Jumat, 20 Juni 2025

Soal Ahok, SP Diingatkan Tak Bawa-bawa Politik ke Urusan Bisnis

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta kepada Serikat Pekerja (SP) BUMN untuk melihat terlebih dahulu kinerja Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebelum melayangkan protes.

"Ini urusan bisnis, jangan bawa-bawa politik ke urusan bisnis. Jadi, kami minta dan kami harapkan teman-teman Serikat Pekerja lihat dulu kinerja Bapak Ahok kalau nanti masuk," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (18/11).

Arya mengatakan, mengukur tingkat keberhasilan sebuah kinerja korporasi sangatlah gampang. Angka-angka terkait kinerja, untung dan rugi sangat terlihat di korporasi. Dengan demikian Kementerian BUMN meminta kepada Serikat Pekerja untuk tidak bermain-main politik dalam urusan bisnis.

Baca Juga:  Terima Kasih DPRD Siak Periode 2014-2019

"Apakah mereka mau urusan politik masuk ke dalam urusan bisnis mereka? Apakah mereka siap jika urusan politik dibawa-bawa ke urusan profesional? Mereka juga tidak mau," kata Arya dilansir dari Antara.

Sebelumnya Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak apabila Ahok masuk menjadi direksi atau komisaris Pertamina. Presiden FSPPB Arie Gumilar menyoroti rekam jejak dan perilaku Ahok yang selalu membuat keributan dan kegaduhan di mana-mana, dan bahkan seringkali berkata kotor.

Arie mengatakan bahwa bisa dibayangkan kalau yang bersangkutan masuk ke Pertamina kemudian ada kegaduhan di tubuh organisasi perusahaan. Menurutnya, ini akan berdampak pada pelayanan distribusi energi kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri menjadi terganggu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Pelantikan Tunggu Persetujuan KASN

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta kepada Serikat Pekerja (SP) BUMN untuk melihat terlebih dahulu kinerja Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebelum melayangkan protes.

"Ini urusan bisnis, jangan bawa-bawa politik ke urusan bisnis. Jadi, kami minta dan kami harapkan teman-teman Serikat Pekerja lihat dulu kinerja Bapak Ahok kalau nanti masuk," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (18/11).

Arya mengatakan, mengukur tingkat keberhasilan sebuah kinerja korporasi sangatlah gampang. Angka-angka terkait kinerja, untung dan rugi sangat terlihat di korporasi. Dengan demikian Kementerian BUMN meminta kepada Serikat Pekerja untuk tidak bermain-main politik dalam urusan bisnis.

Baca Juga:  5 Penyebab Obesitas Saat Hamil

"Apakah mereka mau urusan politik masuk ke dalam urusan bisnis mereka? Apakah mereka siap jika urusan politik dibawa-bawa ke urusan profesional? Mereka juga tidak mau," kata Arya dilansir dari Antara.

Sebelumnya Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak apabila Ahok masuk menjadi direksi atau komisaris Pertamina. Presiden FSPPB Arie Gumilar menyoroti rekam jejak dan perilaku Ahok yang selalu membuat keributan dan kegaduhan di mana-mana, dan bahkan seringkali berkata kotor.

- Advertisement -

Arie mengatakan bahwa bisa dibayangkan kalau yang bersangkutan masuk ke Pertamina kemudian ada kegaduhan di tubuh organisasi perusahaan. Menurutnya, ini akan berdampak pada pelayanan distribusi energi kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri menjadi terganggu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Digugat Cerai Aldi Bragi, Ririn: Berarti Bagus...
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta kepada Serikat Pekerja (SP) BUMN untuk melihat terlebih dahulu kinerja Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebelum melayangkan protes.

"Ini urusan bisnis, jangan bawa-bawa politik ke urusan bisnis. Jadi, kami minta dan kami harapkan teman-teman Serikat Pekerja lihat dulu kinerja Bapak Ahok kalau nanti masuk," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (18/11).

Arya mengatakan, mengukur tingkat keberhasilan sebuah kinerja korporasi sangatlah gampang. Angka-angka terkait kinerja, untung dan rugi sangat terlihat di korporasi. Dengan demikian Kementerian BUMN meminta kepada Serikat Pekerja untuk tidak bermain-main politik dalam urusan bisnis.

Baca Juga:  Soal Penetapan Bahar Smith Jadi Tersangka, Mahfud MD Bilang Begini

"Apakah mereka mau urusan politik masuk ke dalam urusan bisnis mereka? Apakah mereka siap jika urusan politik dibawa-bawa ke urusan profesional? Mereka juga tidak mau," kata Arya dilansir dari Antara.

Sebelumnya Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak apabila Ahok masuk menjadi direksi atau komisaris Pertamina. Presiden FSPPB Arie Gumilar menyoroti rekam jejak dan perilaku Ahok yang selalu membuat keributan dan kegaduhan di mana-mana, dan bahkan seringkali berkata kotor.

Arie mengatakan bahwa bisa dibayangkan kalau yang bersangkutan masuk ke Pertamina kemudian ada kegaduhan di tubuh organisasi perusahaan. Menurutnya, ini akan berdampak pada pelayanan distribusi energi kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri menjadi terganggu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Digugat Cerai Aldi Bragi, Ririn: Berarti Bagus...

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari