MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Cuaca panas di Tanah Suci mulai memberikan dampak pada para jemaah calon haji (JCH). Kemarin (18/6) Kementerian Agama melaporkan, total JCH yang sakit mencapai 90 orang. Jubir PPIH Kemenag Akhmad Fauzin mengungkapkan, dari jumlah tersebut, 65 orang menjalani rawat jalan, 24 orang dirawat di Klinik Kesehatan Ibadah Haji (KKIH), sedangkan 1 orang dirawat di RS Arab Saudi di Madinah.
"Yang wafat tetap lima orang. Kami menyampaikan kembali bahwa pemerintah akan membadalhajikan seluruh jemaah yang wafat sebelum wukuf," kata Fauzin kemarin. Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag itu juga mengatakan, PPIH Arab Saudi akan mendampingi JCH yang sakit. Baik yang dirawat di KKIH maupun di RS Madinah, Makkah, dan Jeddah.
Selain pendampingan yang berkaitan dengan proses menuju kesembuhan, petugas juga mendampingi dalam hal bersuci, tayamum, dan bimbingan ibadah berupa salat, doa, dan zikir.
"JCH yang sakit juga akan disafariwukufkan," jelas Fauzin.
Hari Ini JCH Gelombang Kedua Mulai Tiba di Makkah
Pemberangkatan calon jemaah haji (JCH) Indonesia untuk gelombang pertama akhirnya tuntas. Hingga kemarin (18/6) lebih dari 43 ribu jemaah telah diterbangkan menuju Madinah, Arab Saudi. Kloter terakhir gelombang pertama mendarat di Madinah pada dini hari tadi (19/6).
Hari ini dimulai pemberangkatan JCH gelombang kedua. Jemaah akan mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, dan melanjutkan perjalanan menuju Makkah.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat menuturkan, pihaknya membagi tim petugas di daerah kerja (daker) bandara. Sebab, pada hari yang sama, petugas akan melayani kloter terakhir yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan kloter awal gelombang kedua yang turun di bandara Jeddah.
"Itu disiapkan betul oleh kawan-kawan daker bandara. Termasuk juga persiapan pemberian layanan katering buat jemaah yang mendarat di bandara Jeddah," papar Arsad.
Dia menjelaskan, secara umum, pelayanan kedatangan jemaah haji gelombang pertama berjalan dengan baik. "Kalaupun ada komplain, saya kira tidak terlalu menonjol," katanya.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap calon jemaah haji Indonesia, lanjut Arsad, akan ada tambahan 200 petugas haji. Mereka akan disebar di tiga daker, yakni Madinah, Makkah, dan bandara. "Umumnya, kami siapkan untuk pelayanan katering karena saat ini ada penambahan katering dari dua kali menjadi tiga kali makan setiap hari," terang Arsad.
Namun, layanan-layanan lain juga tetap menjadi perhatian. Di antaranya, akomodasi, transportasi, dan perlindungan jemaah. Penambahan juga akan dilakukan terhadap petugas di sektor khusus, yakni di Masjidilharam.
"Saat jemaah berkumpul di Makkah, potensi permasalahan, khususnya di Masjidilharam, biasanya meningkat," katanya. Misalnya, kasus jemaah yang terpisah dari rombongan dan kesulitan kembali ke hotel.
Kadaker Bandara Haryanto mengatakan, kedatangan CJH gelombang pertama tidak menemui kendala berarti. Persoalan yang muncul, salah satunya, jemaah belum melakukan sidik jari, tetapi sudah masuk ke hotel.
"Sehingga kami harus ekstra mencari jemaah itu untuk melakukan perekaman di bandara," ujarnya.
Sementara itu, jumlah calon jemaah haji Indonesia yang bergeser dari Madinah ke Makkah hingga kemarin berjumlah 14.245 orang.(oni/jpg)