Minggu, 7 Juli 2024

Komisi IX DPR Desak Pemerintah Segera Tutup Bandara dan Pelabuhan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mendesak pemerintah segera menghentikan perjalanan masuk orang dari luar negeri. Penututpan itu berlaku untuk bandara dan pelabuhan manapun.

Menurut Mufida, penutupan itu untuk mempermudah penanganan kasus Virus corona (COVID-19) di dalam negeri. Kemudian, selanjutnya harus dilakukan tracing kasus dalam negeri hingga tuntas terkait interaksi pasien positif ke para carrier.

- Advertisement -

“Jangan sampai di saat kita kerepotan menangani kasus-kasus yang terus bertambah, tetapi pintu masuk dari luar negeri terbuka lebar,” ujar Mufida kepada wartawan, Selasa (17/3).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, pemerintah juga harus mempercepat kemampuan uji laboratorium terhadap para pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga:  Unilak Peringkat 4 di Riau, 191 di Indonesia versi 4ICU 2020

“Perlu dijalin kerjasama dengan laboratorium kesehatan milik pemerintah derah dan perguruan tinggi yang sudah memiliki standard dan sesuai SOP Balitbangkes pusat,” katanya.

- Advertisement -

Menurut Mufida, itu bisa dilakukan percepatan penyampaian hasil laboratorium ke Tim Ahli Klinis yg didukung penyediaan sarana transportasi medium.

Mufida juga meminta pemerintah mengaktifkan semua balai kesehatan sebagaimana dibahas dalam rapat terakhir dengan Komisi IX DPR.

“Pastikan juga ketersediaan reagen dan obat pendukung lainnya, alat kesehatan (APD, ventilator, ruang isolasi dan ruang perawatan pasien COVID-19) yang memadai,” tandasnya.

Tak kalah penting, imbuh Mufida, adalah perlindungan kepada para tenaga kesehatan yang menangani langsung maupun tidak langsung kasus COVID-19.

“Mereka inilah para pahlawan di tengah krisis seperti ini. Jangan sampai keselamatan mereka terabaikan,” pungkasnya.

Baca Juga:  Inovasi Tim KKN Unri Sosialisasi Covid dan Kenalkan Teknologi QR Code

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mendesak pemerintah segera menghentikan perjalanan masuk orang dari luar negeri. Penututpan itu berlaku untuk bandara dan pelabuhan manapun.

Menurut Mufida, penutupan itu untuk mempermudah penanganan kasus Virus corona (COVID-19) di dalam negeri. Kemudian, selanjutnya harus dilakukan tracing kasus dalam negeri hingga tuntas terkait interaksi pasien positif ke para carrier.

“Jangan sampai di saat kita kerepotan menangani kasus-kasus yang terus bertambah, tetapi pintu masuk dari luar negeri terbuka lebar,” ujar Mufida kepada wartawan, Selasa (17/3).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, pemerintah juga harus mempercepat kemampuan uji laboratorium terhadap para pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga:  Unilak Peringkat 4 di Riau, 191 di Indonesia versi 4ICU 2020

“Perlu dijalin kerjasama dengan laboratorium kesehatan milik pemerintah derah dan perguruan tinggi yang sudah memiliki standard dan sesuai SOP Balitbangkes pusat,” katanya.

Menurut Mufida, itu bisa dilakukan percepatan penyampaian hasil laboratorium ke Tim Ahli Klinis yg didukung penyediaan sarana transportasi medium.

Mufida juga meminta pemerintah mengaktifkan semua balai kesehatan sebagaimana dibahas dalam rapat terakhir dengan Komisi IX DPR.

“Pastikan juga ketersediaan reagen dan obat pendukung lainnya, alat kesehatan (APD, ventilator, ruang isolasi dan ruang perawatan pasien COVID-19) yang memadai,” tandasnya.

Tak kalah penting, imbuh Mufida, adalah perlindungan kepada para tenaga kesehatan yang menangani langsung maupun tidak langsung kasus COVID-19.

“Mereka inilah para pahlawan di tengah krisis seperti ini. Jangan sampai keselamatan mereka terabaikan,” pungkasnya.

Baca Juga:  Pulau Belimbing, Dusun Seribu Aktor

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari