KIEV (RIAUPOS.CO) – Pasukan Rusia membombardir wilayah Donbas dari darat dan udara. Militer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu telah mengubah wilayah tersebut menjadi neraka.
“Saat perang mendekati bulan ketiga, Rusia mengintensifkan upaya mereka untuk menaklukkan wilayah Donbas,” kata staf umum Ukraina dikutip dari SCMP.
Rusia juga disebut telah menyerang infrastruktur sipil dengan tembakan artileri besar-besaran, termasuk beberapa peluncur roket. Serangan Rusia di daerah Luhansk di Donbas menewaskan 13 warga sipil selama 24 jam terakhir.
“Donbas benar-benar hancur,” kata Zelensky dalam pidatonya.
“Di sana adalah neraka dan itu tidak berlebihan,” lanjut Zelensky.
Zelensky juga menyebut kalau ada serangan konstan di wilayah Odesa di selatan. Sementara itu, dikutip dari Reuters, sampai saat ini mereka tidak dapat memverifikasi laporan secara independen. Rusia juga membantah menargetkan warga sipil.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow selangkah lagi memegang kendali penuh atas Luhansk. “Pembebasan Republik Rakyat Luhansk hampir selesai,” kata Shoigu pada pertemuan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.
Dia juga mengatakan bahwa 1.908 tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, yang berada di bawah kendali Moskow. Sebagai informasi, fokus Rusia pada Donbas mengikuti kegagalannya untuk merebut ibu kota Kiev pada tahap awal invasi yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Ribuan orang, banyak dari mereka adalah warga sipil telah terbunuh dan seluruh kota mengalami krisis paling parah di Eropa dalam beberapa dasawarsa.
Hampir sepertiga orang Ukraina telah meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari enam juta yang telah meninggalkan negara itu dalam eksodus pengungsi. Sementara yang lain tetap terjebak di kota-kota yang dihancurkan pasukan Rusia.
Intelijen militer Inggris mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan lebih memperkuat operasinya di Donbas setelah akhirnya mengamankan kota pelabuhan selatan Mariupol, tempat pengepungan selama berminggu-minggu yang dilakukan Rusia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman