JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air
SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada
Sabtu (9/1) kembali di perpanjang selama tiga hari. Perpanjangan ini setelah
melalui pertimbangan dengan pihak Basarnas, Kemenhub, KNKT, DVI, dan berbagai
pihak terkait.
“Dalam kesempatan ini, saya mengumumkan bahwa pelaksanaan
operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi,†kata Kepala Basarnas Marsekal
Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta
Utara, Senin (18/1).
Bagus menyampaikan, pertimbangan perpanjangan proses
evakuasi salah satunya karena tim DVI Polri baru berhasil mengidentifikasi 29
korban. Karena kecelakaan tersebut menewaskan 62 korban, sesuai manifest
pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
“Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru merilis 29 yang
diidentifikasi. Tentunya tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin melaksanakan
evakuasi korban. Semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan, akan semakin
bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi,†ungkap Bagus.
Bagus tak memungkiri, belum ditemukannya black box cockpit
voice recorder (CVR) juga jadi alasan melanjutkan proses evakuasi, meski memang
black box flight data recorder (FDR) telah ditemukan. Hal ini guna mengetahui
penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
“Kemudian terkait CVR penting, FDR juga penting. Namun dalam
konteks ini saya mau fokuskan kepada evakuasi korban dan bersamaan dengan itu
melaksanakan evakuasi bagian CVR yang belum ketemu namanya Crash Survivable
Memory Unit (CSMU) itu adalah bagian yang merekam data percakapan atau suara di
kokpit. Itu yang belum kita temukan,†ujar Bagus.
Oleh karena itu, Bagus menekankan perpanjangan tiga hari ke
depan akan fokus pada pencarian korban dan isi dari CVR yang belum ditemukan.
“Tentunya kita akan lebih memfokuskan, mungkin shift, atau kita fokus ke
area-area tertentu. Kekuatan tetap sama dari Basarnas, TNI, Polri,
potensi-potensi SAR lainnya KPLP dan lain-lain,†tandas Bagus.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182
rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul
14.40 WIB. Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut
mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40
dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.
Sumber : JawaPos.com
Editor : M Ali Nurman