Rabu, 18 September 2024

Boleh Belajar Tatap Muka di Zona Kuning

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belajar tatap muka yang disebut pertemuan terbatas di sekolah di Kota Pekanbaru dihentikan sementara setelah sempat berjalan di awal pekan ini. Pola ini rencananya akan dilanjutkan pekan depan setelah dilakukan pemetaan kerawanan penyebaran Covid-19 di Kota Bertuah. Hanya di kecamatanyang termasuk di zona kuning saja boleh buka sekolah.

Sebelumnya, dari 45 SMP di Pekanbaru, uji coba sekolah tatap muka ini diterapkan di 22 dari 23 sekolah yang direncanakan. Penerapan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sekolah ini mayoritas berada di pinggiran Kota Pekanbaru.

Setelah dilakukan penundaan sejak Rabu (18/11), Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Kamis (19/11) mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan ahli epidemiologi diberi kewenangan untuk menentukan zona atau wilayah sekolah yang nantinya melaksanakan pertemuan terbatas satu kali dalam satu pekan. "Nanti Tim Covid kami bersama tim kesehatan dan ahli epidemiologi yang akan menentukan zonanya," kata Firdaus.

Baca Juga:  Ketukan Palu Mbak Puan Kukuhkan Idham Azis jadi Pengganti Tito Karnavian

Dalam penentuan zona tersebut, Satgas Covid dan ahli epidemiologi akan melakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap sebaran wabah corona di 12 kecamatan.

- Advertisement -

"Setelah dilakukan pemetaan, maka sekolah yang akan melakukan pertemuan terbatas adalah sekolah di wilayah kuning. Maksimal nanti hanya 10 sampai 15 sekolah," imbuhnya.

Untuk itu, pertemuan terbatas di sekolah khususnya di SMP negeri baru akan diterapkan kembali setelah penentuan zona oleh Satgas Covid dan ahli epidemiologi.

- Advertisement -

"Setelah hasil pemetaan keluar, baru kami akan lanjutkan uji coba ini (pertemuan terbatas, red)," jelas dia.

Saat ini, berdasarkan data Dinas Kesehatan Pekanbaru per 18 November 2020, sebaran wabah corona tertinggi masih tercatat di Kecamatan Tampan dengan total kasus positif sebanyak 1.548 orang. Kemudian disusul Kecamatan Bukitraya 1.295 kasus, Marpoyan Damai 1.059, Tenayan Raya 898, Payung Sekaki 812, Rumbai Pesisir 497 dan Sukajadi 478. Selanjutnya di Kecamatan Rumbai 364 kasus positif, Limapuluh 332, Sail 276, Senapelan 244, dan Kecamatan Pekanbaru Kota 230 kasus.

Baca Juga:  Sulit Bergerak? Kenali Tulang Anda

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas usai penghentian sementara pertemuan terbatas di sekolah menyebut langkah itu diambil merujuk perkembangan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru.

"Yang kami ubah kemarin itu kan angka Covid naik lagi, makanya kami pending. Kami petakan lagi mana daerah yang bisa dibuka. Tentu ada perubahan mendasar untuk mengambil sikap. Nanti kami hanya akan membuka di kecamatan yang zona kuning," jelasnya.

Ada Sekolah Swasta Tetap Belajar Tatap Muka

Sementara itu, meski SMP dan sekolah negeri ditegaskan tidak diperbolehkan menggelar pertemuan tatap muka di sekolah, di Pekanbaru disinyalir masih ada sekolah swasta yang nekat menggelar sekolah tatap muka meski bahaya Covid-19 masih mengintai.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Belajar tatap muka yang disebut pertemuan terbatas di sekolah di Kota Pekanbaru dihentikan sementara setelah sempat berjalan di awal pekan ini. Pola ini rencananya akan dilanjutkan pekan depan setelah dilakukan pemetaan kerawanan penyebaran Covid-19 di Kota Bertuah. Hanya di kecamatanyang termasuk di zona kuning saja boleh buka sekolah.

Sebelumnya, dari 45 SMP di Pekanbaru, uji coba sekolah tatap muka ini diterapkan di 22 dari 23 sekolah yang direncanakan. Penerapan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sekolah ini mayoritas berada di pinggiran Kota Pekanbaru.

Setelah dilakukan penundaan sejak Rabu (18/11), Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Kamis (19/11) mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan ahli epidemiologi diberi kewenangan untuk menentukan zona atau wilayah sekolah yang nantinya melaksanakan pertemuan terbatas satu kali dalam satu pekan. "Nanti Tim Covid kami bersama tim kesehatan dan ahli epidemiologi yang akan menentukan zonanya," kata Firdaus.

Baca Juga:  Ketukan Palu Mbak Puan Kukuhkan Idham Azis jadi Pengganti Tito Karnavian

Dalam penentuan zona tersebut, Satgas Covid dan ahli epidemiologi akan melakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap sebaran wabah corona di 12 kecamatan.

"Setelah dilakukan pemetaan, maka sekolah yang akan melakukan pertemuan terbatas adalah sekolah di wilayah kuning. Maksimal nanti hanya 10 sampai 15 sekolah," imbuhnya.

Untuk itu, pertemuan terbatas di sekolah khususnya di SMP negeri baru akan diterapkan kembali setelah penentuan zona oleh Satgas Covid dan ahli epidemiologi.

"Setelah hasil pemetaan keluar, baru kami akan lanjutkan uji coba ini (pertemuan terbatas, red)," jelas dia.

Saat ini, berdasarkan data Dinas Kesehatan Pekanbaru per 18 November 2020, sebaran wabah corona tertinggi masih tercatat di Kecamatan Tampan dengan total kasus positif sebanyak 1.548 orang. Kemudian disusul Kecamatan Bukitraya 1.295 kasus, Marpoyan Damai 1.059, Tenayan Raya 898, Payung Sekaki 812, Rumbai Pesisir 497 dan Sukajadi 478. Selanjutnya di Kecamatan Rumbai 364 kasus positif, Limapuluh 332, Sail 276, Senapelan 244, dan Kecamatan Pekanbaru Kota 230 kasus.

Baca Juga:  Terbukti, Plasma Konvalesen Perbaiki Sistem Imun Pasien Covid-19

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas usai penghentian sementara pertemuan terbatas di sekolah menyebut langkah itu diambil merujuk perkembangan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru.

"Yang kami ubah kemarin itu kan angka Covid naik lagi, makanya kami pending. Kami petakan lagi mana daerah yang bisa dibuka. Tentu ada perubahan mendasar untuk mengambil sikap. Nanti kami hanya akan membuka di kecamatan yang zona kuning," jelasnya.

Ada Sekolah Swasta Tetap Belajar Tatap Muka

Sementara itu, meski SMP dan sekolah negeri ditegaskan tidak diperbolehkan menggelar pertemuan tatap muka di sekolah, di Pekanbaru disinyalir masih ada sekolah swasta yang nekat menggelar sekolah tatap muka meski bahaya Covid-19 masih mengintai.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari