Jumat, 20 September 2024

Mahfud MD: Yang Harus Dilawan Korupsi, Bukan Perbedaan Agama

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak masyarakat agar tidak perlu saling membenci karena berbeda agama. Menurutnya semua agama pasti mengajarkan kebaikan. 

Hal ini disampaikannya dalam forum Silaturrahim Menkopolhukam dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Makodam V Brawijaya Surabaya.  Pada kesempatan tersebut, Mahfud juga menegaskan dalam  dalam konsepsi negara Pancasila, agama diakui dan dilindungi oleh negara. 

"Kita tidak perlu membenci orang lain karena perbedaan agama. Yang harus kita lawan adalah ketidakadilan. Agama apa pun setuju melawan ketidakadilan. Yang harus kita lawan adalah perilaku korupsi. Orang Islam, Kristen, Konghucu, Budha, Hindu benci pasti sama orang-orang korupsi. Bahkan orang korupsi sama orang korupsi lainnya juga benci kok," katanya, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga:  Peringatan Hari Jadi Ke-68 Desa Aliantan Meriah

Mahfud juga menegaskan Islam bukanlah agama teror. Menurutnya jika ada teroris yang kebetulan beragama Islam karena memang agama mayoritas. 

- Advertisement -

"Islam bukan agama teror. Indonesia 87 persen beragama Islam, tapi kalau ada teroris yang kebetulan beragama Islam itu hanya beberapa gelintir orang. Islam adalah agama kedamaian," tuturnya. 

Dia juga menuturkan bahwa Nabi Muhammad pernah mendirikan sebuah negara yakni Madinah al-Munawwarah. Di mana negara tersebut adalah negara berperadaban, menghargai perbedaan. 

- Advertisement -

"Ketika orang-orang takut saat Nabi Muhammad mendakwahkan Islam, Nabi Muhammad mengatakan 'Innama Bu'istu liddini al-hanifiyah al-samhah; saya diutus bukan untuk mengislamkan orang Yahudi, bukan untuk mengislamkan orang Nasrani, bukan untuk mengislamkan orang Majusi, tapi saya diutus ke muka bumi ini untuk membawa agaman yang lurus tetapi toleran, tidak memaksa, tidak menyalah-nyalahkan orang lain karena berbeda'," ujarnya. 

Baca Juga:  Di Pasaman, Ada PDP Berumur 115 Tahun Tak Mau Dirawat di Rumah Sakit

Mahfud mengajak semua elemen masyarakat untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia secara bersama-sama. Dia mengajak tidak perlu saling membenci antara satu dengan yang lain. 

"Konsep kebersamaan dalam negara kebangsaan yang kita beri nama Indonesia, yang menurut ormas-ormas besar seperti Muhammadiyah, NU dan lain-lain disebut dengan konsep Islam Wasathiah. Mari bersama bangun bangsa dan negara ini berdasarkan sikap toleran terhadap perbedaan. Kita merdeka karena bersatu di dalam perbedaan dan akan maju karena bersatu," katanya.

Sumber: JPNN/News/JPG
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak masyarakat agar tidak perlu saling membenci karena berbeda agama. Menurutnya semua agama pasti mengajarkan kebaikan. 

Hal ini disampaikannya dalam forum Silaturrahim Menkopolhukam dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Makodam V Brawijaya Surabaya.  Pada kesempatan tersebut, Mahfud juga menegaskan dalam  dalam konsepsi negara Pancasila, agama diakui dan dilindungi oleh negara. 

"Kita tidak perlu membenci orang lain karena perbedaan agama. Yang harus kita lawan adalah ketidakadilan. Agama apa pun setuju melawan ketidakadilan. Yang harus kita lawan adalah perilaku korupsi. Orang Islam, Kristen, Konghucu, Budha, Hindu benci pasti sama orang-orang korupsi. Bahkan orang korupsi sama orang korupsi lainnya juga benci kok," katanya, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga:  DPR Siap Restui Usulan Tambahan Anggaran Alutsista

Mahfud juga menegaskan Islam bukanlah agama teror. Menurutnya jika ada teroris yang kebetulan beragama Islam karena memang agama mayoritas. 

"Islam bukan agama teror. Indonesia 87 persen beragama Islam, tapi kalau ada teroris yang kebetulan beragama Islam itu hanya beberapa gelintir orang. Islam adalah agama kedamaian," tuturnya. 

Dia juga menuturkan bahwa Nabi Muhammad pernah mendirikan sebuah negara yakni Madinah al-Munawwarah. Di mana negara tersebut adalah negara berperadaban, menghargai perbedaan. 

"Ketika orang-orang takut saat Nabi Muhammad mendakwahkan Islam, Nabi Muhammad mengatakan 'Innama Bu'istu liddini al-hanifiyah al-samhah; saya diutus bukan untuk mengislamkan orang Yahudi, bukan untuk mengislamkan orang Nasrani, bukan untuk mengislamkan orang Majusi, tapi saya diutus ke muka bumi ini untuk membawa agaman yang lurus tetapi toleran, tidak memaksa, tidak menyalah-nyalahkan orang lain karena berbeda'," ujarnya. 

Baca Juga:  Kartunis Malaysia Rossem Terbitkan "Kopi Pahit"

Mahfud mengajak semua elemen masyarakat untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia secara bersama-sama. Dia mengajak tidak perlu saling membenci antara satu dengan yang lain. 

"Konsep kebersamaan dalam negara kebangsaan yang kita beri nama Indonesia, yang menurut ormas-ormas besar seperti Muhammadiyah, NU dan lain-lain disebut dengan konsep Islam Wasathiah. Mari bersama bangun bangsa dan negara ini berdasarkan sikap toleran terhadap perbedaan. Kita merdeka karena bersatu di dalam perbedaan dan akan maju karena bersatu," katanya.

Sumber: JPNN/News/JPG
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari