RENGAT (RIAUPOS.CO) – Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat bencana kabut asap jumlahnya terus meningkat. Salah satunya juga terasa di Puskesmas Sipayung Kecamatan Rengat. Bahkan ada pasien yang harus dirawat inap.
''Benar, kemarin kami ada menerima pasien atas nama Natasha, seorang siswa yang dibawa orangtuanya karena mengalami sesak nafas saat di sekolah. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pertolongan di unit gawat darurat, kami melakukan rawat inap. Dari pemeriksaan dan informasi yang disampaikan orangtuanya, pasien memiliki riwayat penyakit asma. Kabut asap memang rentan terhadap para pengidap asma,'' ujar Plt Kepala UPT Puskesmas Sipayung Muhammad Zuhdi SKM saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/9/2019).
Zuhdi menyebutkan, selain yang dirawat inap atau yang ditangani UGD tetapi tidak rawat inap, pasien terbanyak yang datang di Puskesmas Sipayung dilayani di poli umum dan bersifat rawat jalan.
''Saya belum bisa menyebut jumlahnya, tetapi yang pasti pasien meningkat,'' katanya yang didampingi petugas UGD, Ameroza dan Fitri Yanti. Rata-rata pasien mengeluhkan ISPA, diaere hingga iritasi kulit.
Zuhdi juga menyebutkan, pasien bisa datang kapan saja karena pihaknya siaga 24 jam. Hal ini juga tidak terlepas dari status Puskesmas Sipayung yang merupakan puskesmas rawat inap yang memiliki UGD siaga 24 jam.
Di samping siaga 24 jam, antisipasi yang dilakukan terhadap dampak kabut asap adalah menyediakan ruang singgah bagi masyarakat yang terpapar asap.
''Di lantai atas kami sediakan ruangan yang ber-AC dan berudara segar. Disitu disediakan juga oksigen bagi masyarakat yang singgah dan membutuhkan oksigen lewat alat bantu. Posko rumah singgah ini sudah kami dirikan sejak dua hari lalu,'' kata Zuhdi.
Selain di posko yang dibentuk sendiri, petugas Puskesmas Sipayung juga siaga di posko yang dibentuk Mapolres Inhu. Posko-posko antisipasi dampak kabut asap juga disediakan di puskesmas pembantu dan polindes di bawah koordinasi Puskesmas Sipayung.
''Kami juga turun ke lapangan untuk pembagian masker dan edukasi ke masyarakat termasuk sekolah-sekolah,'' katanya.
Laporan: Fopin Sinaga/Rengat
Editor: wws