Rabu, 9 April 2025
spot_img

Vaksin Sputnik V Mampu 80 Persen Lawan Omicron

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Studi The Gamaleya Center bekerja sama dengan The Russian Direct Investment Fund (RDIF) menemukan  efikasi vaksin Sputnik V yang ditambah dengan suntikan penguat atau booster Sputnik Light mencapai 80 persen dalam melawan varian Covid-19 Omicron.

’’Kami menerapkan pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V, kemudian dalam rentang waktu tertentu kembali disuntikan booster akan menetralkan virus Omicron hingga 80 persen,” kata Direktur Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiolgi Gamaleya Alexander Gintsburg dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/12/2021) malam.

Dia menjelaskan, pihaknya meneliti sampel pelancong setelah bepergian dari luar negeri, kemudian menjalani isolasi dan diidentifikasi terinfeksi Omicron.

Antibodi penawar virus terhadap Omicron ditemukan lebih tinggi dalam rentang waktu dua hingga tiga bulan setelah disuntikkan booster Sputnik Light daripada antibodi yang berkembang terhadap varian lain dalam rentang waktu enam bulan dan hanya mendapatkan vaksin Sputnik V.

Baca Juga:  Gubri Irup Prosesi Pedang Pora Pernikahan Putra Sekdako Dumai

’’Kami berkesempatan untuk meneliti secara detil. Vaksinasi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan kami dan Federasi Rusia yang menggunakan vaksin Sputnik V dan kami menyarankan untuk kembali divaksin menggunakan booster,” katanya.

Gintsburg menyimpulkan, pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V berikut booster Sputnik Light juga efektif untuk melawan varian Delta, meskipun vaksin Sputnik V itu sendiri juga menunjukkan aktivitas penetralan virus dalam melawan varian Omicron yang efektif mencegah penyakit berat dan rawat inap.

Sumber: JPG/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Studi The Gamaleya Center bekerja sama dengan The Russian Direct Investment Fund (RDIF) menemukan  efikasi vaksin Sputnik V yang ditambah dengan suntikan penguat atau booster Sputnik Light mencapai 80 persen dalam melawan varian Covid-19 Omicron.

’’Kami menerapkan pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V, kemudian dalam rentang waktu tertentu kembali disuntikan booster akan menetralkan virus Omicron hingga 80 persen,” kata Direktur Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiolgi Gamaleya Alexander Gintsburg dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/12/2021) malam.

Dia menjelaskan, pihaknya meneliti sampel pelancong setelah bepergian dari luar negeri, kemudian menjalani isolasi dan diidentifikasi terinfeksi Omicron.

Antibodi penawar virus terhadap Omicron ditemukan lebih tinggi dalam rentang waktu dua hingga tiga bulan setelah disuntikkan booster Sputnik Light daripada antibodi yang berkembang terhadap varian lain dalam rentang waktu enam bulan dan hanya mendapatkan vaksin Sputnik V.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN Unri Sosialisasikan Pengolahan Jahe Merah di Desa Rumbio

’’Kami berkesempatan untuk meneliti secara detil. Vaksinasi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan kami dan Federasi Rusia yang menggunakan vaksin Sputnik V dan kami menyarankan untuk kembali divaksin menggunakan booster,” katanya.

Gintsburg menyimpulkan, pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V berikut booster Sputnik Light juga efektif untuk melawan varian Delta, meskipun vaksin Sputnik V itu sendiri juga menunjukkan aktivitas penetralan virus dalam melawan varian Omicron yang efektif mencegah penyakit berat dan rawat inap.

Sumber: JPG/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Vaksin Sputnik V Mampu 80 Persen Lawan Omicron

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Studi The Gamaleya Center bekerja sama dengan The Russian Direct Investment Fund (RDIF) menemukan  efikasi vaksin Sputnik V yang ditambah dengan suntikan penguat atau booster Sputnik Light mencapai 80 persen dalam melawan varian Covid-19 Omicron.

’’Kami menerapkan pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V, kemudian dalam rentang waktu tertentu kembali disuntikan booster akan menetralkan virus Omicron hingga 80 persen,” kata Direktur Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiolgi Gamaleya Alexander Gintsburg dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/12/2021) malam.

Dia menjelaskan, pihaknya meneliti sampel pelancong setelah bepergian dari luar negeri, kemudian menjalani isolasi dan diidentifikasi terinfeksi Omicron.

Antibodi penawar virus terhadap Omicron ditemukan lebih tinggi dalam rentang waktu dua hingga tiga bulan setelah disuntikkan booster Sputnik Light daripada antibodi yang berkembang terhadap varian lain dalam rentang waktu enam bulan dan hanya mendapatkan vaksin Sputnik V.

Baca Juga:  Kekerasan Seksual di Kampus: Nyata dan Sering Tak Tertangani

’’Kami berkesempatan untuk meneliti secara detil. Vaksinasi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan kami dan Federasi Rusia yang menggunakan vaksin Sputnik V dan kami menyarankan untuk kembali divaksin menggunakan booster,” katanya.

Gintsburg menyimpulkan, pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V berikut booster Sputnik Light juga efektif untuk melawan varian Delta, meskipun vaksin Sputnik V itu sendiri juga menunjukkan aktivitas penetralan virus dalam melawan varian Omicron yang efektif mencegah penyakit berat dan rawat inap.

Sumber: JPG/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Studi The Gamaleya Center bekerja sama dengan The Russian Direct Investment Fund (RDIF) menemukan  efikasi vaksin Sputnik V yang ditambah dengan suntikan penguat atau booster Sputnik Light mencapai 80 persen dalam melawan varian Covid-19 Omicron.

’’Kami menerapkan pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V, kemudian dalam rentang waktu tertentu kembali disuntikan booster akan menetralkan virus Omicron hingga 80 persen,” kata Direktur Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiolgi Gamaleya Alexander Gintsburg dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/12/2021) malam.

Dia menjelaskan, pihaknya meneliti sampel pelancong setelah bepergian dari luar negeri, kemudian menjalani isolasi dan diidentifikasi terinfeksi Omicron.

Antibodi penawar virus terhadap Omicron ditemukan lebih tinggi dalam rentang waktu dua hingga tiga bulan setelah disuntikkan booster Sputnik Light daripada antibodi yang berkembang terhadap varian lain dalam rentang waktu enam bulan dan hanya mendapatkan vaksin Sputnik V.

Baca Juga:  Buzzer Pendukung Jokowi Disorot

’’Kami berkesempatan untuk meneliti secara detil. Vaksinasi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan kami dan Federasi Rusia yang menggunakan vaksin Sputnik V dan kami menyarankan untuk kembali divaksin menggunakan booster,” katanya.

Gintsburg menyimpulkan, pendekatan vaksinasi dengan Sputnik V berikut booster Sputnik Light juga efektif untuk melawan varian Delta, meskipun vaksin Sputnik V itu sendiri juga menunjukkan aktivitas penetralan virus dalam melawan varian Omicron yang efektif mencegah penyakit berat dan rawat inap.

Sumber: JPG/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari