Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Gerhana di Siak, Bukan Gerhana Biasa

KAMIS, 26 Desember 2019 yang akan datang, Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit, Kabupetan Siak akan menjalani momen spesial bagi akademisi, peneliti, masyarakat, dan klub astronomi. Betapa tidak, fenomena alam yang sangat jarang terjadi ini akan datang. Namun, tahukah kita, mengapa gerhana itu terjadi? Dan apa saja jenis gerhana matahari tersebut? Gerhana adalah peristiwa yang terjadi di angkasa di mana sebuah objek tertutup sebagian atau seluruhnya oleh objek lain yang melintas di depannya.

SIAK (RIAUPOS.CO) — Dalam hal ini bulan, bumi, dan matahari. Objek tersebut akan menutup cahaya sehingga matahari akan nampak gelap sebagian atau seluruhnya. Peristiwa gerhana matahari merupakan fenomena astronomi dan tidak sering terjadi, sehingga ini dianggap  sebagai kejadian yang tidak biasa. Sehingga akan banyak observasi mengabadikannya untuk mempelajari kaitan fenomena ini dengan kehidupan dan alam. Di Kabupaten Siak nantinya adalah Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang merupakan gerhana yang indah, disebut juga "ring of fire". Berikut kita simak jenis-jenis gerhana.

Baca Juga:  Masker Mahal, KPPU: Kami Tidak Melihat Kenaikan Harga Signifikan

Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi saat matahari tertutup sempurna oleh bayangan bulan. Di langit hanya ada matahari yang menjadi bulatan hitam tanpa ada celah cahaya sedikit pun. Bayangan umbra melewati tepat tengah matahari, dan memblokir semua cahaya yang seharusnya mengenai bumi. Saat terjadi gerhana matahari total, kita dapat melihat matahari di luar atmosfer yang biasa disebut dengan corona.

Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana Matahari Sebagian (GMS) terjadi saat bayangan dari bulan tidak benar-benar membuat permukaan bumi jadi gelap sempurna. Hal ini terjadi karena piringan bulan tidak menutup secara sempurna piringan matahari yang nampak dari bumi. Saat ini terjadi, bayangan umbra yang mengenai bumi. Bukan bayangan utama seperti saat terjadi gerhana matahari.

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi karena ukuran bulan yang nampak dari bumi lebih kecil dari ukuran matahari. Hal ini mengakibatkan tidak semua cahaya dihalangi oleh permukaan bulan. Bayangan yang menimpa bumi hanya sebagian saja, dan di langit akan terlihat lingkaran seperti cincin cahaya dari permukaan matahari yang masih nampak dari bumi.

Baca Juga:  Masyarakat Akan Mandiri dengan Pola Kemitraan

Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana Mataharai Hibrida (GMH) ini relatif jarang terjadi sepanjang sejarah manusia mengobservasi gerhana. Gerhana matahari hibrida adalah gerhana yang bergeser dari gerhana matahari total ke Gerhana Matahari Cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi akan terlihat gerhana matahari total dan pada titik yang lain akan terlihat gerhana matahari cincin.

Menurut data yang ada, Gerhana Matahari Cincin (GMC) terakhir melintasi kawasan Indonesia pada 23 November 1965. Jadi marilah kita hadir dan menjadi saksi peristiwa alam yang langka ini, tepatnya Kamis, 26 Desember 2019, di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Indonesia. ***

KAMIS, 26 Desember 2019 yang akan datang, Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit, Kabupetan Siak akan menjalani momen spesial bagi akademisi, peneliti, masyarakat, dan klub astronomi. Betapa tidak, fenomena alam yang sangat jarang terjadi ini akan datang. Namun, tahukah kita, mengapa gerhana itu terjadi? Dan apa saja jenis gerhana matahari tersebut? Gerhana adalah peristiwa yang terjadi di angkasa di mana sebuah objek tertutup sebagian atau seluruhnya oleh objek lain yang melintas di depannya.

SIAK (RIAUPOS.CO) — Dalam hal ini bulan, bumi, dan matahari. Objek tersebut akan menutup cahaya sehingga matahari akan nampak gelap sebagian atau seluruhnya. Peristiwa gerhana matahari merupakan fenomena astronomi dan tidak sering terjadi, sehingga ini dianggap  sebagai kejadian yang tidak biasa. Sehingga akan banyak observasi mengabadikannya untuk mempelajari kaitan fenomena ini dengan kehidupan dan alam. Di Kabupaten Siak nantinya adalah Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang merupakan gerhana yang indah, disebut juga "ring of fire". Berikut kita simak jenis-jenis gerhana.

- Advertisement -
Baca Juga:  ASN dari PPPK Guru Bisa Jadi Kepala Sekolah

Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi saat matahari tertutup sempurna oleh bayangan bulan. Di langit hanya ada matahari yang menjadi bulatan hitam tanpa ada celah cahaya sedikit pun. Bayangan umbra melewati tepat tengah matahari, dan memblokir semua cahaya yang seharusnya mengenai bumi. Saat terjadi gerhana matahari total, kita dapat melihat matahari di luar atmosfer yang biasa disebut dengan corona.

- Advertisement -

Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana Matahari Sebagian (GMS) terjadi saat bayangan dari bulan tidak benar-benar membuat permukaan bumi jadi gelap sempurna. Hal ini terjadi karena piringan bulan tidak menutup secara sempurna piringan matahari yang nampak dari bumi. Saat ini terjadi, bayangan umbra yang mengenai bumi. Bukan bayangan utama seperti saat terjadi gerhana matahari.

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi karena ukuran bulan yang nampak dari bumi lebih kecil dari ukuran matahari. Hal ini mengakibatkan tidak semua cahaya dihalangi oleh permukaan bulan. Bayangan yang menimpa bumi hanya sebagian saja, dan di langit akan terlihat lingkaran seperti cincin cahaya dari permukaan matahari yang masih nampak dari bumi.

Baca Juga:  Lima Prajurit Yonif 132/BS Ikut Pasukan Perdamaian PBB

Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana Mataharai Hibrida (GMH) ini relatif jarang terjadi sepanjang sejarah manusia mengobservasi gerhana. Gerhana matahari hibrida adalah gerhana yang bergeser dari gerhana matahari total ke Gerhana Matahari Cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi akan terlihat gerhana matahari total dan pada titik yang lain akan terlihat gerhana matahari cincin.

Menurut data yang ada, Gerhana Matahari Cincin (GMC) terakhir melintasi kawasan Indonesia pada 23 November 1965. Jadi marilah kita hadir dan menjadi saksi peristiwa alam yang langka ini, tepatnya Kamis, 26 Desember 2019, di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Indonesia. ***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari