Suatu hari Abdel sedang bersantai-santai di kamarnya. Tiba-tiba ibunya memanggil dan memintanya untuk membersihkan lantai. Tak cukup menyapu, ibunya juga meminta Abdel untul mengepel hingga bersih.
Sebagai anak yang baik, Abdel menuruti kata ibunya. Ia pun mengepel ruangan. Tak perlu waktu lama, satu ruangan sudah selesai dipel. Ibu pun mengecek hasil pekerjaan Abdel. Bukannya memuji karena selesai dengan cepat, ibu justru mengomeli Abdel karena masih menyisakan noda di lantai.
Akhirnya ibu pun memberikam contoh cara mengepel yang baik. Dimulai dengan mencelupkan alat pengepel ke baskom, kemudian memerasnya sebelum akhirnya disapukan di lantai, lalu ditekan saat pel menyentuh lantai.
"Kalau ngepel itu ditekan, biar kotorannya hilang. Jangan asal lewat aja," kata ibu.
Abdel mendengar dengan kesal, tapi ia tetap melakukan apa yang disuruh ibunya. Ia menekan dengan kuat pel tersebut, dan benar saja lantai dengan noda membandel lebih bersih dibandingkan sebelumnya.
Beberapa waktu kemudian, suara tangkai patah terdengar cukup keras, dan membuat ibu terkejut. "Alamaak… kok jadi patah tangkai pel-nya. Ini anak disuruh bantuin ibunya nggak ikhlas, kayak gini kan jadinya," omel ibu lagi.
"Salah… lagi….," kata Abdel hanya bisa membatin.(a)
Suatu hari Abdel sedang bersantai-santai di kamarnya. Tiba-tiba ibunya memanggil dan memintanya untuk membersihkan lantai. Tak cukup menyapu, ibunya juga meminta Abdel untul mengepel hingga bersih.
Sebagai anak yang baik, Abdel menuruti kata ibunya. Ia pun mengepel ruangan. Tak perlu waktu lama, satu ruangan sudah selesai dipel. Ibu pun mengecek hasil pekerjaan Abdel. Bukannya memuji karena selesai dengan cepat, ibu justru mengomeli Abdel karena masih menyisakan noda di lantai.
- Advertisement -
Akhirnya ibu pun memberikam contoh cara mengepel yang baik. Dimulai dengan mencelupkan alat pengepel ke baskom, kemudian memerasnya sebelum akhirnya disapukan di lantai, lalu ditekan saat pel menyentuh lantai.
"Kalau ngepel itu ditekan, biar kotorannya hilang. Jangan asal lewat aja," kata ibu.
- Advertisement -
Abdel mendengar dengan kesal, tapi ia tetap melakukan apa yang disuruh ibunya. Ia menekan dengan kuat pel tersebut, dan benar saja lantai dengan noda membandel lebih bersih dibandingkan sebelumnya.
Beberapa waktu kemudian, suara tangkai patah terdengar cukup keras, dan membuat ibu terkejut. "Alamaak… kok jadi patah tangkai pel-nya. Ini anak disuruh bantuin ibunya nggak ikhlas, kayak gini kan jadinya," omel ibu lagi.
"Salah… lagi….," kata Abdel hanya bisa membatin.(a)