Kamis, 19 September 2024

Muncul Klaster Pendidikan, Tatap Muka Januari Dievaluasi 

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Penyebaran Covid-19 di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Pasalnya kini muncul klaster dari dunia pendidikan. Tercatat  ada 27 kasus positif Covid-19 di Kota Dumai. 

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 di dunia pendidikan sudah terjadi mulai dari 12 Desember lalu.

"Di salah satu SMP Kota Dumai," ujar Syaiful, Ahad (20/12).

Ia menjelaskan, pada 12 Desember itu ada salah seorang guru yang terkonfirmasi positif. Kemudian dilakukan tracing pada 13 Desember kembali bertambah satu orang. Pada 17 Desember dua orang, 18 Desember dua orang  dan 19 Desember terjadi 22 kasus.

- Advertisement -

"Total tracing  ada  67 orang, dengan 27 kasus terkonfirmasi positif, dan 40 orang hasilnya negatif. Sedangkan 5 orang belum keluar  hasilnya. Dari yang  positif,  ada beberapa orang  bergejala dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Dumai. Ada juga yang melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat," sebutnya.

Ia menyebutkan, dengan demikian pembelajaran tatap muka akan dilakukan kajian lebih lanjut. Pasalnya untuk belajar tatap muka harus benar-benar dimatangkan terlebih dahulu. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Bupati dan Ketua TP PKK Kunker ke Desa Sialang Jaya

"Sekolah yang terjadi penyebaran ini termasuk sekolah yang mengajukan belajar tatap muka. Jadi, nanti akan kami lakukan evaluasi lagi," sebutnya. 

Ia mengimbau kepada masyarakat maupun para guru untuk tidak berlibur ke luar kota. Karena potensi penyebaran Covid-19 masih bisa terjadi. Untuk itu bisa menahan diri, terlebih ada rencana dilaksanakannya proses belajar tatap muka pada Januari 2021. "Kami berharap masyarakat bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan, dan wajib menggunakan masker," harapnya. 

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Dumai Dedy mengatakan, pihaknya  telah menerima laporan adanya majelis guru di  salah satu SMP yang di Dumai yang postif Covid-19.

"Terkait rencana belajar tatap muka itu kan tanggalnya masih belum ditentukan. Harus ditinjau juga dari kesiapan sekolahnya. Semoga saja, sebelum belajar tatap muka dilaksanakan pada Januari 2021, para guru tersebut sudah sembuh," terangnya. 

Gubri Belum Diizinkan Pulang

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar per hari Ahad (20/12) sudah 20 hari menjalani perawatan pascadinyatakan positif Covid-19 sejak Selasa (1/12) lalu. Namun, Gubri hingga saat ini belum juga diizinkan pulang.

Baca Juga:  Yuni Shara Punya Sekolah PAUD

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, meskipun belum diizinkan pulang, namun kondisi Gubri stabil dan membaik. Tim dokter belum mengizinkan Gubri pulang karena masih perlu menjalani perawatan akibat memiliki penyakit penyerta dan faktor usia. Sehingga perlu terus dipantau kesehatan secara berkala.

"Kondisi Pak Gubernur stabil, tidak ada demam. Namun Bapak (Gubernur, red) belum diizinkan pulang karena faktor usia. Sehingga tidak sama dengan pasien lain yang begitu 14 hari dirawat, selesai dan boleh pulang. Tentu kondisi setiap pasien beda-beda," kata Mimi.

Dalam kesempatan itu, Mimi juga menginformasikan adanya penambahan 133 pasien positif Covid-19 di Riau per Ahad (20/12). Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini berjumlah 23.685 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 127 orang dan pasien meninggal dunia bertambah dua orang.(hsb/sol)

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Penyebaran Covid-19 di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Pasalnya kini muncul klaster dari dunia pendidikan. Tercatat  ada 27 kasus positif Covid-19 di Kota Dumai. 

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 di dunia pendidikan sudah terjadi mulai dari 12 Desember lalu.

"Di salah satu SMP Kota Dumai," ujar Syaiful, Ahad (20/12).

Ia menjelaskan, pada 12 Desember itu ada salah seorang guru yang terkonfirmasi positif. Kemudian dilakukan tracing pada 13 Desember kembali bertambah satu orang. Pada 17 Desember dua orang, 18 Desember dua orang  dan 19 Desember terjadi 22 kasus.

"Total tracing  ada  67 orang, dengan 27 kasus terkonfirmasi positif, dan 40 orang hasilnya negatif. Sedangkan 5 orang belum keluar  hasilnya. Dari yang  positif,  ada beberapa orang  bergejala dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Dumai. Ada juga yang melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat," sebutnya.

Ia menyebutkan, dengan demikian pembelajaran tatap muka akan dilakukan kajian lebih lanjut. Pasalnya untuk belajar tatap muka harus benar-benar dimatangkan terlebih dahulu. 

Baca Juga:  Puasa Terbukti Kontrol Gula Darah dan Metabolisme, Ini Penjelasan Ahli

"Sekolah yang terjadi penyebaran ini termasuk sekolah yang mengajukan belajar tatap muka. Jadi, nanti akan kami lakukan evaluasi lagi," sebutnya. 

Ia mengimbau kepada masyarakat maupun para guru untuk tidak berlibur ke luar kota. Karena potensi penyebaran Covid-19 masih bisa terjadi. Untuk itu bisa menahan diri, terlebih ada rencana dilaksanakannya proses belajar tatap muka pada Januari 2021. "Kami berharap masyarakat bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan, dan wajib menggunakan masker," harapnya. 

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Dumai Dedy mengatakan, pihaknya  telah menerima laporan adanya majelis guru di  salah satu SMP yang di Dumai yang postif Covid-19.

"Terkait rencana belajar tatap muka itu kan tanggalnya masih belum ditentukan. Harus ditinjau juga dari kesiapan sekolahnya. Semoga saja, sebelum belajar tatap muka dilaksanakan pada Januari 2021, para guru tersebut sudah sembuh," terangnya. 

Gubri Belum Diizinkan Pulang

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar per hari Ahad (20/12) sudah 20 hari menjalani perawatan pascadinyatakan positif Covid-19 sejak Selasa (1/12) lalu. Namun, Gubri hingga saat ini belum juga diizinkan pulang.

Baca Juga:  Yuni Shara Punya Sekolah PAUD

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, meskipun belum diizinkan pulang, namun kondisi Gubri stabil dan membaik. Tim dokter belum mengizinkan Gubri pulang karena masih perlu menjalani perawatan akibat memiliki penyakit penyerta dan faktor usia. Sehingga perlu terus dipantau kesehatan secara berkala.

"Kondisi Pak Gubernur stabil, tidak ada demam. Namun Bapak (Gubernur, red) belum diizinkan pulang karena faktor usia. Sehingga tidak sama dengan pasien lain yang begitu 14 hari dirawat, selesai dan boleh pulang. Tentu kondisi setiap pasien beda-beda," kata Mimi.

Dalam kesempatan itu, Mimi juga menginformasikan adanya penambahan 133 pasien positif Covid-19 di Riau per Ahad (20/12). Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini berjumlah 23.685 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 127 orang dan pasien meninggal dunia bertambah dua orang.(hsb/sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari