Kamis, 19 September 2024

Sudah Boleh tanpa Masker

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo mengumumkan pelonggaran penggunaan masker. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka sudah boleh tidak memakai masker. Kebijakan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang saat ini makin terkendali.

"Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker. Namun, untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, tetap harus menggunakan masker," ujar Jokowi, Selasa (17/5).

Sementara itu, bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki penyakit komorbid, Jokowi tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas. "Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek, maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas," ungkapnya.

Selain melonggarkan kebijakan pemakaian masker, pemerintah juga melonggarkan kebijakan tes usap PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan. Aturan tersebut berlaku bagi mereka yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. "Bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap maka sudah tidak perlu lagi melakukan tes swab PCR maupun antigen," tegasnya.

- Advertisement -

Pada kesempatan lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari transisi pandemi ke endemi. "Untuk bisa melakukan transisi dari pandemi ke endemi, selain data-data saintifiknya adalah pemahaman masyarakat bahwa tanggung jawab kesehatan itu ada di diri masing-masing," ujarnya. Menurutnya, dari semua pandemi dalam sejarah kehidupan manusia, transisi itu terjadi pada saat masyarakat sudah menyadari bagaimana caranya melakukan protokol hidup yang sehat di dirinya dan keluarganya. Hal ini tidak bisa dilakukan sekonyong-konyong, harus bertahap.

Baca Juga:  Demo Hamil

Budi menyatakan keputusan pemerintah melakukan kebijakan pelonggaran pemakaian masker karena imunitas masyarakat sudah baik. Itu terlihat ketika adanya varian omicron BA.2. Di beberapa negara, omicron ini menyebabkan lonjakan kasus. Di Indonesia juga sudah didominasi omicronBA.2, namun kondisinya cukup baik. Kondisi imunitas masyarakat Indonesia yang sudah baik ini dibuktikan dari hasil serosurvey Desember lalu. Serosurvey ini khususnya dilakukan di Jawa dan Bali.  "Untuk masyarakat Jawa bali sekitar 93 persen sudah memiliki antibodi," ujar Budi.

- Advertisement -

Antibodi ini bisa berasal dari vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah atau juga bisa berasal dari infeksi alami. Lalu, sebelum mudik Idulfitri, pemerintah jalankan serosurvey berikutnya untuk melihat kondisinya seperti apa serosurvey dilakukan pada grup yang sama.  "Ternyata naik dari 93 persen menjadi 99,2 persen," ucap Budi.

Hal ini disebabkan kombinasi vaksinasi dan infeksi. "Kami  juga selalu melakukan benchmarking dengan negara-negara lain," kata Budi. Menurutnya, hampir di semua negara kebijakan bermasker hanya untuk yang beraktivitas dalam ruangan. Sekali lagi Budi mengingatkan peranan besar masyarakat untuk menjaga kesehatan dirinya maupun komunitas.

Sementara itu, pasien positif Covid-19 di Riau bertambah dua orang, Selasa (17/5). Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 150.449 orang.Selain itu, terdapat penambahan pasien positif Covid-19  dua orang, namun jumlah pasien sudah dinyatakan sembuh sebanyak 145.999 orang.

Baca Juga:  Indonesian Calya Sigra Family (ICSF) Korwil Riau

Kabar dukanya, terdapat penambahan 1 pasien meninggal dunia akibat positif Covid-19. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.435 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit lima orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 10 orang. Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 15 orang.

Untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri ada 23 orang dan yang isolasi di rumah sakit 16 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 167.133 orang, meninggal dunia 554 orang. Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. "Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.

Sementara itu, capaian vaksinasi 1 Covid-19 di Provinsi Riau hingga kemarin, mencapai 98,44 persen dan capaian vaksinasi 2 Covid-19 mencapai 78,62 persen. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 1 Covid-19 di atas 100 persen adalah Kota Dumai dan Kota Pekanbaru. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 2 Covid-19 di atas 90 persen adalah Kota Pekanbaru.

Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 45.477 atau 138,13 persen. Vaksinasi dosis kedua sebesar 44.292 atau 134,53 persen dan vaksinasi dosis ketiga sebesar 35.355 atau 107,39 persen. (lyn/sol/das)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo mengumumkan pelonggaran penggunaan masker. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka sudah boleh tidak memakai masker. Kebijakan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang saat ini makin terkendali.

"Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker. Namun, untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, tetap harus menggunakan masker," ujar Jokowi, Selasa (17/5).

Sementara itu, bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki penyakit komorbid, Jokowi tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas. "Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek, maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas," ungkapnya.

Selain melonggarkan kebijakan pemakaian masker, pemerintah juga melonggarkan kebijakan tes usap PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan. Aturan tersebut berlaku bagi mereka yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. "Bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap maka sudah tidak perlu lagi melakukan tes swab PCR maupun antigen," tegasnya.

Pada kesempatan lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari transisi pandemi ke endemi. "Untuk bisa melakukan transisi dari pandemi ke endemi, selain data-data saintifiknya adalah pemahaman masyarakat bahwa tanggung jawab kesehatan itu ada di diri masing-masing," ujarnya. Menurutnya, dari semua pandemi dalam sejarah kehidupan manusia, transisi itu terjadi pada saat masyarakat sudah menyadari bagaimana caranya melakukan protokol hidup yang sehat di dirinya dan keluarganya. Hal ini tidak bisa dilakukan sekonyong-konyong, harus bertahap.

Baca Juga:  Jokowi Pastikan Jaksa Agung M Prasetyo Diganti

Budi menyatakan keputusan pemerintah melakukan kebijakan pelonggaran pemakaian masker karena imunitas masyarakat sudah baik. Itu terlihat ketika adanya varian omicron BA.2. Di beberapa negara, omicron ini menyebabkan lonjakan kasus. Di Indonesia juga sudah didominasi omicronBA.2, namun kondisinya cukup baik. Kondisi imunitas masyarakat Indonesia yang sudah baik ini dibuktikan dari hasil serosurvey Desember lalu. Serosurvey ini khususnya dilakukan di Jawa dan Bali.  "Untuk masyarakat Jawa bali sekitar 93 persen sudah memiliki antibodi," ujar Budi.

Antibodi ini bisa berasal dari vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah atau juga bisa berasal dari infeksi alami. Lalu, sebelum mudik Idulfitri, pemerintah jalankan serosurvey berikutnya untuk melihat kondisinya seperti apa serosurvey dilakukan pada grup yang sama.  "Ternyata naik dari 93 persen menjadi 99,2 persen," ucap Budi.

Hal ini disebabkan kombinasi vaksinasi dan infeksi. "Kami  juga selalu melakukan benchmarking dengan negara-negara lain," kata Budi. Menurutnya, hampir di semua negara kebijakan bermasker hanya untuk yang beraktivitas dalam ruangan. Sekali lagi Budi mengingatkan peranan besar masyarakat untuk menjaga kesehatan dirinya maupun komunitas.

Sementara itu, pasien positif Covid-19 di Riau bertambah dua orang, Selasa (17/5). Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 150.449 orang.Selain itu, terdapat penambahan pasien positif Covid-19  dua orang, namun jumlah pasien sudah dinyatakan sembuh sebanyak 145.999 orang.

Baca Juga:  Demo Hamil

Kabar dukanya, terdapat penambahan 1 pasien meninggal dunia akibat positif Covid-19. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.435 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit lima orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 10 orang. Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 15 orang.

Untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri ada 23 orang dan yang isolasi di rumah sakit 16 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 167.133 orang, meninggal dunia 554 orang. Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. "Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.

Sementara itu, capaian vaksinasi 1 Covid-19 di Provinsi Riau hingga kemarin, mencapai 98,44 persen dan capaian vaksinasi 2 Covid-19 mencapai 78,62 persen. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 1 Covid-19 di atas 100 persen adalah Kota Dumai dan Kota Pekanbaru. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 2 Covid-19 di atas 90 persen adalah Kota Pekanbaru.

Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 45.477 atau 138,13 persen. Vaksinasi dosis kedua sebesar 44.292 atau 134,53 persen dan vaksinasi dosis ketiga sebesar 35.355 atau 107,39 persen. (lyn/sol/das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari