Senin, 23 Juni 2025

Terinfeksi Corona, Mantan Menlu AS Colin Powell Tutup Usia

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), Colin Powell, meninggal dunia di usia 84 tahun akibat komplikasi Covid-19 pada Senin (18/10/2021).

Powell menjabat sebagai Menlu AS era Presiden George W Bush pada 2001-2005 lalu.

"Kami telah kehilangan seseorang yang luar biasa dan suami, ayah, kakek dan salah satu orang hebat di Amerika," demikian menurut pernyataan keluarganya yang diunggah di Facebook, seperti dikutip Reuters, Senin (18/10).

Keluarganya mengatakan Powell tetap mengalami gejala berat Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap.

Powell adalah warga keturunan kulit hitam pertama yang menjabat sebagai Menlu AS. Eks jenderal militer AS itu pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional di bawah Presiden Ronald Reagen pada 1987 hingga 1989.

Baca Juga:  Kemendag Dorong Kebijakan Perdagangan dan Investasi untuk Capai SDGs

Ia juga pernah menjadi Kepala Staf Gabungan militer di bawah pimpinan George HW Bush, selama Perang Teluk 1991 berkecamuk. Saat itu pasukan AS, di bawah komando dia, berhasil mengusir pasukan Irak dari negara tetangga Kuwait.

Powell juga dikenal sebagai sosok yang moderat di Partai Republik sekaligus pragmatis. Ia pernah mempertimbangkan tawaran untuk menjadi presiden kulit hitam pertama di AS pada 1996. Namun, istri Powell, Alma, khawatir akan keselamatan sang suami itu sehingga ia mengambil keputusan yang sebaliknya.

Pada 2008 lalu, ia memutus hubungan dengan partainya untuk mendukung mantan Presiden Barack Obama yang tergabung dalam Partai Demokrat.

Powel terus dikenang atas pidato kerasnya yang kontroversial pada 5 februari 2003 lalu di Dewan Keamanan PBB. Saat itu ia menyebut bahwa Presiden Irak Saddam Hussein seseorang yang berbahaya bagi dunia lantaran negaranya memiliki persenjataan kimia dan biologi.

Baca Juga:  Pansel Capim KPK Tak Mau Masukkan Kasus Novel Jadi Materi Seleksi

Di kemudian hari, Powell mengakui bahwa pernyataannya itu penuh ketidakakuratan dan membuat intelijen AS memutar otaknya untuk menutupi tindakan tersebut.

"Hal itu selalu menjadi bagian dari catatan saya," kata Powell.

Sumber: Reuters/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), Colin Powell, meninggal dunia di usia 84 tahun akibat komplikasi Covid-19 pada Senin (18/10/2021).

Powell menjabat sebagai Menlu AS era Presiden George W Bush pada 2001-2005 lalu.

"Kami telah kehilangan seseorang yang luar biasa dan suami, ayah, kakek dan salah satu orang hebat di Amerika," demikian menurut pernyataan keluarganya yang diunggah di Facebook, seperti dikutip Reuters, Senin (18/10).

Keluarganya mengatakan Powell tetap mengalami gejala berat Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap.

Powell adalah warga keturunan kulit hitam pertama yang menjabat sebagai Menlu AS. Eks jenderal militer AS itu pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional di bawah Presiden Ronald Reagen pada 1987 hingga 1989.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sate Keong

Ia juga pernah menjadi Kepala Staf Gabungan militer di bawah pimpinan George HW Bush, selama Perang Teluk 1991 berkecamuk. Saat itu pasukan AS, di bawah komando dia, berhasil mengusir pasukan Irak dari negara tetangga Kuwait.

Powell juga dikenal sebagai sosok yang moderat di Partai Republik sekaligus pragmatis. Ia pernah mempertimbangkan tawaran untuk menjadi presiden kulit hitam pertama di AS pada 1996. Namun, istri Powell, Alma, khawatir akan keselamatan sang suami itu sehingga ia mengambil keputusan yang sebaliknya.

- Advertisement -

Pada 2008 lalu, ia memutus hubungan dengan partainya untuk mendukung mantan Presiden Barack Obama yang tergabung dalam Partai Demokrat.

Powel terus dikenang atas pidato kerasnya yang kontroversial pada 5 februari 2003 lalu di Dewan Keamanan PBB. Saat itu ia menyebut bahwa Presiden Irak Saddam Hussein seseorang yang berbahaya bagi dunia lantaran negaranya memiliki persenjataan kimia dan biologi.

Baca Juga:  Gagal Jadi Wapres, Jokowi Tawari Mahfud MD Menteri

Di kemudian hari, Powell mengakui bahwa pernyataannya itu penuh ketidakakuratan dan membuat intelijen AS memutar otaknya untuk menutupi tindakan tersebut.

"Hal itu selalu menjadi bagian dari catatan saya," kata Powell.

Sumber: Reuters/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), Colin Powell, meninggal dunia di usia 84 tahun akibat komplikasi Covid-19 pada Senin (18/10/2021).

Powell menjabat sebagai Menlu AS era Presiden George W Bush pada 2001-2005 lalu.

"Kami telah kehilangan seseorang yang luar biasa dan suami, ayah, kakek dan salah satu orang hebat di Amerika," demikian menurut pernyataan keluarganya yang diunggah di Facebook, seperti dikutip Reuters, Senin (18/10).

Keluarganya mengatakan Powell tetap mengalami gejala berat Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap.

Powell adalah warga keturunan kulit hitam pertama yang menjabat sebagai Menlu AS. Eks jenderal militer AS itu pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional di bawah Presiden Ronald Reagen pada 1987 hingga 1989.

Baca Juga:  Gagal Jadi Wapres, Jokowi Tawari Mahfud MD Menteri

Ia juga pernah menjadi Kepala Staf Gabungan militer di bawah pimpinan George HW Bush, selama Perang Teluk 1991 berkecamuk. Saat itu pasukan AS, di bawah komando dia, berhasil mengusir pasukan Irak dari negara tetangga Kuwait.

Powell juga dikenal sebagai sosok yang moderat di Partai Republik sekaligus pragmatis. Ia pernah mempertimbangkan tawaran untuk menjadi presiden kulit hitam pertama di AS pada 1996. Namun, istri Powell, Alma, khawatir akan keselamatan sang suami itu sehingga ia mengambil keputusan yang sebaliknya.

Pada 2008 lalu, ia memutus hubungan dengan partainya untuk mendukung mantan Presiden Barack Obama yang tergabung dalam Partai Demokrat.

Powel terus dikenang atas pidato kerasnya yang kontroversial pada 5 februari 2003 lalu di Dewan Keamanan PBB. Saat itu ia menyebut bahwa Presiden Irak Saddam Hussein seseorang yang berbahaya bagi dunia lantaran negaranya memiliki persenjataan kimia dan biologi.

Baca Juga:  39 Kg Ganja Disembunyikan dalam Tumpukan Rambutan

Di kemudian hari, Powell mengakui bahwa pernyataannya itu penuh ketidakakuratan dan membuat intelijen AS memutar otaknya untuk menutupi tindakan tersebut.

"Hal itu selalu menjadi bagian dari catatan saya," kata Powell.

Sumber: Reuters/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari