- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Road map dari pandemi menuju endemi sedang disusun pemerintah. Ini dilakukan sebagai upaya mengendalikan laju penularan Covid-19. Hal ini juga demi mengembalikan aktivitas masyarakat secara normal.
Tahap awal bagi masyarakat adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi, mendisiplinkan kebiasaan memakai masker, menjaga kesehatan tubuh dengan gaya hidup sehat dan selalu menjaga protokol kesehatan secara ketat.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto pun menjelaskan sejumlah tahapan persiapan yang perlu dilakukan dalam menyusun road map dari pandemi menjadi endemi.
“Tahap persiapannya yaitu preventif nya harus kuat misalnya vaksinasinya harus 70 persen, prokes tetap berjalan dengan baik menjadi kebiasaan dalam perilaku masyarakat, kemudian program 3M dan 3T dapat dijalankan oleh petugas-petugas yang kompeten dan bisa dipercaya, itulah saya kira kita sudah memasuki masa persiapan dan transisi,” ucapnya, Rabu (20/10/2021).
Agus juga mengutarakan, persiapan memasuki masa transisi dan hidup berdampingan dalam situasi Covid-19, yaitu selalu menjaga protokol kesehatan secara ketat dan menyesuaikan hidup dengan kebiasaan baru.
“Apa yang dikatakan hidup berdampingan dalam situasi Pandemi Covid-19 yaitu kita harus menyesuaikan dan menyadari situasi hidup bersama Covid-19 dengan menjaga prokes secara ketat dan memasuki endemi, kita dapat mengontrol keduanya dengan semua ilmu yg kita keluarkan harapannya kita akan menjadi lebih baik,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah sampai sekarang telah berupaya semaksimal mungkin membantu perekonomian masyarakat melalui stimulus kebijakan fiskal untuk kelompok menengah ke bawah berupa berbagai program bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat.
“Stimulus kebijakan fiskal untuk kelompok menengah kebawah yang menjadi fokus pemerintah melalui bantuan sosial maupun bantuan lainnya yang tujuannya mempertahankan mereka untuk tetap bisa hidup, kemudian mempertahankan mereka untuk tetap bisa menggerakkan ekonomi dibawah dan itulah yang mempunyai resiliensi yang kuat di masa pandemi. Karena resiliensi ditingkat bawah itu sangat penting, kalau tidak ditangani dengan baik maka bisa terjadi kekacauan,” tutup Agus.
Sumber: Jawapos.com
Editor : Erwan Sani