Rabu, 9 April 2025
spot_img

Negara Berlakukan Isolasi Corona, Warga Antre Beli Ganja

DEN HAAG (RIAUPOS.CO) — Penikmat ganja di Belanda langsung menyerbu sejumlah kafe dan toko penyedia mariyuana, tak lama setelah pemerintah Negeri Kincir Angin mengumumkan isolasi terkait Covid-19, Ahad (15/3) lalu.

Di Belanda, kepemilikan ganja diperbolehkan paling banyak 5 gram. Pemakaiannya pun legal di sejumlah kafe yang mendapat izin dari otoritas setempat.

AFP melaporkan, para pelanggan ganja rela antre di depan kafe, untuk membeli dan menstok ganja selama masa isolasi Covid-19.

"Mungkin selama dua bulan ke depan kami tidak bisa mendapatkannya. Jadi akan menyenangkan bila ada persediaan di rumah," kata seorang pembeli, Jonathan, yang antre di depan toko Point di Den Haag.

Baca Juga:  Diskes Diminta Tekan Angka Stunting

"Teman saya memberitahukan lima menit yang lalu (soal isolasi), dia melihat konferensi pers dan memberi saya peringatan. Teman yang baik," imbuhnya.

Antrean warga yang pengin membeli ganja makin bertambah setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda mengumumkan penutupan sejumlah tempat bisnis dan sekolah.

Pemerintah Belanda sesungguhnya telah memberi peringatan agar tidak menimbun apa pun di rumah selama masa isolasi atau karantina.

"Saya tidak keberatan memiliki sedikit rumput liar, dan tetap tenang di rumah untuk beberapa waktu. Karantina ini mungkin akan lama," kata seorang wanita, Hannah yang juga mengantre.

Saat berita ini diracik AFP, tercatat ada 20 kasus kematian di Belanda gara-gara Covid-19 dan sekitar 1.100 orang terinfeksi. 

Baca Juga:  Kantor BPKAD Rohul Tetap Buka Pelayanan

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

DEN HAAG (RIAUPOS.CO) — Penikmat ganja di Belanda langsung menyerbu sejumlah kafe dan toko penyedia mariyuana, tak lama setelah pemerintah Negeri Kincir Angin mengumumkan isolasi terkait Covid-19, Ahad (15/3) lalu.

Di Belanda, kepemilikan ganja diperbolehkan paling banyak 5 gram. Pemakaiannya pun legal di sejumlah kafe yang mendapat izin dari otoritas setempat.

AFP melaporkan, para pelanggan ganja rela antre di depan kafe, untuk membeli dan menstok ganja selama masa isolasi Covid-19.

"Mungkin selama dua bulan ke depan kami tidak bisa mendapatkannya. Jadi akan menyenangkan bila ada persediaan di rumah," kata seorang pembeli, Jonathan, yang antre di depan toko Point di Den Haag.

Baca Juga:  Bersih-Bersih di Pantai Lapin Rupat Utara

"Teman saya memberitahukan lima menit yang lalu (soal isolasi), dia melihat konferensi pers dan memberi saya peringatan. Teman yang baik," imbuhnya.

Antrean warga yang pengin membeli ganja makin bertambah setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda mengumumkan penutupan sejumlah tempat bisnis dan sekolah.

Pemerintah Belanda sesungguhnya telah memberi peringatan agar tidak menimbun apa pun di rumah selama masa isolasi atau karantina.

"Saya tidak keberatan memiliki sedikit rumput liar, dan tetap tenang di rumah untuk beberapa waktu. Karantina ini mungkin akan lama," kata seorang wanita, Hannah yang juga mengantre.

Saat berita ini diracik AFP, tercatat ada 20 kasus kematian di Belanda gara-gara Covid-19 dan sekitar 1.100 orang terinfeksi. 

Baca Juga:  Bantah Dapat Karpet Merah, Firli Bahuri: Saya Ikuti Semua Proses Seleksi

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Negara Berlakukan Isolasi Corona, Warga Antre Beli Ganja

DEN HAAG (RIAUPOS.CO) — Penikmat ganja di Belanda langsung menyerbu sejumlah kafe dan toko penyedia mariyuana, tak lama setelah pemerintah Negeri Kincir Angin mengumumkan isolasi terkait Covid-19, Ahad (15/3) lalu.

Di Belanda, kepemilikan ganja diperbolehkan paling banyak 5 gram. Pemakaiannya pun legal di sejumlah kafe yang mendapat izin dari otoritas setempat.

AFP melaporkan, para pelanggan ganja rela antre di depan kafe, untuk membeli dan menstok ganja selama masa isolasi Covid-19.

"Mungkin selama dua bulan ke depan kami tidak bisa mendapatkannya. Jadi akan menyenangkan bila ada persediaan di rumah," kata seorang pembeli, Jonathan, yang antre di depan toko Point di Den Haag.

Baca Juga:  Bantah Dapat Karpet Merah, Firli Bahuri: Saya Ikuti Semua Proses Seleksi

"Teman saya memberitahukan lima menit yang lalu (soal isolasi), dia melihat konferensi pers dan memberi saya peringatan. Teman yang baik," imbuhnya.

Antrean warga yang pengin membeli ganja makin bertambah setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda mengumumkan penutupan sejumlah tempat bisnis dan sekolah.

Pemerintah Belanda sesungguhnya telah memberi peringatan agar tidak menimbun apa pun di rumah selama masa isolasi atau karantina.

"Saya tidak keberatan memiliki sedikit rumput liar, dan tetap tenang di rumah untuk beberapa waktu. Karantina ini mungkin akan lama," kata seorang wanita, Hannah yang juga mengantre.

Saat berita ini diracik AFP, tercatat ada 20 kasus kematian di Belanda gara-gara Covid-19 dan sekitar 1.100 orang terinfeksi. 

Baca Juga:  Pendisiplinan Protokol Kesehatan, Kapolda Minta Kampar Bentuk Perda

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

DEN HAAG (RIAUPOS.CO) — Penikmat ganja di Belanda langsung menyerbu sejumlah kafe dan toko penyedia mariyuana, tak lama setelah pemerintah Negeri Kincir Angin mengumumkan isolasi terkait Covid-19, Ahad (15/3) lalu.

Di Belanda, kepemilikan ganja diperbolehkan paling banyak 5 gram. Pemakaiannya pun legal di sejumlah kafe yang mendapat izin dari otoritas setempat.

AFP melaporkan, para pelanggan ganja rela antre di depan kafe, untuk membeli dan menstok ganja selama masa isolasi Covid-19.

"Mungkin selama dua bulan ke depan kami tidak bisa mendapatkannya. Jadi akan menyenangkan bila ada persediaan di rumah," kata seorang pembeli, Jonathan, yang antre di depan toko Point di Den Haag.

Baca Juga:  Diskes Diminta Tekan Angka Stunting

"Teman saya memberitahukan lima menit yang lalu (soal isolasi), dia melihat konferensi pers dan memberi saya peringatan. Teman yang baik," imbuhnya.

Antrean warga yang pengin membeli ganja makin bertambah setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda mengumumkan penutupan sejumlah tempat bisnis dan sekolah.

Pemerintah Belanda sesungguhnya telah memberi peringatan agar tidak menimbun apa pun di rumah selama masa isolasi atau karantina.

"Saya tidak keberatan memiliki sedikit rumput liar, dan tetap tenang di rumah untuk beberapa waktu. Karantina ini mungkin akan lama," kata seorang wanita, Hannah yang juga mengantre.

Saat berita ini diracik AFP, tercatat ada 20 kasus kematian di Belanda gara-gara Covid-19 dan sekitar 1.100 orang terinfeksi. 

Baca Juga:  Erick Minta Impor Indonesia Dikurangi

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari