegiatan yang kedua kali di Pulau Bengkalis.
‘’Mudah-mudahan kegiatan keagamaan yang kita laksanakan ini, memiliki makna serta berpengaruh besar dalam memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan Rasulnya,’’ ujarnya.
Ia juga berpesan, kepada peserta Salawat Beghanyut Keliling Pulau Bengkalis saat ini cuaca di laut yang kurang bersahabat dan angin sedikit kuat dan ombaknya semakin tinggi, untuk itu semua jamaah memakai perlengkapan keselamatan dan harus benar-benar dipersiapkan.
‘’Ya, kami melihat kondisi cuaca kurang bagus. Maka kami mengharapkan terus bangun koordinasi dengan pihak-pihak keamanan, seperti TNI, Ppolri, Syahbandar, Bea dan Cukai serta pihak-pihak terkait lainnya,’’ harapnya.
Andres mengharapkan jangan sampai ibarat pepatah hanya karena nila setitik rusak susu sebelanga rusak. Artinya jangan karena sedikit kelalaian dalam kegiatan keagamaan yang bernilai positif ini, justru nanti menjadi sorotan yang negatif bagi yang lain.
Sedangkan Abah Fadli, pimpinan rombongan Salawat Beghayut Keliling Pulau Bengkalis juga mengatakan, seluruh jamaah yang ikut dalam kegiatan Salawat Beghayut keliling pulau Bengkalis ini, untuk terus mengingat Allah. Karena kegiatan ini digelar memang untuk mencari kerdhaan Allah dan memohon keselamatan buat Negeri Junjungan agar selalu aman.
‘’Ini salah satu upaya kami dalam menjadikan Kabupaten Bengkalis yang diberikahi Allah. Karena melalui doa-doa para ulama inilah akan menjidikan Bengkalis sebagai daerah yang bernar-benar aman serta tentram bagi masyarakatnya,’’ ujarnya.***