- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat tengah asik bermain gadget, tiba-tiba Siti dikejutkan dengan sebuah pesan singkat yang menyatakan dirinya sebagai pemenang undian berhadiah.
Siti yang kaget melihat pesan singkat tersebut lantas langsung menelepon sang pengirim pesan karena nomor yang digunakan untuk menulis pesan singkat bukan nomor yang resmi dari penyedia jasa yang dimaksud.
- Advertisement -
Dua kali Siti menghubungi nomor telepon yang dimaksud tersebut, namun tidak ada yang mengangkat. Tiba-tiba, nomor yang berbeda dengan iming-iming hadiah yang sama malah menelepon Siti. Mengetahui dirinya mendapat hadiah, Siti pun berpura-pura. Karena ia tahu itu tipuan semata.
Siti pun mengikuri semua arahan yang diinginkan oleh sang penipu. Walaupun tidak sepenuhnya. Karena dia ingin mengerjai sangat pelaku penipuan.
Sampai akhirnya Siti diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening yang sudah dipersiapkan oleh pelaku. Tapi bukannya memberikan uang yang diminta, Siti malah berpura-pura salah nomor rekening yang diejakan oleh pelaku.
- Advertisement -
Sampai akhirnya sang pelaku dibuat kesal dan marah atas sikap siti.
"Mbak.. Jangan sampai salah lagi lah nomornya. Kalau mau hadiahnya ya harus bayar dulu pajaknya," kata si pelaku yang berusaha mengajak Siti untuk membayar uang yang diinginkan.
Namun siti yang sudah merasa kesal dengan sikap pelaku penipuan, lantas memarahi sang penipu dan menceramahi dirinya. "Bang! Sudah zaman susah gini masih juga mau menipu orang. Saya ini sedang di kantor polisi. Kalau abang mau nipu saya, bisa saya laporkan segera," celetuk Siti yang mencoba menakut-nakuti sang pelaku.
Akhirnya nyali pelaku pun ciut dan langsung mematikan teleponnya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat tengah asik bermain gadget, tiba-tiba Siti dikejutkan dengan sebuah pesan singkat yang menyatakan dirinya sebagai pemenang undian berhadiah.
Siti yang kaget melihat pesan singkat tersebut lantas langsung menelepon sang pengirim pesan karena nomor yang digunakan untuk menulis pesan singkat bukan nomor yang resmi dari penyedia jasa yang dimaksud.
- Advertisement -
Dua kali Siti menghubungi nomor telepon yang dimaksud tersebut, namun tidak ada yang mengangkat. Tiba-tiba, nomor yang berbeda dengan iming-iming hadiah yang sama malah menelepon Siti. Mengetahui dirinya mendapat hadiah, Siti pun berpura-pura. Karena ia tahu itu tipuan semata.
Siti pun mengikuri semua arahan yang diinginkan oleh sang penipu. Walaupun tidak sepenuhnya. Karena dia ingin mengerjai sangat pelaku penipuan.
- Advertisement -
Sampai akhirnya Siti diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening yang sudah dipersiapkan oleh pelaku. Tapi bukannya memberikan uang yang diminta, Siti malah berpura-pura salah nomor rekening yang diejakan oleh pelaku.
Sampai akhirnya sang pelaku dibuat kesal dan marah atas sikap siti.
"Mbak.. Jangan sampai salah lagi lah nomornya. Kalau mau hadiahnya ya harus bayar dulu pajaknya," kata si pelaku yang berusaha mengajak Siti untuk membayar uang yang diinginkan.
Namun siti yang sudah merasa kesal dengan sikap pelaku penipuan, lantas memarahi sang penipu dan menceramahi dirinya. "Bang! Sudah zaman susah gini masih juga mau menipu orang. Saya ini sedang di kantor polisi. Kalau abang mau nipu saya, bisa saya laporkan segera," celetuk Siti yang mencoba menakut-nakuti sang pelaku.
Akhirnya nyali pelaku pun ciut dan langsung mematikan teleponnya.(ayi)