SIAK (RIAUPOS.CO) — SD Sains Tahfizh Islamic Centre menggelar iven Grand Assembly 2020 dengan tema Art Appreciation Creativity for Caring and Solidarity.
Kegiatan itu merupakan penampilan kreasi anak. Setiap kelas menampilkan kreasi yang berbeda. Setiap anak memiliki bakat dan bakat itu kan terus diasah. Dan dalam iven ini akan ada juaranya.
Demikian dikatakan Kepala SD Sains Tahfizh Islamic Centre Gapur Saputra di sela sela acara, Selasa (19/2) pagi. Hadir Bupati Siak H Alfedri, Ketua DPRD Siak H Azmi dan Ketua Komisi II Sujarwo.
Ditambahkannya, iven yang dinilai oleh tim independen meski ada juaranya, semua murid akan mendapatkan hadiah. "Karena ini lembaga pendidikan, semua ada murid kami berikan penghargaan," ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, dalam iven ini, orang tua murid yang hadir membeli tiket dan harga tiket Rp10 ribu.
Nantinya uang hasil pengumpulan tiket itu didonasikan untuk kaum duafa yang ditunjuk oleh komite.
"Kami mengajarkan murid untuk berbagi kepada yang berhak menerimanya. Karena tidak semua orang seberuntung mereka," ungkapnya.(mng)
SIAK (RIAUPOS.CO) — SD Sains Tahfizh Islamic Centre menggelar iven Grand Assembly 2020 dengan tema Art Appreciation Creativity for Caring and Solidarity.
Kegiatan itu merupakan penampilan kreasi anak. Setiap kelas menampilkan kreasi yang berbeda. Setiap anak memiliki bakat dan bakat itu kan terus diasah. Dan dalam iven ini akan ada juaranya.
- Advertisement -
Demikian dikatakan Kepala SD Sains Tahfizh Islamic Centre Gapur Saputra di sela sela acara, Selasa (19/2) pagi. Hadir Bupati Siak H Alfedri, Ketua DPRD Siak H Azmi dan Ketua Komisi II Sujarwo.
Ditambahkannya, iven yang dinilai oleh tim independen meski ada juaranya, semua murid akan mendapatkan hadiah. "Karena ini lembaga pendidikan, semua ada murid kami berikan penghargaan," ungkapnya.
- Advertisement -
Lebih jauh dikatakannya, dalam iven ini, orang tua murid yang hadir membeli tiket dan harga tiket Rp10 ribu.
Nantinya uang hasil pengumpulan tiket itu didonasikan untuk kaum duafa yang ditunjuk oleh komite.
"Kami mengajarkan murid untuk berbagi kepada yang berhak menerimanya. Karena tidak semua orang seberuntung mereka," ungkapnya.(mng)