Kamis, 10 April 2025

Seragam Hijab, Cermin Keberagaman Selandia Baru

WELLINGTON (RIAUPOS.CO) — Kehormatan itu datang dari nurani yang terguncang. Menjadi polisi wanita pertama Selandia Baru yang mengenakan seragam hijab dua tahun setelah dia menangisi tragedi berdarah yang mengguncang Negeri Kiwi tersebut.

Pada 2019, Brenton Tarrant menyerang jamaah Salat Jumat di dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 orang. Zeena Ali ikut terpukul sekaligus tersadar.

"Saya sadar bahwa kepolisian juga butuh perempuan muslim yang bisa membantu masyarakat," ungkapnya kepada New Zealand Herald.

Juru bicara kepolisian Selandia Baru menjelaskan, rencana untuk membuat seragam polisi hijab justru muncul sebelum serangan Christchurch. Usulan itu muncul pada 2018 setelah petugas kepolisian mengunjungi sekolah. 

"Kebijakan ini dibuat untuk menjadikan kepolisian lebih inklusif dan mewakili keberagaman masyarakat," jelasnya sebagaimana yang dilansir BBC.

Baca Juga:  Pengacara Nikita Mirzani Minta Penjelasan RS

Sebelumnya, kepolisian London mengizinkan hijab sejak 2006. Namun, Ali tetap merasa bangga dengan langkah pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

"Saya senang bisa menunjukkan hijab sebagai bagian seragam saya. Saya rasa akan banyak perempuan muslim yang ingin bergabung setelah melihat ini," katanya.(bil/c14/ttg/jpg)

WELLINGTON (RIAUPOS.CO) — Kehormatan itu datang dari nurani yang terguncang. Menjadi polisi wanita pertama Selandia Baru yang mengenakan seragam hijab dua tahun setelah dia menangisi tragedi berdarah yang mengguncang Negeri Kiwi tersebut.

Pada 2019, Brenton Tarrant menyerang jamaah Salat Jumat di dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 orang. Zeena Ali ikut terpukul sekaligus tersadar.

"Saya sadar bahwa kepolisian juga butuh perempuan muslim yang bisa membantu masyarakat," ungkapnya kepada New Zealand Herald.

Juru bicara kepolisian Selandia Baru menjelaskan, rencana untuk membuat seragam polisi hijab justru muncul sebelum serangan Christchurch. Usulan itu muncul pada 2018 setelah petugas kepolisian mengunjungi sekolah. 

"Kebijakan ini dibuat untuk menjadikan kepolisian lebih inklusif dan mewakili keberagaman masyarakat," jelasnya sebagaimana yang dilansir BBC.

Baca Juga:  Polres Bersama Forkopimda Gelar Vaksinasi Pelajar

Sebelumnya, kepolisian London mengizinkan hijab sejak 2006. Namun, Ali tetap merasa bangga dengan langkah pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

"Saya senang bisa menunjukkan hijab sebagai bagian seragam saya. Saya rasa akan banyak perempuan muslim yang ingin bergabung setelah melihat ini," katanya.(bil/c14/ttg/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Seragam Hijab, Cermin Keberagaman Selandia Baru

WELLINGTON (RIAUPOS.CO) — Kehormatan itu datang dari nurani yang terguncang. Menjadi polisi wanita pertama Selandia Baru yang mengenakan seragam hijab dua tahun setelah dia menangisi tragedi berdarah yang mengguncang Negeri Kiwi tersebut.

Pada 2019, Brenton Tarrant menyerang jamaah Salat Jumat di dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 orang. Zeena Ali ikut terpukul sekaligus tersadar.

"Saya sadar bahwa kepolisian juga butuh perempuan muslim yang bisa membantu masyarakat," ungkapnya kepada New Zealand Herald.

Juru bicara kepolisian Selandia Baru menjelaskan, rencana untuk membuat seragam polisi hijab justru muncul sebelum serangan Christchurch. Usulan itu muncul pada 2018 setelah petugas kepolisian mengunjungi sekolah. 

"Kebijakan ini dibuat untuk menjadikan kepolisian lebih inklusif dan mewakili keberagaman masyarakat," jelasnya sebagaimana yang dilansir BBC.

Baca Juga:  DPR Minta Penjelasan Presiden

Sebelumnya, kepolisian London mengizinkan hijab sejak 2006. Namun, Ali tetap merasa bangga dengan langkah pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

"Saya senang bisa menunjukkan hijab sebagai bagian seragam saya. Saya rasa akan banyak perempuan muslim yang ingin bergabung setelah melihat ini," katanya.(bil/c14/ttg/jpg)

WELLINGTON (RIAUPOS.CO) — Kehormatan itu datang dari nurani yang terguncang. Menjadi polisi wanita pertama Selandia Baru yang mengenakan seragam hijab dua tahun setelah dia menangisi tragedi berdarah yang mengguncang Negeri Kiwi tersebut.

Pada 2019, Brenton Tarrant menyerang jamaah Salat Jumat di dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 orang. Zeena Ali ikut terpukul sekaligus tersadar.

"Saya sadar bahwa kepolisian juga butuh perempuan muslim yang bisa membantu masyarakat," ungkapnya kepada New Zealand Herald.

Juru bicara kepolisian Selandia Baru menjelaskan, rencana untuk membuat seragam polisi hijab justru muncul sebelum serangan Christchurch. Usulan itu muncul pada 2018 setelah petugas kepolisian mengunjungi sekolah. 

"Kebijakan ini dibuat untuk menjadikan kepolisian lebih inklusif dan mewakili keberagaman masyarakat," jelasnya sebagaimana yang dilansir BBC.

Baca Juga:  Kapten Terpapar Virus B.117, ABK Diisolasi di Atas Kapal

Sebelumnya, kepolisian London mengizinkan hijab sejak 2006. Namun, Ali tetap merasa bangga dengan langkah pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

"Saya senang bisa menunjukkan hijab sebagai bagian seragam saya. Saya rasa akan banyak perempuan muslim yang ingin bergabung setelah melihat ini," katanya.(bil/c14/ttg/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari