BUKITTINGGI (RIAUPOS.CO) — Sebaran virus korona di Tanah Air semakin meluas. Di beberapa provinsi di Pulau Sumatera sudah terdapat beberapa kasus positif.
Situasi seperti itu membuat pemerintah daerah (pemda) di Sumatera Barat (Sumbar) semakin berjaga, agar tidak ada warga mereka yang terjangkit.
Mengantisipasi penyebaran Covid-19, sejumlah objek wisata di Sumbar ditutup sementara. Terutama di Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh.
Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias meminta masyarakat tidak datang dulu ke kotanya. Terutama yang sengaja ke Bukittinggi dengan tujuan berlibur. Alasannya, objek wisata di daerah itu sedang ditutup sementara.
"Mulai besok (Jumat) objek wisata ditutup. Maka kami imbau agar jangan ke Bukittinggi dulu," kata M Ramlan Nurmatias di Bukittinggi sebagaimana dilansir Antara, Kamis (19/3).
Penutupan objek wisata itu direncanakan berlangsung hingga Maret 2020. Di antaranya Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), Taman Panorama dan Lubang Jepang.
Sebelumnya, Pemko Bukittinggi sudah membuat kebijakan dengan memindahkan proses belajar mengajar bagi siswa sekolah. Pemindahan belajar ke rumah itu berlangsung dua pekan. Lantas kebijakan itu berkembang dengan penutupan objek wisata.
"Daerah-daerah di Sumbar sudah liburkan sekolah. Kami tidak ingin masyarakat malah memanfaatkan waktu untuk berlibur ke sini, makanya ditutup dulu," katanya.
Sementara untuk langkah pencegahan penyebaran corona, pihak Pemko Bukittinggi melakukan penyemprotan disinfektan di area publik, perkantoran, dan lainnya. Penyemprotan berlangsung setiap hari selama 10 hari.
Situasi serupa juga terjadi di kota tetangga Bukittinggi, yakni Kota Payakumbuh. Pemko Payakumbuh menutup seluruh objek wisata. Penutupan itu berlangsung hingga waktu yang tidak ditentukan. Penutupan itu dengan alasan serupa. Yakni mencegah penularan Covid-19.
Plt Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh Andiko Jumarel mengatakan, sebenarnya dalam pekan ini sudah ada siswa dari provinsi lain yang ingin berkunjung ke Payakumbuh, namun ditolak dan diminta untuk diundur.
"Saya ditelpon oleh pihak sekolah dari Sumatera Utara, karena ada 200 pelajar yang ingin berkunjung ke sini. Tentu kita tidak bisa menerima kunjungan untuk saat ini melihat kondisi yang ada," ujar Andiko Jumarel kepada Antara, Kamis (19/3).
Penutupan objek wisata berlangsung di lokasi yang menarik retribusi. Yaitu, Puncak Marajo dan kolam renang Ngalau Indah. "Kita sudah tutup dari dua hari yang lalu (Selasa)," kata Andiko.
Penutupan kolam renang Ngalau Indah juga berlaku bagi atlet yang memanfaatkan untuk berlatih. Setelah itu, Pemko Payakumbuh juga menutup kawasan Batang Agam yang saat ini tengah menjadi daya tarik baru.
"Pimpinan juga telah menginstruksikan untuk menutup kawasan Batang Agam yang saat ini ramai," katanya
Pada kesempatan itu, Andiko juga mengimbau warga Payakumbuh untuk mengurangi aktivitas di tempat-tempat wisata. Terutama di objek wisata yang tidak berbayar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi