Selasa, 2 Juli 2024

Tjahjo Minta Maaf Soal Film Ilegal yang Dibagikannya di Medsos

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Diserang para pelaku industri film di media sosial, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Tjahjo Kumolo buka suara. Hal itu terkait link atau tautan film bajakan yang ia sebarkan di Twitter.

"Saya mendapat kiriman Whatsapp koleksi film perjuangan tersebut –mengingat Hari Kemerdekaan RI– saya berbagi saja kepada grup via Twitter," tulis Tjahjo dalam kicauan yang ditujukan langsung ke sutradara Joko Anwar.

- Advertisement -

Dalam keterangan itu Tjahjo menambahkan, "Mohon maaf kalau saya salah dan khilaf, kalau saya harus membayar karena saya berbagi, saya siap semampu saya."

Sebelumnya, pada Ahad(16/7/2020), Tjahjo membagikan sejumlah tautan film secara ilegal di Twitter. Beberapa judul yang disertakannya termasuk Cut Nyak Dien, Sang Pencerah, Sang Kiai, Senja Merah di Magelang, serta Ketika Bung Karno di Ende.

Hal itu lantas menuai reaksi dari sejumlah sineas film Indonesia, termasuk Joko Anwar, Ifa Isfansyah, serta Sheila Timothy.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ayus Sabyan-Ririe Fairus Resmi Bercerai

Sutradara Ifa Isfansyah yang mengaku sakit hati dengan tindakan Tjahjo dengan membalas kicauan Tjahjo tersebut.

"Ikut prihatin dengan rendahnya literasi hak cipta dan hak edar di Indonesia. Bahkan seorang menteri menyebarkan link ilegal. Saya sakit hati!" kicau Ifa.

Selain itu, produser Lala Timothy juga berpendapat bahwa tindakan Tjahjo ini menjadi cerminan kurangnya wawasan tentang film yang legal atau tidak untuk ditonton.

"Masih banyak yang belum paham mana link legal mana yang bajakan. Perjuangan kita masih panjang, dan pendidikan jadi sangat penting sekali. Teman-teman film Indonesia, yuk kita tonton yang legal. Say no to piracy," tulisnya di Twitter.

Selain Ifa dan Lala, sejumlah pengguna Twitter pun menyayangkan tindakan Tjahjo sebagai menteri yang tidak memberi contoh baik.

Baca Juga:  Menteri PUPR Tinjau Persiapan Peresmian Tol Pekanbaru-Dumai

"Miris lihat ini seharusnya menteri mendukung perfilman Indonesia, dengan nonton yang legal pak, ada tuh situs baru cuman goceng, kasihan pak filmmaker bikin karya film itu gak gampang pak, pake otak dan pikiran," tulis seorang pengguna.

"Sekelas elite enggak paham etika perfilman. No wonder negara ini dipimpin sama orang-orang berliterasi rendah," tambah lainnya.

"Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan link film-film Indonesia di Youtube yang di-upload secara ilegal? Kalau benar, ijinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif," kicau Joko.

Sumber: Antara/CNN/Berbagai Sumber
Edutor: Hary B Koriun
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Diserang para pelaku industri film di media sosial, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Tjahjo Kumolo buka suara. Hal itu terkait link atau tautan film bajakan yang ia sebarkan di Twitter.

"Saya mendapat kiriman Whatsapp koleksi film perjuangan tersebut –mengingat Hari Kemerdekaan RI– saya berbagi saja kepada grup via Twitter," tulis Tjahjo dalam kicauan yang ditujukan langsung ke sutradara Joko Anwar.

Dalam keterangan itu Tjahjo menambahkan, "Mohon maaf kalau saya salah dan khilaf, kalau saya harus membayar karena saya berbagi, saya siap semampu saya."

Sebelumnya, pada Ahad(16/7/2020), Tjahjo membagikan sejumlah tautan film secara ilegal di Twitter. Beberapa judul yang disertakannya termasuk Cut Nyak Dien, Sang Pencerah, Sang Kiai, Senja Merah di Magelang, serta Ketika Bung Karno di Ende.

Hal itu lantas menuai reaksi dari sejumlah sineas film Indonesia, termasuk Joko Anwar, Ifa Isfansyah, serta Sheila Timothy.

Baca Juga:  Natal di Dharmasraya dan Sijunjung Aman

Sutradara Ifa Isfansyah yang mengaku sakit hati dengan tindakan Tjahjo dengan membalas kicauan Tjahjo tersebut.

"Ikut prihatin dengan rendahnya literasi hak cipta dan hak edar di Indonesia. Bahkan seorang menteri menyebarkan link ilegal. Saya sakit hati!" kicau Ifa.

Selain itu, produser Lala Timothy juga berpendapat bahwa tindakan Tjahjo ini menjadi cerminan kurangnya wawasan tentang film yang legal atau tidak untuk ditonton.

"Masih banyak yang belum paham mana link legal mana yang bajakan. Perjuangan kita masih panjang, dan pendidikan jadi sangat penting sekali. Teman-teman film Indonesia, yuk kita tonton yang legal. Say no to piracy," tulisnya di Twitter.

Selain Ifa dan Lala, sejumlah pengguna Twitter pun menyayangkan tindakan Tjahjo sebagai menteri yang tidak memberi contoh baik.

Baca Juga:  Menteri PUPR Tinjau Persiapan Peresmian Tol Pekanbaru-Dumai

"Miris lihat ini seharusnya menteri mendukung perfilman Indonesia, dengan nonton yang legal pak, ada tuh situs baru cuman goceng, kasihan pak filmmaker bikin karya film itu gak gampang pak, pake otak dan pikiran," tulis seorang pengguna.

"Sekelas elite enggak paham etika perfilman. No wonder negara ini dipimpin sama orang-orang berliterasi rendah," tambah lainnya.

"Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan link film-film Indonesia di Youtube yang di-upload secara ilegal? Kalau benar, ijinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif," kicau Joko.

Sumber: Antara/CNN/Berbagai Sumber
Edutor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari