Selasa, 8 April 2025
spot_img

Kota Donbas Hancur Digempur Rusia, Presiden Zelensky: Kini Jadi Neraka

KIEV (RIAUPOS.CO) – Pasukan Rusia membombardir wilayah Donbas dari darat dan udara. Militer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu telah mengubah wilayah tersebut menjadi neraka.

“Saat perang mendekati bulan ketiga, Rusia mengintensifkan upaya mereka untuk menaklukkan wilayah Donbas,” kata staf umum Ukraina dikutip dari SCMP.

Rusia juga disebut telah menyerang infrastruktur sipil dengan tembakan artileri besar-besaran, termasuk beberapa peluncur roket. Serangan Rusia di daerah Luhansk di Donbas menewaskan 13 warga sipil selama 24 jam terakhir.

“Donbas benar-benar hancur,” kata Zelensky dalam pidatonya.

“Di sana adalah neraka dan itu tidak berlebihan,” lanjut Zelensky.

Zelensky juga menyebut kalau ada serangan konstan di wilayah Odesa di selatan. Sementara itu, dikutip dari Reuters, sampai saat ini mereka tidak dapat memverifikasi laporan secara independen. Rusia juga membantah menargetkan warga sipil.

Baca Juga:  XL Axiata Perkuat Jaringan Data di Batam dan Bintan

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow selangkah lagi memegang kendali penuh atas Luhansk. “Pembebasan Republik Rakyat Luhansk hampir selesai,” kata Shoigu pada pertemuan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.

Dia juga mengatakan bahwa 1.908 tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, yang berada di bawah kendali Moskow. Sebagai informasi, fokus Rusia pada Donbas mengikuti kegagalannya untuk merebut ibu kota Kiev pada tahap awal invasi yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Ribuan orang, banyak dari mereka adalah warga sipil telah terbunuh dan seluruh kota mengalami krisis paling parah di Eropa dalam beberapa dasawarsa.

Baca Juga:  Tiga Warga Kedapatan Pesta Sabu di Wisma

Hampir sepertiga orang Ukraina telah meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari enam juta yang telah meninggalkan negara itu dalam eksodus pengungsi. Sementara yang lain tetap terjebak di kota-kota yang dihancurkan pasukan Rusia.

Intelijen militer Inggris mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan lebih memperkuat operasinya di Donbas setelah akhirnya mengamankan kota pelabuhan selatan Mariupol, tempat pengepungan selama berminggu-minggu yang dilakukan Rusia.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

KIEV (RIAUPOS.CO) – Pasukan Rusia membombardir wilayah Donbas dari darat dan udara. Militer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu telah mengubah wilayah tersebut menjadi neraka.

“Saat perang mendekati bulan ketiga, Rusia mengintensifkan upaya mereka untuk menaklukkan wilayah Donbas,” kata staf umum Ukraina dikutip dari SCMP.

Rusia juga disebut telah menyerang infrastruktur sipil dengan tembakan artileri besar-besaran, termasuk beberapa peluncur roket. Serangan Rusia di daerah Luhansk di Donbas menewaskan 13 warga sipil selama 24 jam terakhir.

“Donbas benar-benar hancur,” kata Zelensky dalam pidatonya.

“Di sana adalah neraka dan itu tidak berlebihan,” lanjut Zelensky.

Zelensky juga menyebut kalau ada serangan konstan di wilayah Odesa di selatan. Sementara itu, dikutip dari Reuters, sampai saat ini mereka tidak dapat memverifikasi laporan secara independen. Rusia juga membantah menargetkan warga sipil.

Baca Juga:  Wali Kota Dumai Sampaikan Aspirasi Masyarakat ke Anggota DPR RI

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow selangkah lagi memegang kendali penuh atas Luhansk. “Pembebasan Republik Rakyat Luhansk hampir selesai,” kata Shoigu pada pertemuan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.

Dia juga mengatakan bahwa 1.908 tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, yang berada di bawah kendali Moskow. Sebagai informasi, fokus Rusia pada Donbas mengikuti kegagalannya untuk merebut ibu kota Kiev pada tahap awal invasi yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Ribuan orang, banyak dari mereka adalah warga sipil telah terbunuh dan seluruh kota mengalami krisis paling parah di Eropa dalam beberapa dasawarsa.

Baca Juga:  1.412 Bangunan Sekolah Rusak Akibat Banjir Kalsel

Hampir sepertiga orang Ukraina telah meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari enam juta yang telah meninggalkan negara itu dalam eksodus pengungsi. Sementara yang lain tetap terjebak di kota-kota yang dihancurkan pasukan Rusia.

Intelijen militer Inggris mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan lebih memperkuat operasinya di Donbas setelah akhirnya mengamankan kota pelabuhan selatan Mariupol, tempat pengepungan selama berminggu-minggu yang dilakukan Rusia.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kota Donbas Hancur Digempur Rusia, Presiden Zelensky: Kini Jadi Neraka

KIEV (RIAUPOS.CO) – Pasukan Rusia membombardir wilayah Donbas dari darat dan udara. Militer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu telah mengubah wilayah tersebut menjadi neraka.

“Saat perang mendekati bulan ketiga, Rusia mengintensifkan upaya mereka untuk menaklukkan wilayah Donbas,” kata staf umum Ukraina dikutip dari SCMP.

Rusia juga disebut telah menyerang infrastruktur sipil dengan tembakan artileri besar-besaran, termasuk beberapa peluncur roket. Serangan Rusia di daerah Luhansk di Donbas menewaskan 13 warga sipil selama 24 jam terakhir.

“Donbas benar-benar hancur,” kata Zelensky dalam pidatonya.

“Di sana adalah neraka dan itu tidak berlebihan,” lanjut Zelensky.

Zelensky juga menyebut kalau ada serangan konstan di wilayah Odesa di selatan. Sementara itu, dikutip dari Reuters, sampai saat ini mereka tidak dapat memverifikasi laporan secara independen. Rusia juga membantah menargetkan warga sipil.

Baca Juga:  Polisi Temukan 20 Butir Obat Psikotropika dari Vanessa Angel dan Suami

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow selangkah lagi memegang kendali penuh atas Luhansk. “Pembebasan Republik Rakyat Luhansk hampir selesai,” kata Shoigu pada pertemuan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.

Dia juga mengatakan bahwa 1.908 tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, yang berada di bawah kendali Moskow. Sebagai informasi, fokus Rusia pada Donbas mengikuti kegagalannya untuk merebut ibu kota Kiev pada tahap awal invasi yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Ribuan orang, banyak dari mereka adalah warga sipil telah terbunuh dan seluruh kota mengalami krisis paling parah di Eropa dalam beberapa dasawarsa.

Baca Juga:  XL Axiata Perkuat Jaringan Data di Batam dan Bintan

Hampir sepertiga orang Ukraina telah meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari enam juta yang telah meninggalkan negara itu dalam eksodus pengungsi. Sementara yang lain tetap terjebak di kota-kota yang dihancurkan pasukan Rusia.

Intelijen militer Inggris mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan lebih memperkuat operasinya di Donbas setelah akhirnya mengamankan kota pelabuhan selatan Mariupol, tempat pengepungan selama berminggu-minggu yang dilakukan Rusia.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

KIEV (RIAUPOS.CO) – Pasukan Rusia membombardir wilayah Donbas dari darat dan udara. Militer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu telah mengubah wilayah tersebut menjadi neraka.

“Saat perang mendekati bulan ketiga, Rusia mengintensifkan upaya mereka untuk menaklukkan wilayah Donbas,” kata staf umum Ukraina dikutip dari SCMP.

Rusia juga disebut telah menyerang infrastruktur sipil dengan tembakan artileri besar-besaran, termasuk beberapa peluncur roket. Serangan Rusia di daerah Luhansk di Donbas menewaskan 13 warga sipil selama 24 jam terakhir.

“Donbas benar-benar hancur,” kata Zelensky dalam pidatonya.

“Di sana adalah neraka dan itu tidak berlebihan,” lanjut Zelensky.

Zelensky juga menyebut kalau ada serangan konstan di wilayah Odesa di selatan. Sementara itu, dikutip dari Reuters, sampai saat ini mereka tidak dapat memverifikasi laporan secara independen. Rusia juga membantah menargetkan warga sipil.

Baca Juga:  Wali Kota Dumai Sampaikan Aspirasi Masyarakat ke Anggota DPR RI

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow selangkah lagi memegang kendali penuh atas Luhansk. “Pembebasan Republik Rakyat Luhansk hampir selesai,” kata Shoigu pada pertemuan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.

Dia juga mengatakan bahwa 1.908 tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, yang berada di bawah kendali Moskow. Sebagai informasi, fokus Rusia pada Donbas mengikuti kegagalannya untuk merebut ibu kota Kiev pada tahap awal invasi yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Ribuan orang, banyak dari mereka adalah warga sipil telah terbunuh dan seluruh kota mengalami krisis paling parah di Eropa dalam beberapa dasawarsa.

Baca Juga:  Ditantang Jerinx SID, dr Indra Yovi : Suruh Masuk Kamar Mayat Saja Kalau Ke Riau

Hampir sepertiga orang Ukraina telah meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari enam juta yang telah meninggalkan negara itu dalam eksodus pengungsi. Sementara yang lain tetap terjebak di kota-kota yang dihancurkan pasukan Rusia.

Intelijen militer Inggris mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan lebih memperkuat operasinya di Donbas setelah akhirnya mengamankan kota pelabuhan selatan Mariupol, tempat pengepungan selama berminggu-minggu yang dilakukan Rusia.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari