JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pelaku penembakan di tiga spa di Atlanta, Georgia, AS, menampik tudingan. Yaitu, tindakannya pada Selasa (16/3) waktu setempat bermotif kebencian terhadap orang-orang Asia. Isu tersebut mencuat karena pelaku penembakan, Robert Aaron Long, adalah warga kulit putih. Sementara itu, 6 di antara 8 orang korban tewas berdarah Asia.
Kepada polisi, Long mengaku bahwa dirinya sengaja menembaki orang di dalam spa karena kecanduan seks. Biasanya beberapa tempat spa memang menyediakan layanan prostitusi. Dulu dia sering pergi ke tempat spa. Pria asal Woodstock, Georgia, tersebut ingin menghentikan kecanduannya dengan serangan tersebut. Ada tiga tempat spa yang menjadi korban kebrutalannya. Yaitu, Young’s Asian Massage, Gold Spa, dan Aromatherapy Spa.
Saat ditangkap, Long sedang dalam perjalanan ke Florida. Ada kemungkinan dia akan melakukan aksi serupa di sana. Dia berhasil ditangkap setelah orang tuanya memberi tahu polisi.
"Long mengklaim itu bukan bermotif ras, tapi masih terlalu dini untuk memutuskan. Penyelidikan masih berlangsung," ujar Kapten Polisi Jay Baker dari Cherokee County Office pada Rabu (17/3), seperti dikutip Agence France-Presse. Long mengaku mencintai Tuhan dan senjata api. Dia dijerat dengan delapan dakwaan pembunuhan dan satu dakwaan penyerangan.
Meski Long sudah membantah, warga Asia-Amerika sudah bergolak. Dukungan pun diberikan pada para korban dan orang-orang Asia yang tinggal di Negeri Paman Sam. Sejak pandemi Covid-19 melanda, orang-orang Asia memang menjadi target kebencian. Itu disebabkan virus SARS-CoV-2 muncul dan diketahui kali pertama di Wuhan, Cina.
Pidato mantan Presiden AS Donald Trump yang berulang-ulang menyatakan virus Cina membuat publik kian membenci orang-orang Asia. "Kekerasan bermotif rasial harus dipaparkan apa adanya. Kita harus berhenti membuat alasan atau mengubah namanya menjadi kecemasan atas perekonomian atau kecanduan seksual," tegas Marilyn Strickland, legislator berdarah campuran Korea Selatan.
Penyelidikan polisi juga menjadi sorotan. Sebab, Baker sempat menyatakan bahwa pelaku sedang memiliki hari yang buruk. Dia seakan bersimpati pada Long. Di akun Facebook-nya, Baker juga kedapatan berfoto dengan menggunakan kaus bertulisan Covid-19 adalah virus yang diimpor dari Cina.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi