JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penangkapan terhadap para terduga teroris yang dilakukan beberapa hari lalu mendapatkan informasi yang mengejutkan. Sebanyak 19 terduga yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, disebutkan sedang mempersiapkan sejumlah aksi serangan. Salah satunya mereka memanfaatkan momentum Pilpres 2019 yang sedang hangat.
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal kesimpulan ini didapat dari jajaran Densus yang mendalami para pelaku. Namun indikasi itu belum dapat disampaikan demi kepentingan penyelidikan. ’’Diduga mereka memanfaatkan momentum pemilu ya, diduga. Ada beberapa indikasi hal tersebut. Nanti kami akan sampaikan,’’ ujar Iqbal, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Selain manfaatkan momentum Pilpres, seperti biasa, kata Iqbal, kelompok teroris yang terindentifikasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu juga berniat menyasar personel kepolisian, terutama kantor-kantor polisi. ’’Salah satu sasaran jelas, mereka kan punya prinsip bahwa siapapun yang tidak sealiran, itu adalah musuh mereka. Polisi jelas sasarannya, kantor-kantor polisi,’’ kata dia.
Iqbal yang pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Pekanbaru itu menyebut, preventif strike yang dilakukan jajarannya adalah upaya untuk mencegah dan mengantisipasi adanya indikasi-indikasi serangan teror. Terutama jelang perayaan hari Raya Idul Fitri 2019.
Diharapkan penangkapan terduga teroris itu dapat membuat seluruh masyarakat beraktivitas dengan aman dan damai. Iqbal menegaskan hingga kini Densus 88 Antiteror masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif kepada para terduga teroris tersebut. ’’Tunggu saja teman Densus 88, seperti yang saya sampaikan masih menjejaki, terus bekerja. Ada beberapa target lain yang harus kami lakukan,’’ kata Iqbal.(jpg/ruh/adi/ruh)
Sumber: Pojoksatu
Editor: Fopin A Sinaga
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penangkapan terhadap para terduga teroris yang dilakukan beberapa hari lalu mendapatkan informasi yang mengejutkan. Sebanyak 19 terduga yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, disebutkan sedang mempersiapkan sejumlah aksi serangan. Salah satunya mereka memanfaatkan momentum Pilpres 2019 yang sedang hangat.
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal kesimpulan ini didapat dari jajaran Densus yang mendalami para pelaku. Namun indikasi itu belum dapat disampaikan demi kepentingan penyelidikan. ’’Diduga mereka memanfaatkan momentum pemilu ya, diduga. Ada beberapa indikasi hal tersebut. Nanti kami akan sampaikan,’’ ujar Iqbal, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Selain manfaatkan momentum Pilpres, seperti biasa, kata Iqbal, kelompok teroris yang terindentifikasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu juga berniat menyasar personel kepolisian, terutama kantor-kantor polisi. ’’Salah satu sasaran jelas, mereka kan punya prinsip bahwa siapapun yang tidak sealiran, itu adalah musuh mereka. Polisi jelas sasarannya, kantor-kantor polisi,’’ kata dia.
- Advertisement -
Iqbal yang pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Pekanbaru itu menyebut, preventif strike yang dilakukan jajarannya adalah upaya untuk mencegah dan mengantisipasi adanya indikasi-indikasi serangan teror. Terutama jelang perayaan hari Raya Idul Fitri 2019.
Diharapkan penangkapan terduga teroris itu dapat membuat seluruh masyarakat beraktivitas dengan aman dan damai. Iqbal menegaskan hingga kini Densus 88 Antiteror masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif kepada para terduga teroris tersebut. ’’Tunggu saja teman Densus 88, seperti yang saya sampaikan masih menjejaki, terus bekerja. Ada beberapa target lain yang harus kami lakukan,’’ kata Iqbal.(jpg/ruh/adi/ruh)
Sumber: Pojoksatu
Editor: Fopin A Sinaga